Sukses

Penyandang Disabilitas Sulap Lemari Es Jadi Lebih Nyeni di Pameran Art with Heart

Karya seni yang dihasilkan para penyandang disabilitas dan seniman Indonesia akan dilelang. Hasil lelang pun akan disalurkan ke yayasan disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Pihak perusahaan dapat mendukung dan meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas dalam berbagai cara, salah satunya membuat pameran karya difabel.

Seperti yang dilakukan oleh Grup Panasonic-GOBEL di ASTHA District 8, SCBD Lot 28, Jakarta. Perusahaan elektronik ini menggelar acara bertajuk ‘ART with HEART’ pada tanggal 30 November hingga 3 Desember 2023.

Ajang ini bertujuan mendukung nilai inklusi dan seni rupa Indonesia. Sekaligus mewujudkan kolaborasi antara seniman-seniman difabel dengan delapan maestro seni rupa Yogyakarta.

Kolaborasi ini akan mengekspresikan seni sekaligus sebagai wadah untuk menuangkan karya dan kreativitas melalui lukisan pada obyek peralatan rumah tangga milik perusahaan tersebut. Mulai dari AC, lemari es, hingga water dispenser.

Head of Sales PT Panasonic Gobel Indonesia, M. Arif Rachmat Gobel mengatakan, karya seni yang dihasilkan para penyandang disabilitas dan seniman Indonesia akan dilelang. Hasil lelang pun akan disalurkan ke yayasan disabilitas.

“Kami ingin berkontribusi untuk teman-teman kita yang berkebutuhan khusus. Maka dari itu, kita membuat acara ini. Memang nantinya hasil lelang akan disumbangkan ke yayasan yang fokus untuk perkembangan edukasi anak berkebutuhan khusus,” kata Arif kepada Liputan6.com saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

2 dari 4 halaman

Sekaligus Peringati Hari Disabilitas Internasional

Arif menambahkan, pameran ini digelar dari hari ini (30/11) hingga tanggal 3 Desember mendatang.

“Pameran ini dari hari ini sampai tanggal 3, jadi tanggal 3 itu adalah Hari Disabilitas Internasional.”

Mengenai target nominal yang akan dicapai saat lelang, Arif tidak menentukannya dan mengaku ikhlas dengan berapapun nominal yang didapat.

“Kalau targetnya sendiri, kira semua ikhlas lah apapun yang didapat dari lelang ini kami sumbangkan untuk yayasan.”

Sementara, karya-karya seni yang berupa lukisan di alat elektronik hingga lukisan di kanvas memang ada yang dibuat oleh penyandang disabilitas, ada pula yang dibuat oleh maestro seni indonesia.

“Jadi ini kolaborasi antara maestro seniman juga teman-teman kita yang mempunyai kebutuhan khusus.”

3 dari 4 halaman

Kenapa Melibatkan Penyandang Disabilitas?

Arif pun mengungkap alasan pihaknya menggaet penyandang disabilitas dalam pameran ini. Menurutnya, perusahaannya telah lama memiliki kedekatan dengan para penyandang disabilitas.

“Memang kami mempunyai sejarah yang cukup dengan teman-teman maupun yayasan yang fokus pada penyandang disabilitas. Kami tahun 2020 sudah melakukan pelatihan make-up bersama teman-teman Tuli dan ada pula Walk for Autism.”

“Jadi kami mendukung komunitas-komunitas, tidak hanya disabilitas tapi kita dukung juga UMKM, lingkungan, dan sebagainya,” jelas Arif.

4 dari 4 halaman

Manfaat untuk Bisnis Sendiri

Saat ditanya terkait manfaat penyelenggaraan acara ini untuk kelangsungan bisnisnya, Arif menyampaikan bahwa ajang ini memang digelar dengan tulus.

“Hubungan dengan bisnis sendiri? Memang kami di sini melakukan dengan tulus, karena kami memiliki amanah dari para pemilik perusahaan untuk terus berkontribusi terhadap masyarakat sekitar.”

“Jadi kalau pun kami ditanya hubungan bisnisnya ke mana, kami tidak melihat ke situ. Kami melihat, apa sih yang bisa kami kembalikan kepada masyarakat,” jelas Arif.

Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa semua produk yang dilukis dan dipamerkan adalah produk buatan Indonesia.

“Ini semua adalah produk yang dibuat di pabrik yang ada di Jalan Raya Bogor. Jadi kami sebisa mungkin juga mengedepankan produk-produk Indonesia dikolaborasikan dengan kreativitas anak-anak Indonesia.”

Pria kelahiran 1995 itu pun mengutarakan, tidak menutup kemungkinan produk-produk ini dapat menjadi produk reguler perusahaannya.

InshaAllah, tapi kita perlu pelajari dulu, apakah mungkin ini bisa diproduksi massal, perlu kajian-kajian,” pungkasnya.