Sukses

Gunakan Kacamata Hitam dan Berhenti Merokok Bisa Turunkan Risiko Katarak yang Berpotensi Disabilitas Netra

Sebagai penyakit degeneratif akibat usia, katarak tidak dapat sepenuhnya dicegah. Namun, setidaknya ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya.

Liputan6.com, Jakarta - Kekeruhan lensa mata atau katarak kerap menjadi pemicu disabilitas netra jika tidak ditangani dengan baik.

Menurut dokter spesialis mata Maria Magdalena Purba, sebagai penyakit degeneratif akibat usia, katarak tidak dapat sepenuhnya dicegah. Namun, setidaknya ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya.

Dilihat dari faktor risikonya, katarak bisa timbul akibat paparan berlebihan terhadap sinar matahari. Maka, pencegahannya bisa dengan menggunakan kacamata hitam dengan perlindungan sinar UV setiap hendak beraktivitas di luar ruangan.

Risiko katarak juga meningkat akibat konsumsi rokok. Maka, pencegahannya adalah berhenti merokok dan menghindari paparannya.

Secara umum, mengadopsi gaya hidup sehat adalah langkah yang dapat membantu mengurangi risiko katarak.

“Jangan lupa selalu periksakan mata secara teratur untuk mencegah masalah penglihatan yang lebih serius,” mengutip keterangan pers KMN EyeCare yang ditinjau ulang oleh Maria, Jumat (22/9/2023).

Pencegahan katarak perlu dilakukan sejak dini dan tidak menunggu gejala muncul. Pasalnya, pada tahap awal, gejala belum signifikan.

Dalam beberapa kasus, mengganti kacamata dengan resep yang sesuai atau menggunakan pencahayaan yang lebih baik sudah cukup membantu mengatasi gangguan penglihatan awal.

Pada beberapa kasus, penggunaan lensa kontak atau kacamata khusus dapat membantu mengoreksi penglihatan yang terganggu akibat katarak. Namun, opsi ini hanya efektif pada tahap awal katarak dan tidak dapat mencegah perkembangan lebih lanjut.

Operasi katarak adalah opsi pengobatan utama dan paling efektif untuk mengatasi katarak yang mengganggu penglihatan,” jelas Maria.

2 dari 4 halaman

Mengenal Operasi Katarak

Ketika katarak sudah memasuki tahap lanjut, penggunaan kacamata biasanya tidak membantu banyak. Maka dari itu, menurut Maria, cara penyembuhan katarak yang paling efektif adalah dengan operasi.

Operasi katarak adalah prosedur bedah di mana lensa mata yang keruh diangkat dan diganti dengan lensa buatan. Prosedur ini umumnya aman dan efektif.

“Banyak pasien melaporkan perbaikan yang signifikan dalam penglihatan setelah operasi,” kata Maria.

3 dari 4 halaman

Prosedur Operasi Katarak

Prosedur operasi katarak melibatkan pengangkatan lensa mata yang keruh dan penggantian dengan lensa buatan, yang disebut lensa intraokular (IOL).

“Proses ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal atau sedasi ringan, yang berarti Anda akan tetap sadar tetapi merasa nyaman dan tidak merasa sakit selama operasi.”

Selama operasi, dokter mata akan membuat sayatan kecil pada permukaan kornea mata pasien, menghancurkan lensa katarak yang keruh lalu mengangkatnya hingga bersih. Kemudian, lensa buatan IOL akan ditempatkan di kantong lensa.

Jenis IOL yang dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan penglihatan, seperti lensa monofokal untuk penglihatan jauh atau dekat atau lensa multifokal untuk koreksi penglihatan jauh dan dekat (minus jauh dan plus baca/dekat).

4 dari 4 halaman

Setelah Operasi Katarak

Setelah operasi katarak, pemulihan biasanya berlangsung beberapa minggu. Pasien kemungkinan merasakan sedikit ketidaknyamanan atau perasaan kering pada mata.

Penggunaan tetes mata dan menghindari aktivitas fisik yang berat dapat membantu mempercepat pemulihan. Penting untuk mengikuti instruksi dokter dengan cermat dan menghadiri janji kontrol pasca operasi.

Di Indonesia, terdapat 240.000 kasus pengidap katarak yang membutuhkan tindakan operasi setiap tahun. Dan diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk lanjut usia. Pasalnya, bertambahnya usia menjadi salah satu alasan paling sering timbulnya katarak.