Liputan6.com, Surakarta Indra Trisnowijayanto adalah pengasuh Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang bertugas di Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta.
Dia berbagi kisah tentang susah senang selama menjadi pendamping ODGJ sejak 2022. Menurutnya, ada 42 ODGJ yang tinggal di Sentra Terpadu Prof. DR. Soeharso Surakarta. Semua ODGJ adalah laki-laki dengan rentang usia 20 hingga sekitar 70 tahun.
Baca Juga
Dari ODGJ sebanyak itu, baru sembilan orang yang memiliki respons baik. Artinya bisa diajak ngobrol, belajar keterampilan dan membantu berbagai kegiatan di sentra mulai dari membersihkan halaman hingga mencuci piring.
Advertisement
“Bahkan, saat Ramadhan lalu, beberapa di antaranya ikut puasa dan sahur,” kata Indra dalam keterangan Kementerian Sosial dikutip Selasa (23/4/2024).
Indra tak sendiri, ia dibantu pengasuh lainnya yakni Handri Saputro dan Handi Akbar. Mereka bergiliran mendampingi ODGJ dan melayani 30 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang tinggal di sentra terpadu itu.
Para PPKS terdiri dari penyandang disabilitas fisik, disabilitas mental, disabilitas rungu dan wicara serta disabilitas lainnya.
“Saya senang bertugas di sini dan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada mereka,” kata Indra yang bertugas menangani ODGJ sejak November 2022.
Pelajaran Penting Selama Menangani ODGJ
Indra menuturkan, menjadi pengasuh ODGJ membawa manfaat tersendiri baginya. Salah satu pelajaran penting selama menangani ODGJ adalah rasa syukur kepada Tuhan karena diberikan kesehatan yang prima.
“Ada pepatah Latin yang bunyinya, bona valetudo melior est quam maximae divitae, yang artinya kesehatan lebih berharga dari kekayaan yang melimpah.”
“Saya bersyukur, karena diberi kesehatan oleh Tuhan. Semoga bisa terus melayani teman-teman ODGJ,” kata Indra.
Advertisement
Ketika ODGJ Dinyatakan Sembuh
Kebahagiaan lain yang dirasakan Indra selama menjadi pengasuh ODGJ adalah ketika ODGJ dinyatakan sembuh oleh dokter dan bisa dikembalikan kepada keluarganya.
Sejak bertugas November 2022, setidaknya sudah enam orang ODGJ yang dikembalikan kepada keluarganya karena sudah memiliki respons bagus, sehat dan keluarga pun menerimanya kembali.
Meski demikian, ada juga kesedihan yang dirasakan Indra saat melayani ODGJ, yakni saat ODGJ sakit terutama yang responsnya masih belum bagus. Mereka belum bisa diajak bicara sehingga sulit untuk mengetahui apa yang menjadi keluhan mereka. Biasanya penanganan selanjutnya dikoordinasikan dengan dokter atau dengan rumah sakit jiwa.
ODGJ Saat Lebaran
Di momen lebaran lalu, beberapa ODGJ yang mulai memiliki respons baik sudah menunjukkan perkembangan yang membahagiakan.
Ketika gema takbir berkumandang, tepatnya saat subuh di hari Idul Fitri, beberapa ODGJ bersiap mengikuti shalat ied yang digelar di halaman Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta.
Para ODGJ mengenakan sarung dan pakaian terbaik kemudian shalat ied bersama jamaah yang lain. Mereka kelihatan khusu mendengarkan khutbah shalat ied.
Setelah shalat ied, kebahagiaan terpancar dari beberapa ODGJ ketika keluarganya menjenguk di saat lebaran. Melihat hal itu, Indra dan teman-temanya juga merasa bahagia.
“Kebahagiaan tersebut disertai doa tulus, semoga mereka sehat kembali sehingga bisa segera berkumpul dengan keluarga yang dicintainya,” pungkas Indra.
Advertisement