Liputan6.com, Jakarta Prancis ditunjuk menjadi tuan rumah Paralimpiade Paris 2024. Pesta olahraga ini akan dihelat pada 28 Agustus hingga 8 September 2024.
Dari gelaran akbar ini, Pemerintah Prancis mengambil kesempatan untuk menyuarakan dengan tegas dampak meningitis terhadap mereka yang hidup dengan disabilitas. Dari aspek kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, akses terhadap pekerjaan, dan pendapatan. Sekaligus menunjukkan sebuah jalur di mana mereka dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik dan utuh.
Kampanye ini diawali dengan para pemimpin global yang menyoroti perlunya memberantas meningitis. Penyakit infeksi yang menyerang lapisan pelindung otak ini disebut sebagai penyebab utama disabilitas.
Advertisement
Pembicaraan tentang meningitis terjadi dalam pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pemerintah Prancis, di bawah naungan Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron.
Acara ini berlangsung pada 26-27 April 2024 di Institut Pasteur dan didukung oleh para atlet terkemuka yang melakukan advokasi menjelang Paralimpiade Paris.
“Prancis merasa terhormat menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi pertama mengenai peta jalan ‘Defeating Meningitis by 2030’. Tujuan yang ditetapkan dalam peta jalan ini ambisius dan inovatif, dan saya yakin bahwa komitmen yang dibuat oleh seluruh pemangku kepentingan di sini hari ini akan membantu mencapainya,” kata Frédéric Valletoux, delegasi Menteri yang membidangi kesehatan dan pencegahan penyakit, mengutip keterangan pers WHO, Selasa (30/4/2024).
Hadapi Meningitis Bersama-sama
Berkat kerja sama antara negara-negara anggota, pakar teknis, pemimpin masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta, semua dapat bersama-sama menghadapi meningitis, lanjut Frédéric.
“Tujuan kita jelas: untuk melawan penyakit mematikan ini secara efektif dan membangun negara yang lebih adil dan berketahanan dunia."
Ini merupakan pertemuan pertama mengenai meningitis dan disponsori bersama oleh Bill & Melinda Gates Foundation, Gavi, Vaccine Alliance, Institut Pasteur dan UNICEF.
Peta jalan “Defeating Meningitis by 2030” tidak hanya membahas investasi untuk meningitis, hal ini juga dapat mempunyai implikasi yang luas terhadap layanan kesehatan primer.
Keberhasilannya dapat mempercepat kemajuan dalam mengurangi kondisi seperti sepsis dan pneumonia, yang disebabkan oleh bakteri yang sama yang menyebabkan meningitis. Dan dapat berkontribusi dalam menahan resistensi antimikroba.
Advertisement
Komitmen Defeating Meningitis by 2030
Para pemimpin berkomitmen untuk menerapkan peta jalan global untuk mengalahkan meningitis pada tahun 2030.
Komitmen yang disebut “Defeating Meningitis by 2030” ditetapkan setelah ada berita keberhasilan Nigeria dalam meluncurkan vaksin baru. Vaksin meningitis ini dinyatakan aman dan sangat efektif dan menargetkan lima jenis utama meningitis bakterial di Afrika.
Rencana terobosan ini membahas secara holistik tentang cara mendeteksi, mengendalikan, dan memberantas meningitis di setiap wilayah di dunia. Serta cara memberikan rehabilitasi kepada mereka yang menderita penyakit mematikan ini.
“Meningitis bakterial membunuh satu dari enam orang yang terserang dan menyebabkan satu dari lima orang menderita disabilitas jangka panjang. Namun banyak dari kematian dan disabilitas ini dapat dicegah dengan vaksin,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu 27 April 2024.
“Berkomitmen untuk mengalahkan meningitis pada tahun 2030 tidak hanya akan menyelamatkan nyawa, namun juga akan menghemat miliaran dolar biaya kesehatan dan hilangnya produktivitas,” tambahnya.
Dukung Pengembangan Rencana Kalahkan Meningitis di Tiap Negara
Terdapat kemajuan yang signifikan sejak seluruh Negara Anggota menyetujui peta jalan tersebut. WHO kini bertujuan mempercepat kegiatan penelitian prioritas. Terus memperbarui serta mengembangkan strategi dan kebijakan utama.
Lebih lanjut, WHO mendukung negara-negara di keenam wilayah WHO untuk mengembangkan rencana meningitis nasional masing-masing.
Komitmen lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang akan memungkinkan penerapan penuh inisiatif peta jalan tersebut.
Advertisement