Sukses

Mengenal Karakteristik 3 Tingkatan Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Gangguan Spektrum Autisme (ASD) dibagi menjadi 3 tingkatan dengan karakteristik, kebutuhan serta implikasi yang berbeda-beda.

Liputan6.com, Jakarta - Autisme merupakan sebuah kondisi neurodevelopmental berbeda yang ditandai dengan pola perilaku dan interaksi sosial yang tidak biasa. 

Menurut Verywell Mind, Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, edisi kelima (DSM-5), mengklasifikasikan autisme sebagai sebuah spektrum. Artinya, individu dengan autisme memiliki kebutuhan dukungan dan kekuatan yang berbeda-beda.

Tingkat kebutuhan dukungan ini umumnya diukur berdasarkan berbagai bidang, seperti komunikasi, interaksi sosial, perilaku, dan kemampuan belajar.

Tingkatan autisme tersebut umumnya diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan dukungan yang dibutuhkan individu. Namun, klasifikasi ini tidak selalu mencerminkan kemampuan kognitif atau keterlambatan perkembangan di masa kanak-kanak.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu dengan autisme adalah unik dan memiliki profil kebutuhan dan kekuatannya sendiri.

Seseorang dengan autisme mungkin menunjukkan gejala perilaku yang tergolong Tingkat Satu, namun memiliki gejala komunikasi sosial yang tergolong Tingkat Dua.

Kebutuhan dukungan individu pun dapat berubah seiring waktu. Misalnya, seseorang yang mengalami kelelahan mungkin memerlukan dukungan yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Dengan intervensi dan terapi yang tepat, gejala autisme pada individu dapat menjadi lebih terkendali dan kualitas hidup mereka pun dapat meningkat.

Berikut karakteristik 3 tingkatan Gangguan Spektrum Autisme (ASD).

2 dari 4 halaman

Bagaimana Ciri-ciri Anak Autis?

1. Tingkat Satu (Mild)

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, edisi kelima (DSM-5) mengklasifikasikan individu dengan kebutuhan dukungan Tingkat Satu pada autisme sebagai mereka yang membutuhkan bantuan dalam dua domain utama: komunikasi sosial serta perilaku terbatas dan repetitif.

Ciri-ciri dalam Domain Komunikasi Sosial:

  1. Kesulitan Memulai Interaksi: Individu dengan Tingkat Satu mungkin mengalami kesulitan dalam memulai percakapan atau interaksi sosial lainnya.
  2. Respon Tidak Biasa: Mereka mungkin menunjukkan respon yang tidak biasa terhadap upaya orang lain untuk memulai percakapan atau membangun hubungan.
  3. Minat Rendah dalam Hubungan Sosial: Individu dengan Tingkat Satu mungkin memiliki minat yang lebih rendah dari rata-rata dalam menjalin hubungan sosial.
  4. Kesulitan dalam Percakapan Dua Arah: Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti percakapan dua arah.

Ciri-ciri dalam Domain Perilaku Terbatas dan Repetitif:

  1. Ketidakfleksibelan: Individu dengan Tingkat Satu mungkin menunjukkan ketidakfleksibelan dalam hal perilaku dan rutinitas mereka.
  2. Kesulitan Beralih Aktivitas: Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam beralih atau mengubah aktivitas.
  3. Kesulitan dengan Organisasi: Individu dengan Tingkat Satu mungkin mengalami kesulitan dengan organisasi.
3 dari 4 halaman

2. Tingkat Dua (Moderate)

Individu dengan kebutuhan dukungan Tingkat Dua pada autisme membutuhkan "dukungan substansial". Hal ini berarti bahwa mereka mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan dengan Tingkat Satu dan membutuhkan bantuan yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri dalam Domain Komunikasi Sosial:

  1. Keterampilan Komunikasi Lemah: Individu dengan Tingkat Dua menunjukkan "defisit yang nyata" dalam keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal. Gangguan komunikasi ini akan terlihat jelas bahkan ketika mereka menerima dukungan.
  2. Respon Sosial yang Tidak Biasa: Individu dengan Tingkat Dua mungkin memiliki kemampuan komunikasi verbal yang terbatas, seperti mengulangi kutipan atau berbicara dalam kalimat yang lebih pendek dan sederhana. Mereka juga mungkin menunjukkan komunikasi nonverbal yang sangat tidak biasa.
  3. Kesulitan Berkomunikasi: Individu dengan Tingkat Dua mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif, bahkan dengan dukungan.

Ciri-ciri dalam Domain Perilaku Terbatas dan Repetitif:

  1. Ketidakfleksibelan Parah: Individu dengan Tingkat Dua mengalami kesulitan yang besar dalam menghadapi perubahan, terutama perubahan dalam rutinitas.
  2. Perilaku Repetitif yang Signifikan: Mereka menunjukkan "perilaku terbatas/repetitif" yang jelas bagi pengamat kasual dan mengganggu fungsi sehari-hari.
  3. Kesulitan Mengubah Fokus: Individu dengan Tingkat Dua mengalami kesulitan dalam mengubah fokus dan mungkin menunjukkan distress ketika harus melakukannya.
4 dari 4 halaman

3. Tingkat Tiga (Severe)

Individu dengan kebutuhan dukungan Tingkat Tiga pada autisme sebagai mereka yang membutuhkan "dukungan yang sangat substansial". Hal ini berarti bahwa mereka mengalami gejala yang paling parah dan membutuhkan bantuan yang paling besar dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri dalam Domain Komunikasi Sosial:

  1. Keterampilan Komunikasi Sangat Lemah: Individu dengan Tingkat Tiga menunjukkan "defisit parah" dalam keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal. Gangguan komunikasi ini menyebabkan gangguan parah dalam fungsi mereka dan mereka sangat terbatas dalam memulai dan merespon interaksi sosial. Individu dengan Tingkat Tiga mungkin tidak berbicara atau hanya memiliki ekspresi verbal yang sangat terbatas.
  2. Kesulitan Berkomunikasi dan Berinteraksi: Mereka mengalami kesulitan yang sangat besar dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, bahkan dengan dukungan yang intensif.

Ciri-ciri dalam Domain Perilaku Terbatas dan Repetitif:

  1. Ketidakfleksibelan Ekstrem: Individu dengan Tingkat Tiga mengalami kesulitan ekstrim dalam menghadapi perubahan.
  2. Perilaku Repetitif yang Sangat Mengganggu: Mereka menunjukkan perilaku repetitif yang sangat mengganggu fungsi di semua bidang kehidupan mereka.
  3. Distress yang Sangat Besar: Individu dengan Tingkat Tiga mengalami distress yang besar ketika rutinitas mereka terganggu atau saat transisi.