Sukses

Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Heat Stroke yang Bisa Picu Disabilitas hingga Kematian

Dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD, Rudy Kurniawan, mengatakan bahwa cuaca panas tak biasa bisa memicu heat stroke yang bisa berujung pada kondisi disabilitas hingga kematian.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD, Rudy Kurniawan, mengatakan bahwa cuaca panas tak biasa bisa memicu berbagai masalah kesehatan seperti dehidrasi hingga heat stroke.

Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai macam masalah seperti panas dalam, radang tenggorokan, demam tinggi, hingga gangguan kesadaran. Namun, heat stroke lebih parah lagi karena dapat memicu disabilitas permanen hingga kematian.

“Apabila tidak segera ditangani, heat stroke dapat menyebabkan cacat permanen atau bahkan kematian,” kata Rudy dalam keterangan pers dikutip Minggu (30/4/2023).

Rudy menjelaskan, heat stroke atau pitam panas dalam bahasa Indonesia adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan ketika tubuh tidak lagi sanggup mengontrol suhu tubuh.

Dalam kondisi ini, suhu tubuh akan naik dengan cepat, mekanisme tubuh dalam mengatur keringat akan mengalami kegagalan. Dan, tubuh akan kehilangan kemampuannya untuk menurunkan suhunya. Heat stroke bisa meningkatkan suhu seseorang hingga mencapai 40 derajat.

Ketika suhu tubuh sudah melebihi 38,5 derajat celcius, maka kondisi ini disebut hipertermia. Ini adalah kondisi serius dan membutuhkan penanganan cepat.

“Perlu ditekankan, cuaca panas ekstrem tidak hanya akan menyebabkan heat stroke saja, tapi juga menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti panas dalam, demam, hingga gangguan pada kulit.”

“Apabila Anda merasakan adanya tanda-tanda penyakit di tengah menghadapi cuaca panas ekstrem, segera temui layanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan serta tindakan lebih lanjut,” ujar Rudy.

2 dari 4 halaman

Mengenal Gejala Heat Stroke

Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai ketika berhadapan dengan heat stroke, seperti:

  • Suhu tubuh tinggi, biasanya bisa mencapai 40 derajat celcius atau lebih
  • Kebingungan, perubahan pada perilaku seperti bicara tak jelas (bergumam)
  • Perubahan dalam berkeringat, kulit biasanya akan terasa panas dan kering saat disentuh
  • Mual dan muntah
  • Kulit memerah
  • Intensitas pernapasan meningkat menjadi lebih cepat
  • Detak jantung meningkat
  • Sakit kepala berdenyut.
3 dari 4 halaman

Pertolongan Pertama Pasien Heat Stroke Sebelum Tenaga Medis Tiba

Heat stroke adalah tahap akhir dan paling parah yang bisa terjadi akibat cuaca panas ekstrem. Jika tidak ditangani dengan segera, penyakit ini dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, penting untuk mengenal ciri-ciri awal pada heat stroke.

Sebelum heat stroke menyerang, biasanya orang akan mengalami heat exhaustion terlebih dahulu. Ini ditandai dengan berkurangnya cairan, haus berlebihan, lemah, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran.

Dalam kondisi heat exhaustion, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah heat stroke menyerang, seperti:

  • Hubungi layanan darurat segera agar mereka bisa menuju lokasi penderita heat stroke/ heat exhaustion secepatnya.
  • Bawa pasien ke ruangan dengan suhu yang lebih dingin.
  • Lepaskan pakaian berlebih (seperti jaket, sepatu, kaos kaki, dan celana ketat tebal).
  • Kompres pasien dengan kain air dingin untuk membantu menurunkan suhu mereka.
  • Basahi muka, leher, lengan, dan paha kaki pasien dengan air es/air dingin
  • Beri pasien air dingin untuk diminum.
  • Apabila kondisi pasien sudah terlalu parah, pertolongan pertama yang bisa diberikan adalah mengisi bathtub dengan air dingin untuk merendam tubuh pasien dan menurunkan suhu tubuhnya hingga bantuan medis datang.
4 dari 4 halaman

Cegah Heat Stroke saat Cuaca Panas Ekstrem

Rudy pun membagikan tips mencegah heat stroke saat cuaca panas ekstrem sebagai berikut:

  • Hindari aktivitas di area panas terlalu lama, gunakan waktu beraktivitas dengan bijak dengan beristirahat di ruangan dingin sejenak.
  • Gunakan pakaian dengan warna cerah (warna gelap cenderung menyerap panas lebih banyak)
  • Hindari dehidrasi dengan selalu mencukupi kebutuhan air saat merasa haus
  • Gunakan sunscreen atau tabir surya dengan nilai SPF minimal 30
  • Pastikan sirkulasi udara berjalan dengan baik pada saat beraktivitas di dalam ruangan dengan suhu yang relatif panas.