Liputan6.com, Jakarta Rambut botak atau rontok dapat disebabkan berbagai hal salah satunya trikotilomania. Ini adalah jenis gangguan mental di mana penyandangnya kesulitan menolak dorongan untuk mencabuti rambut.
Untuk menanganinya, ada beberapa terapi dan pengobatan yang bisa dilakukan. Jenis terapi yang bisa bermanfaat untuk trikotilomania meliputi:
- Pelatihan pembalikan kebiasaan
Advertisement
Terapi perilaku ini adalah pengobatan utama untuk trikotilomania. Terapi ini mengajarkan penyandang trikotilomania tentang cara mengenali situasi kecenderungan mencabut rambut dan bagaimana menggantinya dengan perilaku lain.
“Misalnya, Anda mungkin bisa mengepalkan tangan untuk membantu menghentikan dorongan tersebut. Terapi lain dapat digunakan bersama dengan pelatihan pembalikan kebiasaan. Varian dari teknik ini, yang disebut decoupling, melibatkan pengalihan tangan Anda dari rambut ke lokasi lain dengan cepat,” mengutip Mayoclinic, Jumat(30/12/2022).
- Terapi kognitif
Terapi ini dapat membantu mengidentifikasi dan memeriksa keyakinan menyimpang yang mungkin dimiliki sehubungan dengan pencabutan rambut.
- Penerimaan dan terapi komitmen
Terapi ini dapat membantu penyandang trikotilomania belajar untuk menerima dorongan mencabut rambut tanpa harus benar-benar menuruti dorongan tersebut.
- Terapi gangguan kesehatan mental
Terapi yang membantu gangguan kesehatan mental lain yang sering dikaitkan dengan trikotilomania, seperti depresi, kecemasan, atau penyalahgunaan zat, dapat menjadi bagian penting dari pengobatan.
Penggunaan Obat
Selain terapi, konsumsi obat-obatan juga dapat membantu. Meskipun tidak ada obat khusus trikotilomania yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA), beberapa obat dapat membantu mengendalikan gejala tertentu.
Misalnya, dokter bisa saja merekomendasikan antidepresan, seperti clomipramine (Anafranil). Obat lain yang menurut penelitian mungkin memiliki beberapa manfaat termasuk N-acetylcysteine, asam amino yang memengaruhi neurotransmiter yang berhubungan dengan suasana hati, olanzapine (Zyprexa), dan antipsikotik atipikal.
“Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat apapun yang dia sarankan. Kemungkinan manfaat obat harus selalu seimbang terhadap kemungkinan efek samping.”
Sejauh ini, penyebab trikotilomania belum jelas. Tapi seperti banyak gangguan kompleks, trikotilomania mungkin dihasilkan dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Advertisement
Faktor Risiko
Sementara penyebab pastinya belum jelas, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya trikotilomania, termasuk:
- Sejarah keluarga
Genetika dapat berperan dalam perkembangan trikotilomania dan kelainan ini dapat terjadi pada mereka yang memiliki keluarga dengan gangguan mental yang sama.
- Usia
Trikotilomania biasanya berkembang tepat sebelum atau selama awal remaja, paling sering antara usia 10 dan 13 tahun. Dan sering kali menjadi masalah seumur hidup. Bayi juga rentan terhadap pencabutan rambut, tetapi ini biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
- Gangguan lainnya
Orang yang memiliki trikotilomania bisa juga memiliki gangguan lain, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
- Stres
Situasi atau peristiwa yang sangat menegangkan dapat memicu trikotilomania pada beberapa orang.
Komplikasi Trikotilomania
Pada beberapa kasus yang parah, trikotilomania dapat berujung pada berbagai komplikasi termasuk:
- Tekanan emosional
Banyak orang dengan trikotilomania melaporkan bahwa dirinya merasa malu dan terhina. Mereka bisa saja mengalami penurunan kepercayaan diri, depresi, kecemasan, hingga menjadi pengguna alkohol atau narkoba karena kondisi mereka.
- Masalah dengan fungsi sosial dan pekerjaan
Rasa malu karena rambut rontok atau botak di beberapa titik dapat membuat penyandang trikotilomania menghindari aktivitas sosial dan kesempatan kerja.
Orang dengan trikotilomania juga cenderung mengenakan rambut palsu untuk menyamarkan kebotakan. Beberapa orang bisa juga menghindari hubungan sosial yang terlalu intim karena takut kondisi mereka akan ketahuan.
- Kerusakan kulit dan rambut
Pencabutan rambut yang terus-menerus dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan lainnya. Termasuk infeksi pada kulit kepala atau area tertentu di mana rambut dicabut dan dapat memengaruhi pertumbuhan rambut secara permanen.
- Hairballs
Sebagian orang dengan gangguan ini acap kali memakan rambut yang mereka cabut. Hal ini dapat menyebabkan hairballs atau bola rambut kusut yang besar (trichobezoar) di saluran pencernaan.
Jika dibiarkan dalam waktu lama, hairball dapat menyebabkan penurunan berat badan, muntah, obstruksi usus, dan bahkan kematian.
Advertisement