Sukses

Deep Brain Stimulation, Operasi untuk Atasi Masalah Otak Termasuk Parkinson

Parkinson memicu berbagai gejala yang mengganggu kehidupan penyandangnya. Penyakit ini merupakan gangguan neurologis yang umum terjadi pada populasi usia lanjut.

Liputan6.com, Jakarta Parkinson memicu berbagai gejala yang mengganggu kehidupan penyandangnya. Penyakit ini merupakan gangguan neurologis yang umum terjadi pada populasi usia lanjut.

Keluhan utama parkinson adalah gerakan melambat, gemetar (tremor), dan kekakuan pada sendi (rigiditas). Gejala-gejala ini dapat makin memberat seiring dengan pertambahan usia.

Kabar baiknya, ada operasi yang bisa mengatasi masalah ini. Operasi itu disebut Deep Brain Stimulation (DBS). Ini adalah salah satu prosedur yang dapat membantu memperbaiki gejala Parkinson dan meningkatkan kualitas hidup penyandang Parkinson.

Dokter spesialis saraf RS Siloam Kebon Jeruk Frandy Susatia menjelaskan bahwa operasi DBS merupakan sebuah prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson. DBS disebut pula dengan pemasangan stimulasi saraf di dalam otak

Prosedur ini melibatkan pemasangan elektroda tipis pada bagian tertentu dari otak, yang kemudian memberikan impuls listrik untuk meningkatkan fungsi motorik atau menghambat aktivitas yang berlebihan pada saraf.

“Elektroda ini terhubung ke generator yang ditanam di bawah kulit di dada. Generator ini mengirimkan sinyal listrik ke otak yang membantu mengurangi gejala Parkinson. Metode DBS adalah salah satu dari beberapa pengobatan yang tersedia untuk Parkinson dan telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala,” ujar Frandy.

2 dari 4 halaman

Cara Kerja DBS pada Pasien Parkinson

Lulusan pendidikan dokter spesialis saraf di University of Santo Tomas Hospital, Manila, Filipina ini juga menyebutkan bahwa elektroda DBS memancarkan impuls listrik yang bertujuan untuk mengatasi gejala Parkinson.

Elektroda DBS bekerja dengan memberikan stimulus ke daerah otak tertentu yang terlibat dalam mengatur gerakan tubuh.

Sinyal ini membantu mengurangi tremor, kekakuan, dan kesulitan bergerak yang terkait dengan Parkinson.

DBS juga dapat membantu mengurangi efek samping dari obat Parkinson yang digunakan untuk mengontrol gejala.

3 dari 4 halaman

Manfaat Prosedur DBS

Lebih lanjut, Frandy menjelaskan bahwa terdapat beberapa manfaat DBS bagi pasien Parkinson, antara lain:

Prosedur DBS pada pasien penyakit Parkinson mampu menurunkan intensitas gejala. Beberapa tanda penyakit seperti tremor, kaku, gerakan lambat, dan ketidakmampuan untuk bergerak dapat dikurangi dengan DBS.

Mengurangi Dosis Obat

DBS juga dapat mengurangi dosis obat yang biasanya dikonsumsi untuk mengobati penyakit Parkinson. Dosis obat yang dikonsumsi menjadi lebih sedikit sehingga dapat meminimalkan efek samping dari obat. Hal ini juga membantu meningkatkan kualitas hidup pasien.

4 dari 4 halaman

Manfaat Lain DBS

Manfaat lain yang bisa didapatkan pasien Parkinson setelah melakukan tindakan DBS adalah:

Tidak Pengaruhi Kondisi Pasien Secara Keseluruhan

Pemasangan DBS tidak memengaruhi kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Area otak yang distimulasi terbatas pada lokasi tertentu yang memengaruhi gerakan.

Dengan begitu, tindakan ini tidak memengaruhi fungsi otak lainnya. Dan, pasien dapat menjalani kegiatan sehari-hari dalam kondisi yang sama seperti sebelumnya.

Efektif Bertahun-tahun

Terapi DBS dapat terus efektif selama bertahun-tahun. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan rutin pada pasien untuk memastikan stimulasi pada DBS tetap berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.

Dapat Diatur dengan Mudah

Terapi DBS dapat dengan mudah diatur sesuai dengan kebutuhan pasien. Ketika suatu program dimulai, pasien dapat memantau hasilnya dan berbicara dengan dokter tentang tingkat stimulasi yang diperlukan.

Pasien dapat memulai terapi dengan tingkat stimulasi yang lebih rendah dan meningkatkan dosis seiring berjalannya waktu.

“Melihat dari beberapa keuntungan di atas, DBS dapat menawarkan pengobatan yang aman dan efektif untuk gejala Parkinson. Namun, setiap pasien memiliki kondisi yang unik, oleh karena itu, sangat ditekankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai terapi DBS,” imbau Frandy.