Sukses

Kerja di Hari Lebaran, Karyawan Disabilitas Asal Bandung Ini Senang Bisa Bantu Masyarakat Dapatkan Informasi Seputar Mudik

Pengalaman karyawan disabilitas tetap bekerja di hari Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta Momen mudik Lebaran Idul Fitri 2023 sudah terasa. Dalam hitungan hari, puncak Ramadhan akan tercapai.

Di musim mudik, banyak pemudik yang membutuhkan informasi soal stok bahan bakar minyak (BBM) hingga tempat peristirahatan. Seperti disampaikan agen media sosial call center sebuah perusahaan BBM Miata Oktavarina A.

Penyandang disabilitas fisik akibat tumor jinak ini menceritakan pengalamannya bekerja di hari Lebaran. Menurutnya, bekerja di hari Lebaran bukan hal mudah karena tak bisa menghabiskan waktu dengan keluarga. Namun, di sisi lain ia senang karena bisa membantu masyarakat mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

“Awalnya sedih karena enggak bisa kumpul sama keluarga, tapi setelah disyukuri senang. Happy karena membantu pelanggan yang membutuhkan informasi dari layanan saya, seperti informasi stok BBM dan tempat peristirahatan buat pemudik,” kata Miata kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks, Selasa (18/4/2023).

Dari sisi tingkat kesulitan pekerjaan di hari Lebaran, perempuan yang karib disapa Mia ini berpendapat bahwa pekerjaannya tidak lebih sulit dari hari-hari biasanya.

“Sama saja kalau buat saya mah, malah lebih semangat gitu banyak ngebantu pelanggan yang benar-benar butuh informasi dari layanan saya.”

Lebaran kali ini, Mia lebih senang lagi karena mendapat bagian libur sehingga bisa menikmati momen Lebaran bersama keluarga.

Allhmdulilah Lebaran tahun ini kebagian libur hari pertama,” ujarnya.

2 dari 4 halaman

Suka Duka Kerja di Hari Lebaran

Seperti disampaikan Mia sebelumnya, suka duka bekerja di hari lebaran tak jauh dari isu keluarga.

“Sukanya bisa membantu kebutuhan para pemudik. Dukanya enggak bisa bareng keluarga,” kata perempuan asal Bandung, Jawa Barat itu.

Ia pun memberi gambaran soal situasi kantor di hari Lebaran. Menurutnya, suasana di kantor cenderung sama dengan hari biasa. Hanya saja, karyawan yang bertugas di hari Lebaran mendapat fasilitas lebih seperti makan siang yang enak.

“Suasana di kantor sama seperti hari biasa, cuman lebih difasilitasi seperti makan siang enak hehe.”

3 dari 4 halaman

Cerita Karyawan Disabilitas Lainnya

Selain Mia, ada pekerja disabilitas lain yang juga berbagi pengalaman bekerja di hari Lebaran. Ia adalah pengguna kursi roda asal Bandung, Zulhamka Julianto Kadir.

Petugas call center di salah satu perusahaan telekomunikasi ini mengatakan bahwa ada pengalaman paling berkesan saat bertugas di hari Lebaran.

“Pengalaman paling berkesan di saat hari raya Lebaran ketika ada pelanggan yang mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Lebaran’ itu bikin sangat tersentuh, jadi ingat keluarga di rumah. Sedikit terobati karena mendapatkan ucapan dari pelanggan,” kata pria yang karib disapa Anto kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan suara, Selasa (18/4/2023).

Tak dapat dimungkiri, bagi pekerja disabilitas seperti Anto, bekerja di hari Lebaran adalah hal yang sulit. Meski begitu, menurut Anto, pekerjaan tetap harus dijalankan sebagai bentuk komitmen dan loyalitas kepada perusahaan.

“Sebagai penyandang disabilitas, bagi saya yang menggunakan kursi roda biasanya diantar oleh istri untuk datang ke kantor. Pernah dengan anak juga, jadi kami pernah salat id di kantor.”

4 dari 4 halaman

Libur Tak Libur Tetap Bersyukur

Tak seperti Mia, tahun ini, Anto belum mengetahui apakah akan kembali bekerja di hari Lebaran atau tidak. Pasalnya, jadwal kerjanya belum dirilis.

“Tapi siap enggak siap, kita akan hadapi. Kalau tahun ini kebagian libur, Alhamdulillah, tapi kalaupun tidak libur, kita tetap bersyukur.”

Ayah satu anak ini pun menyampaikan suka duka bekerja di hari Lebaran.

“Dukanya ya jauh dari keluarga besar dan karena saya pengguna kursi roda, segala aktivitasnya seperti pulang pergi kantor tidak bisa sendiri dan harus dibantu keluarga.”

“Kalau sukanya sih, kita enggak benar-benar sendiri, tetap ada teman kantor yang sama-sama kerja di hari Lebaran.”

Terkait kantor yang terletak di Bandung, Anto menilai sudah cukup akses dan layak digunakan oleh penyandang disabilitas.