Liputan6.com, Jakarta - Seorang aktor yang merupakan seorang penyandang disabilitas asal Inggris mengukir sejarah baru di dunia film Disney.
Noah Matthews Matofsky, yang berusia 15 tahun dan memiliki down syndrome, akan berperan sebagai Slightly dalam film Peter Pan & Wendy.
Down syndrome adalah kondisi di mana seseorang memiliki kelebihan kromosom tambahan yaitu kromosom 21, sehingga total kromosomnya berjumlah 47. Padahal, jumlah kromosom yang seharusnya adalah 46.
Advertisement
Matofsky tampil sebagai peran utama bersama Jude Law dan bintang lainnya dalam film yang dirilis oleh Disney minggu ini.
Matofsky berperan sebagai Slightly, pemimpin Lost Boys dalam film Peter Pan & Wendy. Ini merupakan peran pertama bagi Matofsky.
Ini juga merupakan kali pertama Disney memilih seseorang dengan disabilitas untuk memerankan peran utama. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Matofsky, Sue Zebedee, seperti melansir Disability Scoop.
Film tersebut adalah versi live-action dari novel J.M. Barrie dan klasik animasi Disney tahun 1953 berjudul Peter Pan.
Film ini mengisahkan Wendy Darling yang berusia 13 tahun dan dua saudaranya yang dibawa ke Neverland bersama Peter Pan, seorang anak laki-laki yang enggan tumbuh dewasa dan peri kecil bernama Tinker Bell.
Di sana, mereka bertemu dengan kelompok Lost Boys milik Peter Pan dan berhadapan dengan Kapten Hook yang jahat.
Bukan Peran yang Ditulis Khusus untuk Aktor dengan Down Syndrome
Meskipun begitu, direktur casting film tersebut, Debra Zane, mengatakan bahwa peran Matofsky yang memiliki down syndrome bukanlah peran yang ditulis khusus untuk aktor dengan disabilitas.
"Saya dapat mengatakan bahwa peran tersebut tidak di-script khusus untuk aktor dengan down syndrome, tetapi sutradara David Lowery meminta kami untuk mencari anak-anak untuk memerankan Lost Boys, dengan mempertimbangkan aktor dengan disabilitas," kata Zane.
"Noah menonjol di antara mereka yang mengikuti audisi sebagai kandidat utama untuk peran Slightly," tambahnya.
Selain Matofsky, film Peter Pan & Wendy mencoba untuk lebih inklusif dengan menampilkan anak laki-laki dan perempuan sebagai Lost Boys. Mereka juga memilih Yara Shahidi, yang berkulit hitam, untuk memerankan karakter Tinker Bell.
Advertisement
Berharap Menjadi Contoh bagi Orang dengan Down Syndrome Lainnya
Matofsky mengaku bahwa ini merupakan pengalaman pertama yang luar biasa.
“Ini adalah pengalaman yang luar biasa, saya memiliki trailer sendiri dan berteman dengan banyak orang yang fantastis,” kata Matofsky kepada Daily Mail.
“Saya harus cepat belajar banyak dialog, tapi itu sangat menyenangkan dan saya menikmatinya,” lanjutnya.
Matofsky berharap bisa masuk ke sekolah drama. Lebih lanjut, ia ingin menjadi contoh teladan bagi orang lain yang memiliki down syndrome, serta ingin tampil di layar lebar.
Menurut Matofsky, kondisi yang dia alami tidak akan menghalanginya bermimpi besar. Begitu pun dengan orang lain.
“Kondisi ini (disabilitas) tidak boleh menghalangi siapa pun. Kita harus selalu bermimpi besar,” ungkap Matofsky.
Apa Itu Down Syndrome?
Down syndrome merupakan suatu kondisi seseorang yang memiliki kromosom ekstra. Kromosom adalah sepaket gen kecil dalam tubuh.
Kromosom ini menentukan bagaimana tubuhnya terbentuk dan berfungsi, seperti melansir Health Liputan6.com.
Bayi normal lahir dengan 46 kromosom, sedangkan bayi dengan Down syndrome memiliki salinan ekstra dari kromosom 21, yang disebut trisomi 21.
Trisomi ini mengubah cara tubuh dan otak bayi berkembang, yang dapat menyebabkan masalah mental dan fisik bagi bayi. Setiap orang dengan Down syndrome memiliki kemampuan yang berbeda, tetapi umumnya memiliki IQ rendah hingga sedang dan berbicara lambat.
Beberapa ciri fisik yang umum pada orang dengan down syndrome adalah wajah rata, mata almond yang miring ke atas, leher pendek, telinga kecil, dan lidah yang cenderung keluar dari mulut.
Advertisement