Sukses

Tantangan Penyandang Disabilitas Netra Saat Berjalan Kaki di Jalan dan Trotoar

Berjalan kaki dengan aman dan nyaman adalah hak semua orang termasuk penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Berjalan kaki dengan aman dan nyaman adalah hak semua orang termasuk penyandang disabilitas.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemangku kepentingan demi memastikan fasilitas umum seperti jalan raya dan trotoar dapat diakses dengan mudah oleh pejalan kaki terutama yang menyandang disabilitas.

Namun, belum semua fasilitas itu benar-benar akses bagi penyandang disabilitas. Misalnya, tombol lampu penyeberangan yang posisinya terlampau tinggi sehingga sulit diakses pengguna kursi roda secara mandiri. Ada pula informasi yang ditulis dengan bahasa rumit dan tidak efektif sehingga sulit dipahami para penyandang disabilitas intelektual.

Selain itu, ada pertaruhan nyawa bagi disabilitas netra ketika trotoar dirampas sebagai lahan parkir atau tempat berjualan.

Hal ini disampaikan oleh Youtuber disabilitas netra yang aktif membahas soal isu disabilitas di Youtube Blindman Jack.

Ia memakai istilah pertaruhan nyawa lantaran fasilitas pejalan kaki disabilitas netra di trotoar yakni guiding block acap kali dilewati kendaraan dan digunakan oleh pedagang.

“Tidak ada pilihan lain kecuali menghindar dan keluar dari jalur tersebut, akhirnya menyimpang ke badan jalan sehingga riskan tertabrak kendaraan lain.”

Contoh pertaruhan nyawa lainnya yang dialami Jack dan penyandang disabilitas netra lain di jalan raya adalah ketika hendak menyeberang.

Meski telah menyeberang di jalur penyeberangan dan mengangkat tongkat sebagai penanda agar para pengendara dapat memberi jalan, ternyata para pengendara tersebut tidak peduli.

2 dari 4 halaman

Sentilan Blindman Jack

Melaui video-video yang dibuat, Jack berusaha menyentil kesadaran para pengendara agar lebih bertoleransi terhadap pejalan kaki khususnya disabilitas netra.

Jack berpesan kepada para pengendara agar lebih menggunakan nalar wajar mereka.

"Gue berpesan kepada para pengendara, gunakan common sense lo. Kalau ada tunanetra yang sudah mengangkat tongkat dan dia mau nyeberang, lo kenapa sih, enggak mau berhenti sejenak?” kata Jack mengutip artikel di laman Kementerian Sosial, Selasa (7/2/2023).

“Lo kehilangan berapa miliar sih, sampai enggak mau berhenti even ten seconds (bahkan sepuluh detik) atau lima detik aja lo berhenti supaya gue bisa jalan."

Apa yang dialami Jack adalah potret kendala yang dialami oleh banyak pejalan kaki disabilitas netra di Tanah Air. Tentu ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

3 dari 4 halaman

Tugas Pemerintah dan Masyarakat

Kementerian Sosial pun menyampaikan, pemerintah dan seluruh pihak terkait memiliki tugas untuk terus berupaya membangun aksesibilitas publik. Gunanya tak lain untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki dari semua kalangan.

Selain itu, masyarakat umum juga memiliki peran untuk terus meningkatkan kesadaraan akan pentingnya keselamatan di jalan raya.

Para pengendara perlu lebih peduli dan toleransi karena pejalan kaki dari kalangan disabilitas pun punya hak yang sama ketika menggunakan fasilitas publik.

4 dari 4 halaman

Tragedi Pejalan Kaki

Terkait pejalan kaki, Indonesia memiliki catatan hitam. Pada 22 Januari 2012, peristiwa nahas terjadi di jalan raya kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat.

Kecelakaan maut yang disebabkan kelalaian pengemudi mobil Xenia menewaskan sembilan orang pejalan kaki. Delapan orang meninggal di tempat kejadian perkara (TKP), sedangkan satu orang meninggal di rumah sakit.

Koalisi Pejalan Kaki kemudian menetapkan 22 Januari sebagai Hari Pejalan Kaki Nasional. Tidak hanya untuk mengenang tragedi tersebut, penetapan Hari Pejalan Kaki Nasional juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan pejalan kaki.