Sukses

Alat Bantu Taktil dari UKP Surabaya Permudah Siswa Disabilitas Netra Belajar Matematika

Matematika-logis dan spasial (keruangan) merupakan ilmu yang semestinya dapat diakses oleh semua pelajar termasuk penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Matematika-logis dan spasial (keruangan) merupakan ilmu yang semestinya dapat diakses oleh semua pelajar termasuk penyandang disabilitas.

Namun, komunitas penyandang disabilitas, khususnya disabilitas netra, mengalami tantangan dalam pendidikan matematika-logis dan spasial tersebut.

Sehingga, komunitas disabilitas netra ini perlu diberdayakan sesuai Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Sekolah Menengah Luar Biasa – A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) adalah salah satu sekolah terbaik bagi disabilitas netra di Jawa Timur. Sekolah ini berperan mempersiapkan kemandirian para siswanya yang menyandang disabilitas netra.

Sayangnya, beberapa alat untuk pembelajaran matematika yang ada belum lengkap dan jumlahnya belum memadai.

Karena itu, pihak Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya mengusulkan program kemandirian masyarakat. Program ini berjudul: "Pengembangan Kreativitas Alat Bantu Studi Matematika, Akuntansi, dan Arsitektur untuk Sekolah Disabilitas Netra YPAB dan Taman Bacaan Masyarakat di Putat Jaya, Surabaya."

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan membuat kreasi alat bantu studi matematika-akuntansi-arsitektur yang berbasis rabaan (taktil). Serta menyediakan beberapa donasi alat bantu matematika dan arsitektur.

Beberapa alat yang didonasikan adalah alat bangun datar, alat bangun ruang, papan grafis, papan geometri, rumah yang aksesibel bagi disabilitas, dan lain-lain.

Langkah yang menarik dalam program ini adalah Focus Group Discussion (FGD) dan uji coba alat bantu tersebut di Lab Matematika PGSD UK Petra bersama dosen serta tim mahasiswa PGSD dan Akuntansi.

2 dari 4 halaman

Pembuatan Alat Bantu

Kegiatan ini tak hanya dilakukan dengan satu FGD, tapi ada pula FGD kedua, serta sesi belajar bersama guru alumni YPAB, dan siswa YPAB.

Menurut dosen Program Business Accounting UKP Priskila Adiasih, S.E., M.Sc. sebenarnya pembuatan alat-alat bantu matematika-akuntansi dengan metode belajar taktil ini sudah berjalan sejak awal Desember 2022.

Pembuatan alat bantu ini masuk dalam Mata Kuliah Desain Inklusi di Prodi Arsitektur. Saat ini prototype atau model finalnya didonasikan untuk dipergunakan di YPAB dan seorang alumni YPAB yang berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri.

Alat ini diciptakan oleh Priskila dan tim pada September 2022. Menggunakan dua jenis informasi yaitu angka biasa dan Nemeth-Braille Code.

3 dari 4 halaman

Gambaran Alat Bantu

Angka-angka dibuat bentuk fisiknya dengan panjang 3cm, lebar 4cm dan dibuat timbul setebal 3mm. Angka ini dibuat dengan warna mencolok untuk membantu siswa low vision (pandangan kabur).

Angka-angka ini ditempelkan di sebuah alas berbentuk persegi panjang dan diberi keterangan nemeth braille code di bagian bawah angkanya. Nameth code ini dibuat secara manual oleh Eka Christian, seorang alumni YPAB dan musisi.

Angka-angka ini dapat disusun pada sebuah papan berlajur yang dapat digunakan untuk operasi matematika maupun praktik pembukuan.

“Diharapkan dengan alat ini pembelajaran matematika-akutansi di kelas menjadi inklusif, baik bagi guru dan siswa awas (bisa melihat), serta guru dan siswa disabilitas netra. Selain itu juga dengan alat ini diharapkan semua peserta bisa berdiskusi dan memecahkan soal matematika secara bersama-sama,” kata Priskila mengutip keterangan pers, Kamis (22/12/2022).

4 dari 4 halaman

Bisa Disempurnakan

Alat ini dapat membantu siswa dengan disabilitas netra belajar matematika-akuntansi secara konkret dan mudah.

Alat bantu ini bisa disempurnakan lagi di masa mendatang dan akhirnya dimanfaatkan secara masal di berbagai sekolah dan perguruan tinggi.

Menurut dosen Prodi Arsitektur UKP Gunawan Tanuwidjaja, S.T., M.Sc., IAI. Ph.D. cand. pendanaan kegiatan ini didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Kegiatan ini dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UKP bersama Perpustakaan UKP. Dibantu pula oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UKP, School of Business and Management UKP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKP, serta Sekolah Luar Biasa YPAB.

Ada tiga dosen yang menjadi pemrakarsa kegiatan ini, yakni Gunawan, Priskila, dan Iman Subekti, S.Pd., M.Pd. dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UKP.