Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot) Jakarta mempersiapkan posko pelayanan disabilitas untuk siswa tingkat SD, SMP dan SMA sederajat pada tahun ini.
"Kita akan buat posko pelayanan untuk siswa disabilitas agar mereka mendapatkan 'treatment' (perlakuan) pengajaran yang baik dan benar," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II Junaedi, dikutip Antaranews, Sabtu (14/1/2023).
Baca Juga
Junaedi mengatakan, dibentuknya posko ini karena banyak siswa disabilitas putus sekolah.
Advertisement
Perlakuan khusus yang kurang dinilai menjadi penyebab utama siswa disabilitas tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Data Badan Pusat Statistik di Indonesia, mayoritas orang disabilitas tidak menyelesaikan pendidikan dasarnya," kata Junaedi.
Data itu menyebutkan, sebanyak 29,35 persen masyarakat disabilitas berusia 15 tahun ke atas tidak bisa melanjutkan pendidikan dasar.
Lalu 20,51 persen mereka yang disabilitas pada akhirnya tidak mengenyam pendidikan.
Oleh karena itu, lanjutnya, posko layanan untuk siswa disabilitas dirasa perlu untuk dibentuk.
Posko tersebut direncanakan akan dibentuk di kantor Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II.
Di sana, warga bisa mengadukan nasib siswa disabilitas yang kesulitan dalam sekolah.
Di posko itu, petugas Sudin akan menyediakan layanan konsultasi, menyediakan alat pengajaran atau alat bantu untuk siswa disabilitas hingga menyediakan pendampingan untuk para peserta didik berstatus disabilitas.
Dengan upaya ini, siswa disabilitas dapat menggali potensinya dengan maksimal sehingga dapat menjadi lulusan yang berkualitas.
Â
Akan Dimulai Maret
Kegiatan ini akan mulai digelar pada Maret 2023.
Hingga saat ini, Junaedi tengah melakukan persiapan dengan pihak terkait guna merampungkan program tersebut.
Hingga saat ini, sebanyak 1.942 peserta didik berstatus disabilitas di wilayah Jakarta Barat.
Tercatat 820 siswa bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) wilayah Jakarta Barat. Sedangkan sisanya yakni 1.124 siswa bersekolah di sekolah inklusi.
Sekolah inklusi adalah sekolah yang mempersyaratkan siswa berkebutuhan khusus dapat dilayani sesuai kemampuannya bersama teman sebayanya.
Advertisement