Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkomitmen untuk memberikan hak yang sama kepada anak disabilitas salah satunya dengan cara merekrut 140 anak disabilitas untuk bekerja di Pemkot Surabaya tahun depan.
"Saya tidak ingin ada perbedaan antara disabilitas dan bukan, karena setiap manusia itu lahir pasti punya kelebihan, dan setiap manusia itu pasti juga punya kekurangan," kata Eri Cahyadi, dikutip Antaranews, Minggu (4/12/2022).
Baca Juga
Demi memberikan hak yang sama bagi para anak disabilitas, Cak Eri panggilan lekatnya, memerintahkan jajarannya untuk merekrut anak-anak disabilitas. Bahkan, Cak Eri meminta setiap Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya harus merekrut dua anak disabilitas.
Advertisement
"Jika PD nya ada 70, berarti nanti ada sebanyak 140 orang yang bisa bekerja di Pemkot Surabaya dan menjadi bagian di Pemkot Surabaya. Namun, mereka ini tentu harus warga Surabaya dan harus dicek dan dites untuk mengetahui kemampuan mereka di posisi apa. Insya Allah ini akan kami jalankan di tahun depan," ujar dia.
Menurut dia, alasan utama mengajak mereka menjadi bagian dari Pemkot Surabaya karena pemerintah itu harus hadir bagi mereka, harus bisa memberikan tempat yang sama bagi mereka, meskipun mereka ini memiliki kemampuan khusus.
"Jadi, pemerintah harus bisa memberikan keseimbangan dan memberikan hak yang sama bagi mereka. Surabaya ini milik semuanya, Surabaya ini milik semua agama dan milik semua umat manusia. Inilah Kota Surabaya yang penuh guyup dan rukun," kata dia.
Acara Khusus Disabilitas
Selain itu, lanjut dia, demi menyamakan hak itu nanti pada saat Hari Ibu tanggal 22 Desember, Cak Eri memerintahkan jajarannya untuk menggelar sebuah acara khusus disabilitas di Taman Surya halaman Balai Kota Surabaya.
Cak Eri melakukan acara itu pada saat Hari Ibu karena memang seorang ibu yang merawat anak-anak disabilitas yang luar biasa ini.
"Nanti dalam acara itu, saya juga ingin mengajak anak-anak disabilitas itu untuk masuk dan melihat-lihat kantor dan ruangan Wali Kota Surabaya. Mereka ini juga punya hak dan cita-cita yang sama dengan yang lainnya," kata dia.
Dengan cara seperti itu, lanjut dia, maka Balai Kota Surabaya akan menjadi rumah rakyat dan bukan lagi menjadi rumah bagi para aparatur sipil negara (ASN) dan jajaran Pemkot Surabaya. Makanya, nanti siapapun boleh datang ke Balai Kota Surabaya, sehingga tidak ada batas antara pemerintahan dengan masyarakatnya.
Advertisement
Rumah Anak Disabilitas
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Jawa Timur, sebelumnya telah mengembangkan bakat dan kreativitas anak-anak disabilitas di Kota Pahlawan melalui Rumah Anak Prestasi.
"Rumah Anak Prestasi menjadi tempat atau wadah kreativitas dan kemandirian bagi anak-anak disabilitas," kata Kepala Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin, dikutip Antaranews.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) telah membuat serangkaian jadwal pelaksanaan kegiatan pengembangan bakat dan kreativitas di Rumah Anak Prestasi.
"Rumah Anak Prestasi ini menjadi sarana untuk mengembangkan bakat dan kreativitas. Kalau dulu mereka bergabung dengan komunitas berbayar, tapi di sini 'free' (tidak dipungut biaya) atau gratis," kata Anna.
Terdapat delapan ruang pelatihan peningkatan keterampilan, bakat, dan minat di Rumah Anak Prestasi, di antaranya kelas Akupuntur, Pembelajaran, Terapi Wicara, Keterampilan Musik, Fisioterapi, Dokter, Lukis, dan Refleksi.
"Semua pelatihan tersebut tidak dipungut biaya dan hanya untuk warga ber-KTP Surabaya," katanya.
Diharapkan Bisa Mewadahi Kreativitas Anak Disabilitas
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebelumnya mengatakan, alasan Rumah Anak Prestasi untuk mewadahi anak-anak penyandang disabilitas dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuannya.
"Rumah disabilitas itu kita adakan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuannya. Yang itu Insyaallah kita namakan Rumah Anak Prestasi," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dikutip dari laman resmi pemkot Surabaya.
Menurutnya, pada setiap kekurangan anak disabilitas pasti ada kelebihan yang dimilikinya. Oleh sebabnya, ia ingin mendirikan Rumah Anak Prestasi untuk mewadahi mereka mengembangkan kreativitasnya.
"Karena itu Rumah Anak Prestasi ini kita bentuk. Sehingga anak disabilitas mempunyai komunitas yang bisa kumpul di sana," ujarnya.
Apalagi di Kota Surabaya, kata Eri, belum ada tempat khusus untuk berkumpulnya anak-anak disabilitas.
"Jadi di sana nanti ada pelatihan dan macam-macam. Kami akan membuka pelatihan dan rumah berkumpulnya anak-anak disabilitas. Nanti ada komunitas-komunitas berkolaborasi bersama Pemkot Surabaya," harapnya.
Advertisement