Sukses

Beri Ruang Ekspresi Disabilitas, Penyandang Tunanetra Bisa Ikut Lomba Musabaqah Makalah Al Qur'an Braille se-Jabar

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menyebut anak-anak difabel di Jawa Barat selalu diberikan ruang untuk berekspresi.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menyebut anak-anak difabel di Jawa Barat selalu diberikan ruang untuk berekspresi. 

Hal yang terbaru adalah dengan menghadirkan lomba Musabaqah Makalah Al-Quran (MMQ) braille dalam rangkaian kegiatan Bubos 7 2023 tingkat Jawa Barat. 

"Sehingga kebutuhan rohani anak-anak difabel bisa dikembangkan. Dengan harapan kesejahteraan komunitas difabel Jawa Barat makin diberikan perhatian," kata Dodo, dikutip laman resmi jabarprov, Senin (10/4/2023).

Bunda Asuh Disabilitas Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, keterbatasan dari setiap orang bukanlah menjadi penghalang untuk mengekspresikan kemampuan. 

Hal itu dikatakan Atalia saat menghadiri silaturahim Gema Ramadhan 1444 H bersama Teman-Teman Disabilitas Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Kamis (6/4/2023).

"Ini semua menunjukkan setiap kita diberikan ruang, bisa maksimal dan mampu dengan segala keterbatasannya," ucapnya. 

Atalia terharu ketika melihat dan mendengarkan anak-anak difabel yang membacakan puisi.

"Tadi bunda diminta untuk membacakan puisi, tapi saya bilang hanya ingin menikmati dan ketika dibacakan oleh kalian merinding," ungkap Atalia. 

Menurutnya, manusia diciptakan tidak ada yang sempurna karena memiliki kondisi yang berbeda-beda dan unik. 

"Setiap orang tidak ada yang sempurna. Kita menyadari bahwa kita tidak ada makhluk yang sempurna hanya jenisnya saja yang berbeda setiap orang punya jenisnya masing masing," tuturnya 

 

2 dari 4 halaman

Banyak Difabel Berprestasi

 

Atalia menyebut dari setiap pribadi yang unik, banyak atlet-atlet difabel di Jawa Barat yang menorehkan prestasi dalam beberapa cabang olahraga di kancah nasional maupun internasional. 

"Kita banyak sekali atlet difabel yang berprestasi sampai membawa nama Jabar ke kancah nasional maupun internasional," tegasnya. 

 

3 dari 4 halaman

Fakta Huruf Braille

Huruf Braille identik dengan penyandang disabilitas netra. Huruf ini memang diciptakan dan digunakan oleh penyandang tunanetra agar bisa dibaca tanpa perlu kemampuan penglihatan.

Dr Nitish Basant Adnani BMedSc MSc dari Klikdokter menyampaikan fakta terkait huruf Braille. Fakta-fakta tersebut yakni:

 “Dilihat dari asal-usul namanya, kata Braille diambil dari nama pencipta huruf tersebut yakni Louis Braille yang berasal dari Perancis,” tulis Nitish dalam Klikdokter, dikutip Sabtu (19/6/2021).

-Louis Braille lahir pada 4 Januari 1809. Maka dari itu, 4 Januari diperingati sebagai Hari Braille Sedunia. Sebenarnya, tanggal ini diperingati untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap akses publik penyandang tunanetra.

“Selama ini, Anda pasti masih melihat restoran, bank, pelayanan rumah sakit, dan pelayanan publiknya belum menyertakan informasi dengan huruf Braille,” kata Nitish.

-Louis Braille mengalami kecelakaan pada saat usia tiga. Musibah ini membuatnya terpaksa kehilangan kemampuan penglihatannya dan menjadi penyandang tunanetra.

-Huruf Braille ditemukan oleh Louis pada usia 15. Tunanetra yang disandang tidak menghambatnya untuk tumbuh menjadi remaja yang dikenal kreatif.

4 dari 4 halaman

Fakta Lainnya

Huruf Braille sebenarnya terinspirasi dari kode-kode rahasia yang dirancang khusus tentara perang. Perbedaannya, kode tentara menggunakan 12 titik.

“Karena menyadari manfaatnya yang besar bagi dirinya sendiri, Louis Braille pun kemudian mengembangkan kode tersebut menjadi huruf dengan menggunakan enam titik,” tambah Nitish.

-Huruf Braille adalah suatu metode membaca dan menulis dengan cara meraba. Huruf-huruf ini menggunakan titik timbul yang melambangkan huruf alfabet.

-Tidak cuma huruf, Braille juga meliputi simbol-simbol untuk mempresentasikan tanda baca, karakter matematika dan ilmiah, notasi musik, komputer, serta bahasa asing.

-Huruf Braille dibentuk dari unit Braille yang disebut sel Braille. Sebuah sel Braille yang penuh terdiri dari enam titik timbul yang disusun dalam dua kolom vertikal berisi tiga titik.

“Kurang lebih mirip dengan gambaran angka enam dalam sebuah dadu.”

-Posisi titik diidentifikasikan dengan angka satu sampai enam. Dalam huruf Braille, terdapat 63 kombinasi yang mungkin dengan menggunakan satu atau lebih dari enam titik ini. Sel Braille tersebut dapat menunjukkan sebuah huruf alfabet, angka, tanda baca, bagian kata, atau bahkan satu kata.

-Huruf Braille dibaca dengan cara diraba pola-polanya. Namun, untuk bisa membacanya, seorang penyandang tunanetra harus belajar terlebih dulu. Ini karena indera peraba para pengguna huruf Braille harus lebih peka dari biasanya.