Liputan6.com, Jakarta Konsultan tumbuh kembang anak Eka Hospital Cibubur Lies Dewi N menyampaikan lima cara atasi speech delay atau keterlambatan berbicara pada anak.
Kelima cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah atau mengatasi speech delay yakni:
- Batasi penggunaan gawai
- Ajak anak mengobrol
- Beri anak kesempatan untuk memilih
- Bacakan dongeng atau cerita anak
- Ajak anak bernyanyi bersama.
Batasi Penggunaan Gawai
Menurut Lies, terlalu sering menggunakan gawai seperti ponsel pintar dan komputer diketahui dapat meningkatkan risiko anak untuk mengalami speech delay. Pasalnya, interaksi dengan gawai merupakan interaksi satu arah sehingga dapat menghambat kemampuan berbahasa dan berekspresi anak untuk berkembang dengan baik.
Advertisement
“Selain dapat menyebabkan gangguan perkembangan bicara, penggunaan gadget yang terlalu dini (kurang dari usia 2 tahun) juga dapat menyebabkan gangguan interaksi, gangguan fokus, dan gangguan tidur," kata Lies dalam keterangan pers dikutip Selasa (9/8/2023).
Ajak Anak Mengobrol
Melakukan komunikasi dua arah akan membantu perkembangan bicara dan ekspresi anak. Kemampuan mengobrol membantu anak mencegah terjadinya speech delay.
“Sering mengajak ngobrol anak juga akan meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menjadi lebih aktif dalam berbicara,” ujar Lies.
Beri Anak Kesempatan untuk Memilih
Alih-alih selalu memilihkan segala hal untuk anak, membiarkan mereka memilih sendiri dan mengeksplorasi apa yang mereka inginkan adalah hal yang lebih baik.
“Sebagai contoh, daripada memilihkan menu makanan mereka, coba berikan mereka opsi sehingga mereka dapat memilih sendiri. Hal ini juga akan mendorong anak untuk lebih percaya diri untuk berbicara serta baik untuk mempererat hubungan Anda dengan mereka.”
Bacakan Dongeng atau Cerita Anak
Membacakan cerita dalam bentuk apapun kepada anak dapat membantu mereka untuk lebih mengenal banyak kosa kata dan meningkatkan kemampuan berbicara mereka.
Dengan mendengarkan cerita dari orangtua, anak akan belajar banyak nama-nama benda dan memahami banyak hal.
Ajak Anak Bernyanyi Bersama
Bernyanyi merupakan suatu hal yang menyenangkan untuk dilakukan, terutama bagi anak-anak. Selain membantu melatih gerak dan memori anak, bernyanyi juga dapat memperluas kosa kata anak sehingga mereka dapat belajar untuk berbicara dengan cara yang menyenangkan.
Advertisement
Mengenal Speech Delay
Speech delay sendiri adalah sebuah kondisi yang dapat dialami bayi dan anak-anak yang menyebabkan mereka mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa.
Menurut Lies, anak yang mengalami speech delay biasanya mengerti ketika seseorang berbicara. Namun, ia sangat kesulitan untuk mengucapkan dan mengeluarkan kata-kata untuk menjawab.
Sayangnya, beberapa orangtua masih menganggap kondisi ini merupakan hal biasa dan akan hilang dengan sendirinya.
“Padahal kenyataannya, jika tidak ditangani dengan tepat, speech delay dapat memengaruhi masalah sosial, emosional, perilaku, dan kognitif anak, serta akan berdampak buruk ketika mereka dewasa,” kata Lies.
Perkembangan Bicara Anak pada Umumnya
Pada umumnya, anak-anak mengalami perkembangan bicara secara bertahap sesuai dengan usia perkembangannya, yakni:
- Pada usia 0 - 3 bulan, biasanya bayi akan bereaksi terhadap suara dan mulai ada cooing (suara pertama bayi untuk mengekspresikan perasaannya).
- Pada usia 6 bulan, anak akan menoleh bila dipanggil namanya dan mulai babbling “bababa, dadada, mamama.”
- Pada usia 9 bulan, anak akan merespons terhadap bahasa yang rutin diucapkan seperti “dadah”, mulai menunjuk, bicara “mama, dada.”
- Di usia 1 tahun, anak mulai mengerti perintah sederhana dan berbicara 1-2 kata.
- Pada usia 2 tahun, anak dapat menunjuk anggota tubuh (body parts), mulai berbicara dan memahami lebih dari 100 kosa kata, serta berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 2 kata.
- Beranjak ke usia 3 tahun, anak mulai mengerti perintah dua langkah dan dapat berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 3 kata.
Sedangkan pada anak yang mengalami speech delay, perkembangan kemampuan bicara ini akan terhambat. Sehingga, menyebabkan mereka tidak dapat berbahasa meski sudah memasuki usianya.
Advertisement