Sukses

Epilepsi Bisa Picu Disabilitas hingga Kematian, Ketahui 5 Upaya Turunkan Risikonya

Epilepsi adalah gangguan kejang yang dapat picu disabilitas bahkan kematian.

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan pasien epilepsi dapat menjalani kehidupan dengan baik. Namun, mengidap epilepsi dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, disabilitas, dan kematian.

Menurut terapis okupasi Forest Miller, beberapa faktor yang yang meningkatkan risiko kematian pada pasien epilepsi adalah:

  • Memiliki masalah kesehatan tambahan yang serius
  • Cedera saat kejang
  • Kejang yang berlangsung lebih dari lima menit (status epileptikus).

Kematian mendadak yang tidak terduga pada epilepsi jarang terjadi. Penyebabnya masih belum jelas, tapi risiko ini mungkin lebih tinggi pada orang yang mengalami kejang berat yang tidak terkontrol.

Maka dari itu, epilepsi membutuhkan lebih dari sekadar pengobatan untuk ditangani. Namun, dibutuhkan pula kerja sama antara pasien dengan penyedia layanan kesehatan untuk menyusun rencana perawatan di luar fasilitas kesehatan.

Lebih lanjut Miller menjelaskan, epilepsi adalah kejang berulang akibat gangguan pola aktivitas listrik di otak.

“Kondisi ini perlu ditangani dengan banyak pertimbangan dan membutuhkan banyak manajemen diri,” mengutip tulisan yang ditinjau ulang oleh Miller mengutip VeryWell Health, Kamis (7/9/2023).

Mengingat kejang akibat epilepsi dapat berakibat fatal, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya adalah dengan mengelola keamanan lingkungan. Lingkungan ini termasuk di rumah, sekolah, hingga tempat kerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lingkungan Rumah yang Aman bagi Pasien Epilepsi

Di rumah, pasien epilepsi dapat menurunkan risiko cedera akibat kejang dengan tindakan pencegahan seperti:

  • Pilih karpet dengan bantalan ekstra tebal.
  • Tambahkan bantalan pada sudut tajam dan hindari meja kaca.
  • Gunakan pelindung atau penghalang di perapian.
  • Hindari pemanas ruangan yang mudah terbalik.
  • Pastikan peralatan kecil seperti setrika dan pengering rambut dapat dimatikan secara otomatis.

Sementara di bagian dapur, hal-hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko cedera saat kejang adalah:

  • Jika memungkinkan, gunakan microwave sebagai pengganti kompor. Bila menggunakan kompor, pilihlah kompor yang aman.
  • Gunakan sarung tangan karet ketika merapikan atau mencuci benda tajam atau barang pecah belah.
  • Gunakan cangkir dengan penutup untuk minuman panas.

Di dalam kamar mandi, beberapa tindakan keamanan yang dapat dilakukan adalah:

  • Jangan pernah menggunakan peralatan listrik di dekat air.
  • Biarkan pintu kamar mandi tidak terkunci sehingga seseorang dapat masuk saat keadaan darurat. Tanda "Isi” atau “Sedang digunakan" pada pintu akan membantu privasi.
  • Pasang pegangan.
3 dari 4 halaman

Kelola Epilepsi di Sekolah

Di sekolah, pasien dapat membuat "rencana tindakan kejang" untuk dibagikan kepada perawat sekolah, guru, atau siapa pun yang dapat membantu selama kejang.

Rencana tindakan kejang dapat berisi hal-hal penting seperti:

  • Informasi kontak pengasuh dan penyedia layanan kesehatan.
  • Obat-obatan, serta bagaimana dan kapan menggunakannya.
  • Potensi pemicu kejang.
  • Prosedur pertolongan pertama yang benar.
  • Informasi kapan harus menghubungi penyedia layanan kesehatan dan kapan harus menelepon nomor bantuan darurat.
4 dari 4 halaman

Mengelola Epilepsi di Tempat Kerja

Sementara, di tempat kerja beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan pasien epilepsi adalah:

  • Pekerjaan pasien epilepsi sebaiknya tidak melibatkan aktivitas mengemudi atau bekerja di sekitar mesin yang berbahaya.
  • Pasien epilepsi perlu dihindarkan dari penggunaan tangga yang terlalu sering dan banyak.
  • Jam kerja yang panjang atau tidak menentu dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kejang.
  • Sekitar 70 persen pasien epilepsi dapat mengatasi kejang dengan pengobatan dan pembedahan.

“Itu sebabnya pengelolaan pengobatan harus menjadi prioritas utama,” pungkas Miller.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.