Sukses

Mahasiswa Disabilitas di UIN STS Jambi Jadi Salah Satu Lulusan Terbaik dan Tercepat, IPK Capai 3,90

Mahasiswa UIN STS Jambi, Dimas Dwi Putra berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,90.

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa penyandang disabilitas yang berkuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS), Jambi, Dimas Dwi Putra berhasil raih predikat cumlaude.

Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora, Program Studi Sejarah Peradaban Islam ini berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,90. Dimas juga keluar sebagai salah satu lulusan terbaik dan tercepat dari program studinya.

Menurut pihak kampus, wisuda yang digelar pada Kamis (18/7) di Auditorium Prof. Chatib Quzwain ini terasa lebih istimewa dengan adanya lulusan mahasiswa difabel.

“Wisuda kali ini terasa sangat istimewa karena adanya mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang diwisuda tepat waktu. Mereka juga meraih IPK yang tinggi. Salah satunya adalah Dimas Dwi Putra,” mengutip laman UIN Jambi, Senin (22/7/2024).

Selain Dimas, mahasiswa difabel lain yang berhasil lulus dengan baik dari universitas itu adalah Destina Mae Tika. Bahkan, Destina tak dapat menghadiri wisuda lantaran sudah direkrut oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kemudian, Destina Mae Tika dan Pandu Dewanata dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Ekonomi Syariah, juga turut diwisuda. Namun, Destina Mae Tika tidak dapat mengikuti wisuda karena dia telah diterima bekerja di salah satu BUMN di Purwakarta.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hanya 2,8 Persen Difabel yang Mampu Kuliah

Melihat prestasi para mahasiswa disabilitas, Koordinator Pusat Gender, Anak, dan Disabilitas UIN Jambi, Nisaul Fadilah, mengungkap data dari UNESCO. Menurut data tersebut, ada sekitar 1 miliar penyandang disabilitas di seluruh dunia dengan tingkat literasi sekitar 3 persen.

Perempuan secara spesifik memiliki tingkat literasi 1 persen. Di Indonesia, data dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) tahun 2023 menunjukkan hanya 2,8 persen penyandang disabilitas yang mampu melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Banyak dari mereka menghadapi berbagai tantangan, mulai dari stigma sosial hingga akses fisik ke kampus.

3 dari 4 halaman

Butuh Pendekatan Ekstra

Menurut Nisaul, butuh pendekatan ekstra bagi Pusat Gender, Anak, dan Disabilitas UIN Jambi untuk meyakinkan penyandang disabilitas. Memberi keyakinan, bahwa kampus UIN Jambi siap menerima mereka.

“UIN Jambi saat ini memiliki 17 mahasiswa difabel yang sedang menempuh pendidikan dan lima calon mahasiswa difabel yang sudah terdaftar untuk tahun 2024. Hal ini menunjukkan UIN Jambi terus berupaya memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa difabel,” katanya.

UIN Jambi telah menyediakan berbagai fasilitas kampus untuk mendukung mahasiswa difabel, termasuk lift, toilet akses, area parkir khusus, dan alat bantu lainnya. Meskipun fasilitas ini belum sempurna, UIN Jambi terus berbenah untuk memenuhi kebutuhan semua mahasiswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

4 dari 4 halaman

Inspirasi bagi Banyak Pihak

Keberhasilan mahasiswa difabel dalam menyelesaikan pendidikan tinggi di UIN Jambi merupakan inspirasi bagi banyak pihak.

Ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, setiap individu memiliki potensi untuk meraih prestasi tinggi. Pendidikan adalah hak setiap individu, inklusi dalam pendidikan membuat mereka dapat belajar dengan baik hingga raih prestasi istimewa.

Pada akhirnya, pencapaian ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi UIN STS Jambi tetapi juga harapan baru bagi para mahasiswa difabel.

Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. As’ad, M.Pd, mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan. Keberhasilan ini bukan hanya milik wisudawan saja, tetapi juga keberhasilan orangtua yang telah mengantar anak-anak mereka menjadi sarjana.

“Kita harus membuat kampus UIN Jambi benar-benar menjadi sebuah kampus yang merupakan reservasi kebaikan dan keunggulan, sebuah kampus yang mempersiapkan generasi yang baik dan unggul,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.