Sukses

Bintang Serial Bridgerton Luke Newton Buka-Bukaan Soal ADHD dan Kesulitan Membaca Naskah karena Disleksia

Didiagnosis memiliki ADHD dan disleksia sejak masih kecil, Luke Newton, pemeran Colin Bridgerton pernah mengaku bahwa kesulitan membaca dan mempelajari naskah menjadi mimpi buruk baginya.

Liputan6.com, Jakarta - Serial Bridgerton yang tayang di Netflix telah melengkapi musim ketiganya dan semakin digandrungi di Amerika Serikat. Kini, penonton dibawa terhanyut dengan kisah cinta putra ketiga keluarga ningrat Inggris, Colin Bridgerton, dengan teman masa kecilnya yang kebetulan tinggal di seberang rumah, Penelope Featherington. Interaksi keduanya memenuhi impian kisah cinta cewek yang kerap dibully dengan pria tampan nan baik hati.

Film seri yang diadaptasi dari novel Julia Quinn itu telah menghasilkan bintang-bintang baru seperti Nicola Coughlan pemeran Penelope dan Luke Newton yang memerankan Colin Bridgerton. Keduanya berhasil membangun chemistry yang apik di depan layar.

Namun, siapa sangka untuk bisa memerankan tokoh-tokoh utama tersebut dengan baik ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, setidaknya bagi Luke Newton. Didiagnosis memiliki ADHD dan disleksia sejak masih kecil, Luke Newton pernah mengaku bahwa kesulitan membaca dan mempelajari naskah menjadi mimpi buruk baginya. Tapi kini tampaknya Luke telah berhasil memecahkan masalah itu.

"Itu benar-benar sesuatu yang kukhawatirkan," ujar Luke Newton pada Refinery29 Australia pada pemutaran perdana Season 3 Bridgerton beberapa waktu lalu.

"Tumbuh besar dengan disleksia, aku menduga tak akan pernah bisa mempelajari naskah," ujarnya.

Meski demikian, Luke tak menyerah begitu saja. Dia berupaya mempelajari dan mengatasi kendala ADHD dan disleksia yang disandangnya.

"Kurasa aku punya hal-hal yang telah kupelajari dan ambil sepanjang berkarier dan sekarang hal itu telah jadi rutinitasku," ungkapnya. "Aku punya mekanisme untuk mengatasinya."

 

2 dari 4 halaman

Temukan Mekanisme untuk Atasi Kesulitan Membaca dan Belajar

Meskipun naskah serial Bridgerton mungkin sulit dipelajari oleh siapa pun, terlebih bagi individu dengan neurodivergen, Luke Newton memastikan bahwa dia mampu "masuk ke dalam" struktur dan cara penulisan acara tersebut.

"Dengan skrip dan cara serialnya ditulis. Acara itu ditulis dengan cara yang spesifik sehingga begitu Anda masuk ke dalamnya, rasanya seperti mengalir," jelasnya.

"Aku benar-benar berpikir di pertengan Season Tiga, seseorang bisa memberiku naskah pada hari itu dan aku akan mempelajarinya," ungkapnya.

Bahkan dia mengatakan merasa seperti sedang membaca adegan demi adegan dan tahu apa yang akan dikatakan oleh tokoh yang diperankannya.

"Aku hampir merasa seperti sedang membaca adegan-adegan dan aku tahu apa yang akan dikatakan Colin, dari awal baris hingga akhir," ucap Luke.

Menurutnya hal itu terasa sangat alami. Dia pun mengapresiasi naskah yang ditulis oleh Jesse Brownell yang disebutnya sangat indah.

Lalu bagaimana Luke Newton menghadapi naskah dan industri hiburan yang mejadi dunianya kini?

"Itu hanya memori otot. Aku juga mengetahui bahwa aku harus melakukan ini di depan kamera dan aku ingin ini bagus," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Dileksia adalah...

Disleksia adalah suatu gangguan di mana seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis, dan mengeja. Umunya gangguan ini terjadi pada anak-anak, dan dapat menyerang anak dengan kemampuan intelegensi lebih dari rata-rata.

Sampai saat ini, penyebab disleksia masih belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa faktor keturunan berperan besar dalam terjadinya gangguan ini.

Ketidakmampuan membaca dan menulis adalah komplikasi yang akan terjadi pada penderita disleksia, jika tidak ditangani secepatnya. Kondisi ini akan menyebabkan prestasi menurun dan terganggunya interaksi sosial.

4 dari 4 halaman

ADHD adalah...

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder lebih dikenal dengan istilah hiperaktif. ADHD merupakan gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak yang dapat berlangsung hingga dewasa. Kondisi ini menyebabkan penderitanya cenderung hiperaktif, impulsif, dan sulit memusatkan perhatian.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita ADHD adalah adanya gangguan dalam belajar sehingga mengganggu prestasi akademis, meningkatnya kejadian kecelakaan seperti trauma kepala atau patah tulang, rasa kepercayaan diri yang rendah, sulit berinteraksi dengan orang lain, hingga rentan untuk mengonsumsi narkoba atau minuman beralkohol.