Liputan6.com, Jakarta Gangguan kesehatan mental dapat dipicu oleh berbagai hal salah satunya komplikasi saat menopause.
Menopause adalah fase alami dalam kehidupan wanita yang merujuk pada berakhirnya siklus menstruasi secara permanen. Umumnya, menopause pada perempuan di Indonesia terjadi di usia 48-52 tahun.
Baca Juga
Menurut Dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSIA Grand Family dan RSIA Family Henry Leonardo, secara umum usia menopause adalah di atas 40 tahun. Namun, bila terjadi menopause di bawah usia tersebut, maka dapat dikatakan terjadi premature menopause.
Advertisement
Dia menambahkan, saat menopause perempuan bisa mengalami berbagai komplikasi salah satunya yang berhubungan dengan kesehatan mental.
“Beberapa wanita mengalami perubahan mood, kecemasan, atau depresi selama menopause,” kata Henry dalam keterangan pers dikutip Selasa (17/10/2023).
Bukan tanpa alasan, hal ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon dan tantangan emosional yang muncul akibat perubahan dalam kehidupan dan peran sosial.
“Dukungan psikologis atau terapi dapat membantu mengatasi masalah ini,” tambah Henry.
Selain depresi, kecemasan (anxiety), dan gangguan terkait kesehatan mental lainnya, perempuan menopause juga bisa mengalami berbagai kondisi seperti:
Osteoporosis
Osteoporosis adalah salah satu komplikasi yang paling umum terkait dengan menopause. Kehilangan estrogen selama menopause dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.
“Pencegahan osteoporosis melalui diet kaya kalsium, vitamin D, dan olahraga berat serta pemeriksaan densitometri tulang secara teratur sangat penting,” ujar Henry.
Komplikasi Lain yang Bisa Terjadi Saat Menopause
Komplikasi lain yang dapat terjadi saat menopause adalah:
Kolesterol Tinggi
Terkadang, menopause dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Pengaturan diet dan gaya hidup sehat, serta perawatan medis jika diperlukan, bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol.
Penyakit Jantung
Setelah menopause, risiko penyakit jantung meningkat karena penurunan estrogen yang memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah.
Wanita pasca-menopause perlu memantau tekanan darah, kolesterol, dan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Advertisement
Penyakit Ginjal hingga Gangguan Seksual
Tak berhenti di situ, saat menopause perempuan juga bisa saja mengalami:
Penyakit Ginjal
Risiko penyakit ginjal bisa meningkat setelah menopause. Menghindari tekanan darah tinggi dan diabetes, serta menjaga hidrasi yang baik, adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal.
Kanker Payudara dan Ovarium
Risiko kanker payudara dan ovarium masih ada setelah menopause. Medical check up adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini pada tahap awal.
Gangguan Seksual
Wanita dapat mengalami penurunan libido, rasa sakit saat berhubungan seks, atau kekeringan vagina selama menopause.
“Konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu menemukan solusi dan perawatan yang sesuai.”
Komplikasi Bervariasi pada Setiap Perempuan
Komplikasi yang terjadi saat menopause cenderung bervariasi atau tidak sama antara satu perempuan dengan perempuan lainnya.
“Komplikasi dan risiko kesehatan selama menopause dapat bervariasi dari individu ke individu. Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan Anda untuk mendiskusikan risiko pribadi Anda dan rencana perawatan yang sesuai,” kata Henry.
Hal ini dapat dipengaruhi kebiasaan dan gaya hidup setiap individu.
“Gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko berbagai komplikasi yang terkait dengan menopause,” pungkasnya.
Advertisement