Sukses

Pastikan Perjalanan Haji Ramah Disabilitas, Menag Yaqut Cek Kesiapan Aksesibilitas Bus

Untuk bus salawat, pihak syarikah (perusahaan) telah menyiapkan bus yang ramah lansia dan disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengupayakan pelaksanaan haji yang inklusif dan ramah disabilitas. Hal ini dibuktikan dengan persiapan alat transportasi selama di Tanah Suci yang diupayakan agar mudah diakses oleh lanjut usia (lansia) dan difabel.

Persiapan alat transportasi ramah disabilitas dipantau langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Dalam kunjungan kerjanya ke Makkah Al-Mukarramah, dia mengecek kesiapan layanan transportasi yang disebut bus salawat dan bus antar kota.

Pengecekan sarana transportasi jemaah haji Indonesia ini dilakukan di Terminal Syib Amir, Makkah.

Untuk bus salawat, pihak syarikah (perusahaan) telah menyiapkan bus yang ramah lansia dan disabilitas. Untuk memudahkan jemaah naik, deck bus ini bisa diturunkan. Pintu bus juga dilengkapi ramp (bidang miring) yang bisa dilewati kursi roda.

"Bus salawat disabilitas sudah disiapkan, ada sekitar 20 bus salawat dan lansia. Bus dilengkapi dengan deck (ramp) yang bisa dilewati kursi roda. Sehingga, ini memudahkan lansia dan disabilitas untuk mengakses masuk bus. Ini kemajuan dari pelayanan," sebut pria yang akrab dipanggil Gus Men di Syib Amir, Makkah, Selasa, 7 Mei 2024 mengutip keterangan pers.

Bus salawat produksi tertua adalah tahun 2019. Banyak juga yang diproduksi pada 2022 dan 2023. Ada dua tipe, yaitu city bus dan bus ramah disabilitas atau lansia.

2 dari 4 halaman

Kapasitas Bus Ramah Disabilitas dan Lansia

Untuk city bus, kapasitasnya mencapai 70 jemaah (duduk dan berdiri). Untuk bus disabilitas dan lansia, ada 18 kursi yang tersedia.

Pada bagian tengah bus, ada ruang untuk meletakkan kursi roda jemaah haji. Setiap bus dilengkapi dengan pendingin udara, pemecah kaca, P3K, Apar, GPS, ban cadangan, tombol pintu darurat, dan lainnya.

Bus salawat akan melayani jamaah dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam. Ada 22 rute yang disiapkan untuk antar jemput jemaah yang tinggal di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, dan Rei Bakhsy.

3 dari 4 halaman

Kesiapan Bus Antar Kota

Selain bus salawat, Menag juga mengecek kesiapan bus antar kota. Sarana transportasi jemaah haji Indonesia ini paling tua diproduksi pada 2019. Banyak juga yang produksi 2023 dan 2024.

Bus yang digunakan adalah type couch dengan kapasitas rata-rata 47 kursi. Meski demikian, masing-masing bus akan diisi maksimal 42 jemaah.

Untuk keamanan dan kenyamanan jamaah, bus dilengkapi pendingin udara, lemari es, toilet, pemecah kaca, P3K, apar, GPS, USB, ban cadangan, tombol pintu darurat, bagasi bawah dengan kapasitas memadai (untuk bawan 42 jemaah).

4 dari 4 halaman

Rute Bus Antar Kota

Bus antar kota akan melayani rute:

  • Bandara Madinah ke Hotel Madinah (dan sebaliknya).
  • Hotel Madinah ke Hotel Makkah (dan sebaliknya).
  • Bandara Jeddah ke Hotel di Makkah (dan sebaliknya.

"Saya pastikan agar bus tidak hanya dipamerkan tapi pada waktunya dioperasikan agar dimanfaatkan jemaah haji kita," kata Gus Men.

"Kita juga telah siapkan 76 halte. Setiap halte akan ada petugas transportasi yang berjaga 24 jam penuh secara bergantian," pungkasnya.