Sukses

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Kini Lebih Inklusif dengan Fasilitas Ramah Disabilitas

Pelayanan inklusif dihadirkan melalui sebuah tim yang bertugas untuk menjamin para peziarah mendapatkan pengalaman yang lancar ketika beribadah.

Liputan6.com, Jakarta Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah menyediakan layanan inklusif bagi jamaah penyandang disabilitas.

Pelayanan inklusif dihadirkan melalui sebuah tim yang bertugas untuk menjamin para peziarah mendapatkan pengalaman yang lancar ketika beribadah. Berbagai fasilitas seperti ruang sholat, pintu, jembatan dan lift disesuaikan untuk mengakomodasi kebutuhan unik para penyandang disabilitas.

Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menyatakan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas, mulai dari kedatangan mereka di halaman Masjidil Haram hingga selesainya menjalankan ibadah.

Melansir Arab News, perwakilan pihak berwenang mengatakan mereka memiliki tempat shalat yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas netra, Tuli, dan fisik. Kawasan-kawasan ini dikelola oleh tim dari Administrasi Umum Penyandang Disabilitas Masjidil Haram.

Ruang shalat khusus telah dialokasikan untuk jamaah di area perluasan di kedua masjid. Area ini menyediakan layanan untuk memenuhi persyaratan kesehatan dan keamanan pengunjung.

Pemerintah memastikan bahwa jalur landai (ramp), tangga, elevator, lereng dan jembatan yang dilengkapi peralatan khusus memenuhi kebutuhan mereka. Bahasa isyarat pun disediakan di Masjidil Haram untuk membantu penyandang Tuli.

Artinya, khotbah Jumat diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat di area shalat, dan terdapat Al-Quran Braille, tempat Al-Quran yang fleksibel, dan akse pada air Zamzam. Buku-buku Islam dalam huruf Braille juga tersedia.

“Tim sukarelawan layanan kesehatan siap membantu memenuhi kebutuhan jamaah. Terdapat kereta golf di halaman Masjidil Haram khusus untuk penyandang disabilitas, sehingga memudahkan pergerakan mereka dari halaman ke gerbang yang ditentukan,” mengutip Arab News, Jumat (5/4/2024).

2 dari 4 halaman

Gerbang Khusus Jamaah Disabilitas

Pihak berwenang juga menyoroti penyiapan 32 pintu gerbang yang landai untuk memudahkan keluar masuk para jamaah disabilitas.

Bahkan, gerbang tertentu yakni gerbang nomor 68, 74, 79, 84, 89, 90, 93, dan 94, khusus diperuntukkan bagi penyandang disabilitas.

Jembatan-jembatan utama seperti Jembatan Ajyad, Jembatan Shubaika dan Jembatan Marwah telah ditingkatkan untuk memberikan layanan yang sesuai.

Tangga listrik (eskalator), elevator, dan jembatan diberi tanda yang jelas untuk membantu mobilitas. Sementara fasilitas toilet dilengkapi untuk melayani penyandang disabilitas.

3 dari 4 halaman

Siapkan Juru Bahasa Isyarat

Seorang juru bahasa isyarat Yahya Al-Harbi ditunjuk untuk memastikan bahwa shalat Jumat mingguan di Masjidil Haram di Makkah dapat diakses oleh komunitas Tuli dan disabilitas wicara.

Al-Harbi senang membantu mereka yang memiliki gangguan pendengaran dan memenuhi kebutuhan mereka dalam lingkungan keagamaan. Ia menerjemahkan khutbah Jumat dan menangani sesi pendidikan dan pertanyaan keagamaan, khususnya bagi mereka yang datang dari luar negeri.

Abdullah Al-Ghamdi, seorang ahli bahasa isyarat, menekankan komitmen Arab Saudi untuk mendukung penyandang disabilitas, khususnya di halaman Masjidil Haram di Makkah.

Al-Ghamdi menggarisbawahi, kehadiran para profesional dan pelatih khusus di lingkungan Masjidil Haram tak lain untuk membantu pengunjung penyandang disabilitas setiap saat. Para ahli ini memastikan bahwa fasilitas seperti gerbang, jembatan, dan layanan transportasi tersedia bahkan pada saat puncak kemacetan.

4 dari 4 halaman

Ciptakan Pengalaman Tak Terlupakan bagi Jamaah

Al-Ghamdi juga mengatakan, banyak relawan yang melayani orang-orang berkebutuhan khusus, menggunakan bahasa isyarat untuk memudahkan pergerakan mereka, memenuhi kebutuhan mereka, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait agama dan layanan.

Para relawan merespons dengan cepat kebutuhan para peziarah, memastikan ziarah spiritual mereka menjadi pengalaman yang tak terlupakan.