Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang bertugas di Debat Calon Presiden (Capres) ketiga pada 7 Januari 2024 viral di media sosial.
JBI yang diketahui bernama Siti Rodiah menarik perhatian warganet lantaran dinilai energik dan semangat dalam menginterpretasi.
Baca Juga
Tak hanya itu, ada fakta unik lain yang diungkap oleh kreator konten sekaligus juru bahasa isyarat, Abdul Azis (@pikiping) terkait Siti.
Advertisement
Dalam video yang viral di Twitter (X), Azis mengatakan bahwa Siti adalah penyandang Tuli. Hal ini terbilang unik lantaran kebanyakan orang berpikir bahwa JBI adalah orang dengar yang menginterpretasi bahasa lisan menjadi bahasa isyarat untuk orang Tuli.
“FYI (for your information). Dia Tuli, namanya Siti. Yup mungkin banyak orang-orang pikir kalau Juru Bahasa Isyarat hanya bisa diperankan oleh orang dengar, orang Tuli juga bisa loh jadi Juru Bahasa Isyarat. Lebih ekspresif dan gerakan isyarat lebih alami juga sehingga bisa mudah dipahami oleh Tuli lain yang nonton,” tulis Azis dalam video viral yang diunggah akun @r_ahyaa.
Hal ini pun menimbulkan tanya, bagaimana caranya teman Tuli bisa mendengar informasi lisan untuk disampaikan ke penonton Tuli.
Menurut Azis, saat bertugas, JBI Tuli dibantu oleh JBI dengar yang berperan sebagai penangkap informasi.
“Di hadapan juru bahasa isyarat Tuli, ada juru bahasa isyarat dengar yang berperan sebagai feeder untuk menangkap informasi yang disampaikan oleh pembicara, lalu informasi ditangkap oleh JBI Tuli,” jelas pemilik akun @pikiping.
Proses Interpretasi JBI Tuli
Lebih lanjut, Azis menjelaskan proses interpretasi JBI Tuli saat bertugas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- JBI dengar menjurubahasakan informasi yang ditangkap dari pembicara
- JBI Tuli menangkap informasi isyarat dari JBI dengar
- JBI Tuli menjurubahasakan kembali ke bahasa isyarat yang lebih terkonsep dan lebih alami untuk masyarakat Tuli yang menonton.
“Kenapa gak langsung aja JBI dengar yang tampil? Memberi kesempatan kerja untuk Tuli, meningkatkan SDM JBI Tuli dan membuktikan kepada masyarakat kalau Tuli juga bisa bekerja menjadi JBI,” jelas Azis.
Advertisement
Sayangkan Ukuran Kotak JBI yang Terlalu Kecil
Dalam penjelasan yang disampaikan Azis, ada seorang warganet yang menyayangkan ukuran kotak JBI yang terlalu kecil.
“Sayangnya kotak JBI-nya sekecil itu dan ketutupan logo,” kata warganet.
Komentar ini pun mendapat tanggapan dari Azis. Menurutnya, hal ini sempat dibahas tapi tidak mudah untuk advokasi ke stasiun TV.
“Udah pernah ngebahas ini, agak susah advokasi ke stasiun TV minta kotak JBI diperbesar :”) sebel,” ujarnya.
JBI itu pun memperlihatkan perbedaan antara kotak JBI di luar dan di dalam negeri. Dalam acara Debat Capres di Amerika, setiap orang yang berbicara memiliki satu JBI.
Seperti debat capres antara Joe Biden dan Donald Trump, keduanya diinterpretasi oleh masing-masing satu JBI. Begitu pula moderator yang setiap ucapannya akan diinterpretasi oleh JBI lainnya. Sehingga, dalam satu layar, ada tiga kotak JBI untuk tiga orang yang terlibat dalam debat tersebut termasuk dua Capres dan satu moderator.
Sementara, dalam debat Capres di Indonesia hanya ada satu kotak JBI. Meski JBI bertugas bergantian dalam jangka waktu tertentu, tapi saat menginterpretasi maka JBI tersebut harus menangani semua orang yang sedang berbicara.
Video Viral Siti Rodiah
Sebelumnya, dalam Debat Capres ketiga pada Minggu, 7 Januari 2024 Siti Rodiah menarik perhatian warganet karena performanya yang penuh semangat saat bertugas.
Aksi perempuan itu diabadikan dan diunggah di akun X @r_ahyaa. Pemilik akun mengapresiasi energi JBI dalam menginterpretasi bahasa lisan ke dalam bahasa isyarat.
“HER ENERGY OMGGGGG #DebatCapres,” tulis pemilik akun dikutip Senin, 8 Januari 2023.
Unggahan ini pun mendapat respons positif dari warganet. Bahkan, ada yang menyebut JBI tersebut sebagai pemenang debat malam itu.
“Kalo kata mimin sih kakaknya pemenang debat malam ini she's so energetic,” kata pengguna X.
“Kamu keren banget mba,” kata warganet lainnya.
Advertisement