Sukses

Peserta Didik Disabilitas Berhak Belajar Teknologi, Intip Keseruannya di SLBN 11 Jakarta

Salah satu sekolah yang menilai penting pendidikan teknologi terhadap siswa disabilitas adalah Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 11 Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Pendidikan teknologi penting diberikan kepada seluruh peserta didik termasuk yang menyandang disabilitas.

Salah satu sekolah yang menilai penting pendidikan teknologi terhadap siswa disabilitas adalah Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 11 Jakarta.

Usai mendapat bantuan delapan unit Chromebook dari pemerintah, para guru gencar melatih murid disabilitas dalam mengoperasikannya.

Menurut salah satu guru SLBN 11 Jakarta, Darma Kusumah, bantuan ini diterima sekolah tersebut pada 2021 lalu. Dalam satu tahun pertama, para guru belajar melatih keterampilan untuk mengoperasikan chromebook. Di tahun berikutnya, barulah guru-guru tersebut mengajarkan penggunaan perangkat tersebut pada peserta didik.

“Pengenalan Chromebook pada murid kita mulai dengan cara menyalakannya, cara merawatnya, cara mengisi daya jika baterainya habis. Kemudian pengenalan tombol-tombolnya dilanjut dengan pengenalan aplikasinya,” kata Darma kepada Disabilitas Liputan6.com, Rabu (29/5/2024).

Google for Education Certified Educator itu menambahkan, dengan bantuan perangkat ini, anak-anak dapat belajar berbagai hal termasuk desain dalam bentuk digital. Selain itu, melalui fitur Google Street, Google Earth, atau Google Map, para murid juga dapat belajar peta.

“Di kurikulumnya ada pembelajaran peta, tapi kalau dulu kan petanya menggunakan atlas atau buku teks. Sekarang dengan Google Earth atau Google Maps mereka bisa mengetahui letak sekolah, rumah, atau tempat-tempat wisata."

2 dari 4 halaman

Media Belajar yang Interaktif

Darma menilai, Chromebook adalah media belajar yang akses bagi disabilitas. Alat ini dapat digunakan para murid secara interaktif.

“Ini menjadi media pembelajaran yang interaktif, kalau dulu kan kita ngeprint-ngeprint kurang interaktif. Kalau dengan alat ini anak bisa melihat gambar dan peta sambil mengekspresikan diri.”

Media belajar ini pun dinilai cocok untuk semua ragam disabilitas yang disandang peserta didik.

“Sebenernya semua (ragam) bisa, kembali lagi ke peserta didiknya, kalau mereka sudah siap, sudah bisa fokus, sudah bisa tenang, duduk lama, itu sudah kita kenalkan. Mulai dari autisme hingga tunarungu juga bisa,” jelas Darma.

3 dari 4 halaman

Murid Lebih Antusias Belajar

Usai beberapa tahun menggunakan Chromebook, Darma melihat para murid lebih antusias dalam belajar. Para murid memiliki rasa penasaran terkait penggunaan alat tersebut dan kerap bertanya soal fungsinya.

“Jadi lebih ke alat pemancing mereka untuk belajar.“

Darma tak memungkiri, ia menemukan beberapa kesulitan saat mengajarkan penggunaan Chromebook pada para murid.

“Kesulitan ada, misalnya mereka mencet tombolnya masih kaku, cara nyalainnya masih bingung dan lain sebagainya, kesulitan itu ada pasti.”

Meski demikian, pengajaran teknologi pada para murid tetaplah penting. Hal ini menurut Damar bisa menjadi bekal keterampilan untuk mereka di masa depan.

“Ini bisa menjadi bekal mereka sendiri, dengan kemampuan mereka mengoperasikan komputer, mereka bisa menjadi tenaga administrasi, kreator konten, dan lain-lain.”

4 dari 4 halaman

Pengalaman Murid Disabilitas Belajar dengan Chromebook

Salah satu murid disabilitas yang telah belajar menggunakan chromebook adalah Ilyas. Murid yang kini duduk di kelas 7 itu mengatakan bahwa dirinya senang belajar dengan alat tersebut.

“Seru, sudah belajar macam-macam, seperti lihat jalan,” kata murid penyandang disabilitas intelektual itu.

Dalam kesempatan yang sama, Ibu dari Ilyas, Maisaroh mengatakan bahwa dengan disabilitas intelektual yang disandang, maka pembelajaran yang diberikan perlu sesuai dengan kemampuannya. Dan pembelajaran dengan menggunakan chromebook ia kira dapat membantu putranya semakin menambah ilmu.

Maisaroh berpendapat, pendidikan teknologi penting diajarkan kepada anak-anak disabilitas termasuk putranya.

“Penting, sangat membantu, biar dia tidak ketinggalan zaman lah istilahnya,” pungkasnya.