Liputan6.com, Jakarta Literasi keuangan adalah bekal penting yang perlu dimiliki penyandang disabilitas dalam berwirausaha. Pengetahuan soal teknik berwirausaha juga perlu dimiliki agar usaha yang dibangun dapat memiliki daya saing.
Hal ini melatarbelakangi Yayasan Berdaya Menembus Batas dan Bank Mandiri dalam menyelenggarakan program pelatihan literasi keuangan dan wirausaha bagi penyandang disabilitas. Pelatihan yang digelar di Cilandak Town Square, Jakarta, menjadi bagian dari program lanjutan Akselerasi Ekonomi Inklusif. Sebelumnya, program ini dilakukan dengan pembukaan rekening gratis bagi difabel pada 10 Juni 2024.
Baca Juga
Pelatihan dihadiri oleh lebih dari 110 peserta yang tergabung dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan yang berminat memiliki UMKM dengan berbagai ragam disabilitas dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Advertisement
Di hari pertama pelatihan (22/7), peserta mendapatkan materi mengenai program dari Rumah BUMN Bank Mandiri dan Livin’ Merchant serta materi pokok yaitu Cash Flow Management untuk wirausaha.
Pelatihan berlanjut secara daring dari tanggal 23 hingga 25 Juli 2024 dengan materi yang mencakup:
- Product Marketing
- Digitalisasi Keuangan
- Visual Desain Produk.
“Harapannya dari materi pelatihan yang diberikan dapat memberikan bekal kewirausahaan dan menumbuhkan kreativitas bagi pemilik UMKM Disabilitas,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman dalam keterangan pers, Sabtu, 27 Juli 2024.
Tingkatkan Kemampuan Penyandang Disabilitas dalam Berbisnis
Ali menjelaskan, rangkaian acara pelatihan kepada 100 UMKM Disabilitas adalah upaya membersamai sahabat disabilitas.
“Pelatihan ini merupakan lanjutan rangkaian acara ‘Mandiri Sahabat Disabilitas’ salah satunya pembukaan 10.000 rekening Bank Mandiri untuk penyandang disabilitas.”
“Melalui program ini, kami berharap dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan penyandang disabilitas dalam mendapatkan akses dan kesempatan yang sama dalam berbisnis dan mengembangkan usahanya,” jelas Ali.
Selain itu, kolaborasi ini turut menjadi komitmen dalam memperluas ekosistem finansial secara digital yang inklusif. Melalui inovasi yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas dan mempermudah transaksi bisnisnya.
Advertisement
Difabel Jadi Penggerak Ekonomi Bangsa
Dalam keterangan yang sama, Project Manager Yayasan Berdaya Menembus Batas, Yesaya Rapha, menyampaikan hal senada.
Dengan diadakannya pelatihan kewirausahaan bagi UMKM Disabilitas, pihaknya berharap agar peserta dapat berdaya secara mandiri dan dapat berkompetisi dengan UMKM lain. Serta menjadi bagian dari penggerak ekonomi bangsa Indonesia.
“Terlebih kegiatan ini didukung penuh oleh Bank Mandiri, yang akan memberikan akses keuangan (access to finance) dan memberikan kesempatan bagi peserta untuk dapat bergabung menjadi mitra binaan dari Rumah BUMN Bank Mandiri,” ungkapnya.
Kesempatan bagi Difabel untuk Terus Bangun Usaha
Tak sekadar pelatihan, program ini akan berlanjut hingga peserta mendapat peluang dan pembinaan sebagai UMKM binaan Rumah BUMN. Tujuannya, tak lain agar peserta dapat terus mengembangkan usaha yang dimiliki.
Acara ini merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri dan Yayasan Berdaya Menembus Batas untuk mendukung pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas dan mendorong inklusi keuangan (financial inclusion) di Indonesia.
Advertisement