Sukses

Penyandang Disabilitas di Kendari Isi Ramadhan dengan Pelatihan Wirausaha Bersama Mensos Risma

Berbagai macam kelas pelatihan digelar di Sentra Meohai Kendari pada Selasa, 2 April 2024 dengan melibatkan 131 penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Para penyandang disabilitas di Kendari, Sulawesi Tenggara mengisi momen Ramadhan dengan mengikuti pelatihan yang disediakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Berbagai macam kelas pelatihan digelar di Sentra Meohai Kendari pada Selasa, 2 April 2024 dengan melibatkan 131 penerima manfaat.

Menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini, berbagai kelas pelatihan digelar dengan tujuan meningkatkan keterampilan para penyandang disabilitas.

"Saya ingin membantu memudahkan kehidupan teman-teman untuk masa yang akan datang. Kita maksimalkan kemampuan kita. Kenyataannya banyak anak-anak yang berhasil," tutur Risma seraya menyemangati para penerima bantuan yang hadir di Aula Sentra Meohai Kendari, mengutip keterangan pers, Rabu (3/4/2024).

Dari 131 penerima manfaat yang mengikuti pelatihan, 19 di antaranya merupakan disabilitas rungu wicara yang menjadi residen di Sentra. Sementara, 92 orang adalah penyandang disabilitas rungu dan wicara dari komunitas, serta 20 orang penyandang disabilitas netra.

Mereka dibagi ke dalam beberapa kelas pelatihan mengolah food and beverage (makanan dan minuman), handicraft (kerajinan tangan) dan creative production (produk kreatif). Pelatihan ini berlangsung mulai 1 hingga 4 April 2024.

Dalam kelas makanan dan minuman atau tata boga, peserta pelatihan diajarkan cara membuat minuman dan makanan. Contohnya bingsoo (es campur Korea), milkshake, kudapan dari cornflakes, Tokyo banana, frozen food dan sebagainya.

Sementara dalam kelas kerajinan tangan, peserta diajarkan cara menjahit pouch, tas dan berbagai kerajinan tangan lain. Cara pengambilan foto produk juga dijelaskan di kelas produksi kreatif.

2 dari 4 halaman

Sengaja Gelar Pelatihan di Bulan Ramadhan

Disampaikan pula bahwa Risma sengaja mengadakan pelatihan ini di bulan Ramadhan dengan tujuan tertentu.

Dia berharap, di sisa bulan puasa ini, peserta bisa menjual karya-karya yang telah mereka pelajari dalam pelatihan sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan.

Maka dari itu, dia mendorong para peserta untuk menjual makanan dan minuman yang telah mereka pelajari cara membuatnya.

"Masih ada sisa bulan puasa. Kalian mau kan jualan ini?" tanya Risma pada peserta pelatihan yang saat itu belajar membuat bingsoo (es campur Korea).

Para peserta yang hadir pun mengiyakan dan tampak antusias menyambut ajakan Risma untuk berwirausaha.

3 dari 4 halaman

Pemberian Bantuan

Dalam kesempatan yang sama, Risma menyalurkan berbagai bantuan bagi para penyandang disabilitas.

Sebanyak 55 penerima manfaat mendapat berbagai alat bantu. Adapun alat bantu yang diberikan berupa 14 alat bantu dengar (ABD), 20 tongkat adaptif, 11 ponsel disabilitas, 6 Gruwi (gelang rungu wicara) dan 4 Grita (gelang disabilitas grahita).

Selain itu, diserahkan juga 131 bantuan nutrisi kepada seluruh penerima manfaat yang hadir mengikuti pelatihan. Total seluruh bantuan ATENSI yang diserahkan senilai Rp 166 juta.

Saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada beberapa penerima manfaat, Risma juga menyempatkan diri untuk menjelaskan satu per satu alat-alat tersebut.

4 dari 4 halaman

Dorong Penyandang Disabilitas Rungu Wicara Belajar Bicara

Saat menyerahkan alat bantu dengar, Risma juga memberikan dorongan bagi penyandang disabilitas rungu wicara untuk belajar bicara.

Menurutnya, banyak disabilitas rungu wicara sebenarnya bisa berlatih bicara dengan alat bantu dengar.

"Habis ini belajar bicara ya. Sebetulnya kamu tidak bisu. Tapi karena kamu tidak bisa dengar, kamu jadi tidak bisa bicara. Dengan ABD ini harus belajar bicara ya," kata Risma kepada penyandang disabilitas yang menerima ABD.

Mensos pun meminta para peserta untuk mencoba mengucapkan kata-kata setelah bisa mendengar dibantu ABD. Menurut keterangan Kemensos, beberapa orang memang bisa mengucapkan kata tersebut. Tekad dan upaya anak-anak penyandang disabilitas itu untuk belajar bicara disambut senyum dan tawa Mensos yang merasa bahagia dan bangga atas keberhasilan mereka.