Sukses

Petenis 9 Tahun Makin Pede Bertanding Tenis Berkat Prostetik

Sang petenis muda yang lahir dengan perbedaan tungkai bawaan itu mengatakan dia sangat percaya diri di lapangan setelah mendapatkan prostetik untuk membantunya mengatasi bola tenis.

Liputan6.com, Jakarta Joanie Melady, seorang remaja dengan disabilitas berusia 9 tahun, baru saja memenangkan pertandingan ganda di turnamen tenis pertamanya.

Dilansir dari ITV, sang petenis muda yang lahir dengan perbedaan tungkai bawaan itu mengatakan dia sangat percaya diri di lapangan setelah mendapatkan prostetik untuk membantunya mengatasi bola tenis.

Joanie lahir di South Oxfordshire, dengan kelainan tungkai bawaan, yang berarti lengan kirinya tidak berkembang sempurna sebelum lahir.

Memiliki bakat dan kecintaan terhadap tenis sejak berusia lima tahun, Joanie berjuang untuk melakukan lemparan dan servis bola saat bermain olahraga tersebut.

Namun, berkat alat yang direkayasa oleh perusahaan prostetik ekstremitas atas bernama Koalaa, dia sekarang dapat memainkan olahraga yang sangat disukainya tersebut.

“Sangat sulit bermain karena Anda harus melempar bola,” kata Joanie kepada kantor berita PA.

"Jika Anda tidak memiliki sepasang tangan, Anda tidak dapat melempar bola ke atas dan memukulnya, dan ini (prostetiknya) membantu saya melakukannya."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prostetik Meningkatkan Kepercayaan Diri Joanie

Ayah Joanie, Alan Melady, 42, menyebutkan, “Itu adalah bagian dari kelemahan permainan servisnya, karena sangat tidak konsisten.

“Yang biasa dia lakukan adalah meletakkan raket di bawah lengan kirinya, memegang bola, melemparkannya ke atas, meraih raket, lalu memukulnya.”

"Itu tidak benar-benar berhasil," tambah Joanie.

Sejak menggunakan prostetik, Joanie berkata bahwa dia menyadari bahwa dia sangat percaya diri di lapangan karena “Saya tahu saya bisa melakukannya.

“Ini membantu saya melakukan servis dengan melempar bola, itu meningkatkan permainan saya.

“Sebelumnya, saya tidak terlalu kuat dengan pukulan saya, dan saya tidak terlalu percaya diri.

"Tapi sekarang saya sangat percaya diri karena saya tahu saya bisa melakukannya, saya tahu saya bisa menang dan tidak melakukannya pada servis kedua saya, dan kalah pada servis kedua."

Alan menambahkan: “Ini luar biasa.

“Dia tertarik pada tenis sejak dia berusia sekitar lima tahun.

“Jelas dia memiliki kemampuan alami ini, tetapi jelas dengan seluruh servisnya, dan kemudian ketika orang-orang di Koalaa mengirim ini, itu luar biasa.

“Kamu awasi dia sekarang dan tidak ada perbedaan antara dia dan pemain lainnya.

“Kepercayaannya baru saja meningkat.

"Dia bermain lebih banyak dan dia selalu senang ketika dia bermain tenis."

 

3 dari 3 halaman

Hubungan yang Terbentuk dengan Tim Koalaa

Joanie telah menggunakan berbagai alat prostetik Koalaa selama tiga tahun.

Selain membekalinya dengan alat untuk membantunya berselancar, tim juga memberikan Joanie prostetik untuk membantunya bermain gitar yang dilengkapi dengan pick di ujungnya.

Joanie dan keluarganya mulai menjalin hubungan dengan tim di Koalaa dan bertemu dengan mereka beberapa kali.

Alan mengatakan, "Setiap kali, Joanie terus berkata, 'Saya ingin Anda membuat alat tenis karena saya tidak bisa melempar bola'."

Mendengarkan permintaan Joanie, tim mulai membuat alat prostetik dan memberi Joanie serangkaian prototipe untuk dikenakan di ujung anggota tubuhnya.

Alat itu sekarang dinamai menurut namanya, 'Joanie'.

"Saya sangat senang mereka menggunakan namaku padanya," katanya.

“Saya merasa sangat, sangat, sangat tersanjung.”

Alat Joanie sekarang tersedia untuk pemain tenis lain dan penggemar olahraga dari segala usia.

Joanie mengungkapkan, "Saya merasa sangat senang bahwa saya tidak hanya membantu diri sendiri, melainkan saya juga membantu orang lain, dan bahwa mereka dapat mengalami bagaimana rasanya melempar bola dan memenangkan beberapa pertandingan."

Joanie baru saja mengikuti turnamen tenis pertamanya di Klub Tenis Halton di Buckinghamshire, di mana dia memenangkan pertandingan ganda.

“Saya sangat gugup dan takut karena saya belum pernah bermain tenis sebelumnya, dan itu hanya setelah enam malam berkemah, jadi saya sangat lelah,” kata Joanie.

“Saya kalah dua kali dan menang dua kali, tetapi ketika saya kalah, saya merasa sangat kecewa, dan saya merasa ingin menyerah, tetapi saya tidak boleh menyerah, karena saya tidak boleh melepaskan sesuatu yang sangat saya cintai. ”

Saat memenangkan set ganda, dia menambahkan, "Saya merasa sangat bangga dengan saya dan pasangan saya."

Nate Macabuag, pendiri Koalaa, mengatakan, “Joanie benar-benar seorang superstar dan saya tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata betapa bangganya kami melihatnya di lapangan tenis dan mendengar betapa alat baru ini telah membantunya.

“Memberi nama prostetik dan alat kami dengan nama orang yang menginspirasi mereka adalah sesuatu yang selalu kami sukai, karena semua desain Koalaa didorong oleh pengguna kami dan ide serta umpan balik mereka.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.