Sukses

Diabetes Penyebab Utama Amputasi Non-Traumatik, Bisa Picu Disabilitas Fisik

Diabetes menjadi penyebab utama amputasi non-traumatik dan jalan menuju amputasi pada pasien diabetes adalah diabetic foot (kaki diabetik).

Liputan6.com, Jakarta Pasien diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi dan komplikasi terbesar yang perlu dihindari adalah terjadinya amputasi.

Hal ini disampaikan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes dari RS Pondok Indah – Puri Indah, M. Ikhsan Mokoagow.

Menurutnya, diabetes menjadi penyebab utama amputasi non-traumatik. Ini adalah amputasi yang bukan disebabkan oleh kecelakaan atau trauma lainnya. Dan jalan menuju amputasi pada pasien diabetes adalah diabetic foot (kaki diabetik).

“Data menunjukkan, amputasi terbesar non-traumatik itu akibat diabetes. Dan diabetic foot ini memang menjadi jalan utama menuju amputasi,” kata Ikhsan kepada Disabilitas Liputan6.com dalam Exclusive Media Interview menyambut Hari Diabetes Sedunia secara daring, Senin (13/11/2023).

Kaki diabetik termasuk komplikasi diabetes yang memengaruhi pembuluh darah besar (makroangiopati) yang ada di kaki. Akibatnya, aliran darah ke kaki terganggu, penyembuhan luka lambat, saraf tidak bekerja dengan baik.

“Apalagi kalau kadar gulanya tidak terkontrol dan infeksinya tidak tertangani dengan baik. Maka, boleh jadi dari luka yang awalnya kecil lama-lama kena infeksi kemudian melebar ke bawah kulit sampai ke otot. Dan yang paling bahaya adalah ketika infeksinya sampai ke tulang atau yang kita sebut (osteomielitis).”

2 dari 4 halaman

Kenapa Harus Amputasi?

Jika infeksi sudah mengenai tulang, maka bisa terjadi gangren atau kematian jaringan. Gangren ini perlu diangkat untuk menghentikan infeksi.

“Kenapa harus diangkat? Karena jaringan mati ini kalau tidak diangkat pembuluh darahnya udah enggak jalan ke sana, alirannya tidak ada, dan kalau kita tidak buang maka jaringan yang sudah busuk itu akan menjadi sumber makanan infeksi lebih lanjut.”

“Oleh karena itu sering kali terjadi amputasi,” kata Ikhsan.

Kabar baiknya, amputasi akibat diabetes sebetulnya bisa dicegah dengan melakukan perawatan kaki secara berkala.

3 dari 4 halaman

Picu Disabilitas Netra

Selain disabilitas fisik, diabetes juga bisa memicu disabilitas netra. Jika amputasi disebabkan komplikasi pembuluh darah besar, maka disabilitas netra dipicu oleh komplikasi pembuluh darah kecil (mikroangiopati).

Komplikasi pembuluh darah kecil dapat berkaitan dengan mata, ginjal, dan di saraf tepi kaki.

“Di mata bisa menyebabkan retina bermasalah, di ginjal menyebabkan gangguan ginjal, dan yang di kaki di saraf-saraf tepinya kadang pasien diabetes suka kesemutan dan sebagainya,” jelas Ikhsan.

Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan, Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai layar penangkap.

“Jika mata melihat sesuatu, akan ditangkap oleh bagian belakang mata yang namanya retina. Nah, memang di retina ini banyak sekali pembuluh darah. Pada orang diabetes, terjadi diabetik retinopati, ada perubahan pembuluh darah di mata, dari mulai yang ringan sampai berat.”

Jika perubahan pembuluh darah ini mencapai pada tempat jatuhnya bayangan di retina, maka dapat terjadi hilangnya penglihatan.

4 dari 4 halaman

Mencegah Hilangnya Penglihatan Akibat Diabetes

Seperti amputasi, diabetik retinopati yang memicu disabilitas netra juga dapat dicegah.

“Diabetik retinopati merupakan salah satu penyebab disabilitas netra yang dapat dicegah. Jadi kalau kita bisa mencegah dari awal, mengetahui dari awal bahwa seseorang mengalami gangguan pada retinanya, maka kita bisa melakukan pencegahan.”

“Dokter mata bisa melakukan hal-hal tertentu agar tidak menjadi lebih buruk lagi. Di samping tentunya tetap mengendalikan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kadar hipertensi secara bersamaan,” ucap Ikhsan.

Jadi, lanjut Ikhsan, diabetik retinopati harus diketahui sejak awal. Bahkan, berbagai organisasi diabetes dan organisasi mata menyatakan bahwa pada saat seseorang terdiagnosis diabetes tipe 2, maka dianjurkan untuk periksa kondisi retina.