Sukses

Kenalan dengan Sabar Subadri Pelukis Disabilitas dari Salatiga yang Pernah Dipuji Gubernur Jateng

Sabar dikenal sebagai pelukis dengan disabilitas fisik yang disandang sejak lahir. Ia tak memiliki tangan dan melukis menggunakan kaki.

Liputan6.com, Jakarta Seniman disabilitas dari Salatiga, Jawa Tengah Sabar Subadri berhasil menyandang gelar Sarjana Sastra Inggris pada Kamis, 16 Februari 2023 di Universitas Terbuka (UT) Surakarta.  

Sabar dikenal sebagai pelukis dengan disabilitas fisik yang disandang sejak lahir. Ia tak memiliki tangan dan melukis menggunakan kaki.

Pria 44 tahun ini sering mengisi acara sebagai pembicara dan live painting atau melukis secara langsung di depan penonton dalam beberapa kesempatan.

Melansir laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), Sabar juga sempat menunjukkan bakat lukisnya di depan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Terlihat dari foto yang dipublikasi, Ganjar memasang wajah kagum saat memerhatikan lukisan Sabar. Kekaguman Ganjar bukan semata pada goresan tinta di kanvas yang membentuk sebuah harmoni yang indah, melainkan juga pada sosok sang pelukis.

“Jika hanya melihat lukisannya orang hanya akan berkomentar ini bagus. Tapi begitu melihat pelukis dan cara melukisnya pasti akan mengatakan ini karya yang luar biasa. Skill sikil (keterampilan kaki),” kata Ganjar saat mengunjungi pameran lukisan tunggal Sabar Subadri yang digelar di Mall Ciputra, Selasa 3 Desember 2019.

Skill sikil adalah candaan Ganjar Pranowo dengan menggabungkan ungkapan dalam bahasa Inggris dan Jawa untuk menerangkan kepiawaian Sabar menggunakan kakinya untuk melukis. Skill dalam bahasa Inggris artinya keterampilan dan sikil dalam bahasa Jawa artinya kaki.

2 dari 4 halaman

Laut Dilipat

Kaki Sabar sudah terlatih sejak kecil untuk melakukan berbagai kegiatan, termasuk melukis.

Latihan sepanjang hidup membuat kakinya luwes saat memegang, menahan, dan menyapukan kuas ke permukaan kanvas.

Ganjar pun dibuat terpesona dengan lukisan berjudul “Laut Dilipat”. Lukisan tersebut menggambarkan laut terbagi dua sisi, atas dan samping.

Pada dua permukaannya terdapat perahu-perahu yang seolah-olah hilir mudik. Menurut Ganjar lukisan tersebut dimaknainya sebagai cerminan agar jangan pernah meninggalkan dunia maritim.

“Imajinasinya, dengan menguasai maritim akan menguasai dunia,” tuturnya.

3 dari 4 halaman

Coretan Ganjar

Bahagia lukisannya diapresiasi oleh orang nomor satu di Jawa Tengah, Sabar pun mempersilakan Ganjar untuk memberi coretan pada kanvas kosong.

Sabar merencanakan akan membuat sebuah karya dari coretan yang dibuat Ganjar.

“Pak Ganjar membuat coretan garis melengkung ke atas dengan tambahan titik di atasnya. Saya membayangkan itu adalah bidang yang harus didaki. Maka dari coretan itu saya baru menambahkan seorang pendaki. Tapi masih akan ada lanjutannya,” kata pria kelahiran Salatiga, 4 Januari 1979 ini.

Sabar mampu membuktikan bahwa disabilitas bukan halangan untuk berkarya. Dia tetap dapat berkarya sebagaimana pelukis non disabilitas.

4 dari 4 halaman

Pameran di Luar Negeri

Kemampuan Sabar memang tak bisa dianggap remeh. Berkat kepiawaiannya melukis, Sabar telah terbang ke beberapa negara.

Selain pameran di Tanah Air, Sabar kerap diundang untuk mengikuti pameran di luar negeri, di antaranya Singapura, Austria, dan Spanyol.

Pada 2019, Sabar bersama Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jateng, menggelar pameran lukisan tunggal di Mall Ciputra Semarang. Dalam pameran yang berlangsung tiga hari ini, Sabar membawa 32 lukisan yang belum pernah dia pamerkan.

Pria yang telah hobi menggambar sejak usia delapan tahun ini pun tidak segan memberi penjelasan atau berdiskusi dengan pengunjung, tentang makna filosofis lukisannya itu.

“Kalau masih merasa kurang bisa main ke rumah, silakan. Tepatnya di Merak nomor 56, Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga,” pungkasnya.