Sukses

Jangan Segan Minta Tolong, Tips Mudik dan Balik Lancar bagi Pengguna Kursi Roda

Meski menantang, bukan berarti mudik atau balik Lebaran tidak dapat dilakukan secara mandiri oleh penyandang disabilitas daksa.

Liputan6.com, Jakarta Mudik Lebaran menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas termasuk yang menggunakan kursi roda.

Meski menantang, bukan berarti hal ini tidak dapat dilakukan secara mandiri oleh penyandang disabilitas daksa. Seperti dibuktikan oleh pengguna kursi roda Khairil Fikri yang berhasil melakukan perjalanan mudik dari Bandung ke Aceh tanpa ditemani pendamping.

Fikri pun membagikan tips mudik lancar bagi pengguna kursi roda.

“Tips bagi pengguna kursi roda menurut saya jika ada kesulitan jangan segan untuk meminta tolong kepada orang lain,” kata Fikri kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks, Kamis (20/4/2023).

Di samping itu, penyandang disabilitas juga harus yakin bahwa mudik secara mandiri bagi pengguna kursi roda adalah hal yang memungkinkan. Kemampuan mudik mandiri ini tergantung tingkat dan ragam disabilitas yang disandang. Penyandangnya tentu mengenal dan bisa mengukur kemampuan diri sendiri.

Fikri pun mengingatkan agar selalu ramah ketika bertemu orang lain, di luar maupun di dalam kendaraan.

“Dan selalu ramah ketika bertemu orang lain di bandara maupun di atas pesawat kita harus terlihat semangat dan mudah tersenyum sehingga orang lain tak segan memberikan lampu hijau kepada pengguna kursi roda jika mendapatkan kesulitan dan mereka juga ingin membantu kita dengan senang hati.”

“Intinya jangan takut, selagi itu niat baik maka jalan yang baik akan dipertemukan juga kepada kita oleh Allah SWT,” imbuh penyandang disabilitas yang hobi desain grafis itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengalaman Mudik Fikri

Sebelumnya, Fikri menceritakan pengalaman mudiknya baru-baru ini. Rasa rindu pada keluarga dan kampung halaman memacu semangatnya untuk melakukan perjalanan dari Bandung ke Aceh seorang diri tanpa pendamping.

“Iya sendirian karena hidup sendiri di Bandung tak ada saudara, jadi nggak mau berharap sama orang lain, yakin aja bisa,” katanya.

Pengguna kursi roda ini pun membagikan cerita selama perjalanan mudik ke Aceh menggunakan pesawat terbang, yang diwarnai beberapa tantangan.

“Kendala yang saya temukan adalah... Ketika ingin ke toilet saya bingung di mana tempatnya. Nanya ke orang sekitar ada yang menjawab ada juga yang tidak. Dan kesulitan ketika naik pesawat karena tidak akses,” kenang pria yang melakukan perjalanan mudik pada Senin, 17 April 2023.

3 dari 4 halaman

Bandara Sangat Memberikan Akses, tapi Pesawatnya Belum

Menurutnya, sejauh ini bandara sudah sangat akses untuk penyandang disabilitas.

“Semuanya ada, seperti lift atau jalan datar untuk pengguna kursi roda tentunya. Alhamdulillah bandara sangat mendukung. Toilet nya juga sangat akses.”

“Namun, ketika naik pesawatnya belum akses karena masih menggunakan tangga manual tidak ada untuk jalan kursi roda untuk ke atas. Sehingga harus adanya jasa orang lain untuk kita naik ke atas ke dalam pesawat,” tambahnya.

 Meski menemui beberapa kesulitan, Fikri mengatakan bahwa para petugas bandara memberi bantuan yang baik baginya.

“Bantuannya sangat luar biasa kepada saya, mereka juga mencari cara agar saya bisa pulang kampung dengan lancar,” katanya.

4 dari 4 halaman

Harapan Fikri Soal Akses Mudik ke Depannya

Pria yang hobi membaca Al-Quran ini pun berharap ke depannya pesawat menjadi lebih memberikan akses kepada teman disabilitas.

“Tentu ada harapan saya, akses disabilitas tentunya wajib ada di setiap pesawat karena pesawat sekarang belum mempunyai jalan datar yang dapat dilalui pengguna kursi roda. Menggunakan tangga manual sehingga butuh bantuan orang lain untuk menaiki pesawat,” katanya.

Tak lupa, Fikri pun berpesan kepada teman-teman disabilitas agar tidak khawatir jika ingin melakukan perjalanan mudik khususnya jalur udara.

“Jangan khawatir, inshaAllah orang-orang di bandara maupun di pesawat pasti orang-orang baik kepada kita. Seperti saya di bandara tidak ada kesulitan sama sekali. Dibantu sampai pesawat diterbangkan.”

“Intinya kalau kita mau meminta tolong dengan sopan dan baik, maka mereka juga tak segan menolong kita,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.