Liputan6.com, Jakarta Kontingen Indonesia di ajang ASEAN Para Games 2023 Kamboja menorehkan prestasi gemilang dengan meraih gelar juara umum tiga kali berturut-turut atau hatrick.
Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menggelar pertemuan dengan para atlet disabilitas. Pertemuan ini berlangsung di halaman kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta pada Senin, 3 Juli 2023.
"Saya ingin mengucapkan selamat dan terima kasih karena telah membawa harum nama Bangsa Indonesia," kata Dito dalam acara bertema 'Temu Para Juara' itu.
Advertisement
Seperti diketahui, para atlet disabilitas Indonesia telah bertanding pada 3 hingga 9 Juni 2023 dan berhasil meraih 158 medali emas, 148 perak dan 95 perunggu. Capaian ini menjadikan Indonesia hatrick untuk juara umum (tahun 2017,2022,2023).
Sebelumnya, para atlet Asean Para Games ini telah lebih dulu bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk upacara pemberian bonus. Menpora Dito berharap bonus itu menambah motivasi para atlet untuk meraih prestasi lebih tinggi.
"Tadi pagi juga sudah bertemu dengan Bapak Presiden Joko Widodo, semoga semangatnya semakin bertambah, kontribusinya semakin bertambah dan sponsornya juga semakin banyak," harapnya.
Menpora juga menekankan bahwa prestasi di ASEAN Para Games merupakan langkah baik menuju prestasi lebih tinggi di Asian Para Games dan Paralimpiade.
Persiapan Asian Para Games Hangzhou
Dito juga menyampaikan soal persiapan untuk ajang Asian Para Games di Hangzhou, China Oktober mendatang.
"Saat ini, terkait atlet yang akan diberangkatkan ke Hangzhou masih dalam tahap review dan penggodokan serta finalisasi dari tim review,” ujar Dito.
Tim review ini terdiri dari gabungan Kemenpora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan para pakar.
“Rencananya, Juli ini siap dan mereka akan kembali ke Pelatnas (pelatihan nasional)," ucap Dito.
Advertisement
Rencana Pembangunan Sentra Pelatihan Atlet Paralimpiade
Dalam kesempatan itu, Dito juga menyampaikan soal arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membangun sentra pelatihan atlet Paralimpiade di Karanganyar, Solo. Menurutnya, pembangunan akan dimulai tahun ini.
"Bapak Presiden juga memberikan komitmen lebih, dalam rangka pembangunan sentra pelatihan paralimpiade di Karanganyar, Jawa Tengah yang akan dikebut tahun ini," katanya.
Bagi Dito, perhatian pemerintah merupakan komitmen dalam kesetaraan atlet disabilitas dan non disabilitas di Tanah Air.
"Ini merupakan komitmen pemerintah. Dimana prinsip kesetaraan dan nilai inklusif kita tegakkan," tegas Dito.
Kesetaraan dan Potensi Pengembangan Olahraga
Lebih lanjut, Dito mengatakan bahwa kesetaraan merupakan suatu semangat dan potensi yang baik untuk pengembangan olahraga. Khususnya untuk merangkul dan mengoptimalisasi para atlet penyandang disabilitas.
"Pak Presiden sangat memberikan atensi dan perhatiannya. Ke depan prestasi dari atlet paralimpiade Indonesia ini kita harapkan selalu mengharumkan nama Indonesia. Kita berjaya di Asia Tenggara semoga pelan-pelan kita bisa naik level ke Asia bahkan unggul ke level dunia," harapnya.
Di tanggal yang sama, Dito genap tiga bulan menjabat sebagai Menpora RI. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberikan prestasi olahraga untuk Indonesia.
"Hari ini tepat saya menjabat sebagai Menpora selama tiga bulan (3 April-3 Juli)," tuturnya.
"Terima kasih kepada keluarga besar dari NPC (National Paralympic Committee) Indonesia, para kontingen Asean Para Games Indonesia 2023, Alhamdulillah kita dari pagi upacara di Istana Presiden, diberikan bonus dan ditutup dengan kekeluargaan di Kantor Kemenpora," pungkas Dito.
Advertisement