Sukses

Hari Kesadaran Aksesibilitas Global, Ingat Kembali Pentingnya Akses Digital Termasuk untuk Siswa Disabilitas 

Teknologi bermanfaat bagi guru dalam merancang sistem pengembangan siswa yang adaptif, terutama bagi siswa berkebutuhan khusus.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kesadaran Aksesibilitas Global diperingati setiap Kamis ketiga bulan Mei. Global Accessibility Awareness Day menjadi momen tepat untuk mengingat bahwa teknologi dan akses digital memainkan peran penting untuk mendukung inovasi. Termasuk di lingkungan pendidikan inklusif dan ramah disabilitas.

Menurut Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Basrin, teknologi bermanfaat bagi guru dalam merancang sistem pengembangan siswa yang adaptif, terutama bagi siswa berkebutuhan khusus.

Penggunaan perangkat teknologi yang diintegrasikan dengan baik oleh guru di kelas juga terbukti efektif mengatasi hambatan belajar dan membuka peluang bagi siswa memaksimalkan potensi. 

Dalam keterangan tertulis, pihak Olivia memberi contoh sekolah yang menggunakan bantuan teknologi untuk belajar bersama siswa. Contoh tersebut yakni SLBN 11 Jakarta. Salah satu sekolah untuk siswa berkebutuhan khusus seperti gangguan pendengaran, disabilitas intelektual, dan autisme, mulai dari jenjang TK hingga SMA.

Sejak 2022, sekolah telah aktif menggunakan teknologi untuk pembelajaran, salah satunya dengan memanfaatkan chromebook untuk membuat pembelajaran jadi lebih personal untuk para siswa.

Salah satu Guru SLBN 11 Jakarta, Darma Kusumah, menjadi pelopor inisiasi penggunaan chromebook dan fitur Google untuk menciptakan aktivitas belajar yang kreatif dan menarik.

“Siswa berkebutuhan khusus memerlukan pendekatan yang berbeda dan dipersonalisasi agar dapat terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Contohnya, bagi siswa dengan disabilitas intelektual, mereka menjadi lebih aktif di luar kelas,” kata Google for Education Certified Educator itu, Rabu (29/5/2024).

“Menggunakan chromebook membuat siswa-siswa menjadi lebih tenang dan aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, mereka juga lebih mudah dibujuk tanpa emosi yang berlebihan,” tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembelajaran Jadi Lebih Interaktif

Darma menambahkan, para siswa juga menunjukkan aktivitas belajar yang lebih interaktif. Fitur voice typing, di chromebook misalnya, dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman belajar. 

Alat belajar lainnya seperti Google Earth, Classroom, dan Google Slides bisa memvisualisasikan materi pembelajaran yang membuat para siswa menjadi lebih antusias, termotivasi, dan fokus. Bahkan, dengan Google Meet, para siswa bisa belajar untuk mengekspresikan emosi mereka melalui emoji yang ada.

“Chromebook sudah memiliki kemampuan pembacaan layar, termasuk ChromeVox dan Select-to-speak, serta kompatibel dengan perangkat Braille,” jelas Olivia.

3 dari 4 halaman

Fitur Aksesibilitas

Ke depannya, lanjut Olivia, Google menghadirkan beberapa fitur baru untuk meningkatkan aksesibilitas chromebook dan Google Workspace. Beberapa fitur terbaru yang akan hadir pada chromebook diantaranya:

Penyesuaian pembesar layar ketika pengguna membaca teks dengan lantang menggunakan Select to Speak. Pembesar layar secara otomatis mengikuti kata-kata tersebut, sehingga pengguna tidak akan kehilangan fokus pada teks yang dituju.

Pengaturan ukuran kursor mouse menjadi lebih besar atau kecil sesuai kebutuhan. Ini bisa berguna bagi pengguna dengan gangguan penglihatan.

Untuk pengguna yang sensitif terhadap pemicu kejang fotosensitif dan perbedaan kognitif, pengguna bisa mematikan atau mengatur kecepatan kursor teks yang berkedip.

Bagi pengguna yang menggunakan keyboard, pembaca layar, perangkat braille, atau pembesar layar, kini dapat memindahkan fokus di dalam daftar file di Drive dengan menekan huruf awal nama file. Menekan huruf yang sama lagi akan menavigasi ke item berikutnya yang dimulai dengan huruf tersebut.

4 dari 4 halaman

Belajar Teknologi adalah Hal Penting bagi Murid Disabilitas

Salah satu murid disabilitas yang telah belajar menggunakan chromebook adalah Ilyas. Murid yang kini duduk di kelas 7 itu mengatakan bahwa dirinya senang belajar dengan alat tersebut.

“Seru, sudah belajar macam-macam, seperti lihat jalan,” kata murid penyandang disabilitas intelektual itu.

Dalam kesempatan yang sama, Ibu dari Ilyas, Maisaroh mengatakan bahwa dengan disabilitas intelektual yang disandang, maka pembelajaran yang diberikan perlu sesuai dengan kemampuannya. Dan pembelajaran dengan menggunakan chromebook ia kira dapat membantu putranya semakin menambah ilmu.

Maisaroh berpendapat, pendidikan teknologi penting diajarkan kepada anak-anak disabilitas termasuk putranya.

“Penting, sangat membantu, biar dia tidak ketinggalan zaman lah istilahnya,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.