Sukses

Buka Jalur Tes Ramah Disabilitas dengan CBT, UIN Bandung Punya 9 Fitur Unggulan

Aplikasi CBT Ujian Mandiri UIN Bandung didesain ramah disabilitas dan diikuti delapan calon mahasiswa difabel.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia perkuliahan semakin menunjukkan keramahan pada calon mahasiswa penyandang disabilitas. Salah satu praktik baik terkait pendidikan inklusi terlihat di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung.

Kampus ini membuka jalur mandiri Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dengan Computer Based Test (CBT). PMB berlangsung di gedung Lecture Hall Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) pada 17 hingga 24 Juli 2024.

Jalur ini pun diminati oleh ribuan mendaftar. Delapan di antaranya adalah penyandang disabilitas, mulai dari disabilitas netra, Tuli, kesulitan mendengar (hard of hearing), disabilitas fisik, disabilitas mental sampai disabilitas intelektual.

Rektor UIN Bandung Rosihon Anwar mengatakan, Aplikasi CBT Ujian Mandiri UIN Bandung didesain ramah disabilitas. Menurutnya ada sejumlah fitur yang disiapkan untuk memudahkan akses calon mahasiswa berkebutuhan khusus.

CBT merupakan jalur penerimaan mahasiswa baru (reguler, difabel, dan moderasi beragama) serta 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang dilaksanakan melalui media tes secara komputerisasi (CBT).

“Dari 6.576 peserta yang mengikuti ujian CBT, ada delapan orang yang berkebutuhan khusus. CBT jalur mandiri UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2024 ini ramah disabilitas,” kata Rosihon saat melakukan monitoring pelaksanaan CBT, Senin 22 Juli 2024), di Bandung seperti mengutip laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

2 dari 4 halaman

Beri Pengalaman Ujian yang Inklusif

Rosihon menambahkan, platform dirancang khusus untuk memberikan pengalaman ujian yang inklusif dan ramah disabilitas.

“Kami memahami pentingnya aksesibilitas dalam pendidikan dan berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap peserta ujian, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dapat mengikuti ujian dengan nyaman dan tanpa hambatan,” jelasnya.

Dijelaskan Rosihon, ada sembilan fitur unggulan dalam aplikasi CBT ini sehingga ramah disabilitas, yakni:

Pertama, navigasi mudah dan intuitif. Antarmuka pengguna yang sederhana dan mudah digunakan, dirancang untuk memudahkan semua peserta ujian dalam mengakses fitur-fitur yang tersedia.

Kedua, dukungan pembaca layar. Kompatibilitas dengan berbagai perangkat pembaca layar untuk membantu peserta ujian dengan gangguan penglihatan.

Ketiga, kontras warna yang dapat disesuaikan.

“Opsi untuk menyesuaikan kontras warna dan ukuran font guna memudahkan peserta ujian dengan gangguan penglihatan,” paparnya.

3 dari 4 halaman

Fitur Ramah Disabilitas Berikutnya

Keempat, penggunaan keyboard yang optimal. Semua fungsi dan navigasi dalam aplikasi dapat diakses untuk mendukung peserta ujian dengan keterbatasan motorik.

Kelima, teks alternatif pada gambar. Setiap gambar dan grafik dalam aplikasi disertai dengan teks alternatif (alt text) untuk memberikan deskripsi bagi peserta ujian dengan gangguan penglihatan.

Keenam, pemberitahuan audio dan visual.

“Pemberitahuan yang disajikan dalam bentuk audio dan visual untuk memastikan setiap informasi penting dapat diterima oleh semua peserta ujian,” tuturnya.

4 dari 4 halaman

Waktu Ujian Fleksibel hingga Pendampingan Ujian

Ketujuh, waktu ujian yang fleksibel. Fitur penambahan waktu ujian untuk peserta ujian yang membutuhkan tambahan waktu sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kedelapan, ruang ujian khusus. Penyediaan ruang ujian khusus yang dirancang untuk kenyamanan peserta ujian dengan kebutuhan khusus, termasuk fasilitas yang mendukung aksesibilitas.

Kesembilan, pendampingan ujian.

“Fasilitas pendampingan selama ujian untuk membantu peserta ujian yang memerlukan bantuan tambahan dalam menyelesaikan ujian mereka,” ujarnya.

Dalam satu hari pelaksanaan tes dilakukan 3 sesi, yaitu:

  • Sesi pertama 07.30-09.30 WIB
  • Sesi kedua 10.00-12.00 WIB
  • Sesi ketiga 13.00-15.00 WIB.

“Untuk per sesinya terdiri dari 400 peserta. Jadi sehari itu 1.200 peserta yang mengikuti ujian CBT,” terangnya.

Ujian CBT jalur mandiri UIN Sunan Gunung Djati Bandung meliputi:

  • Penalaran Matematika
  • Penalaran Akademik
  • Literasi Keislaman (Aqidah Akhlak, Fiqih, Quran Hadits, Sejarah Peradaban Islam dan Baca Tulis Al-Quran)
  • Literasi Membaca (Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris).

“Kami panitia CBT Ujian Mandiri UIN Sunan Gunung Djati Bandung terus berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas aplikasi. Jika memiliki saran, umpan balik mengenai cara kami agar lebih baik melayani kebutuhan khusus, jangan ragu untuk menghubungi tim dukungan kami,” pungkas Rosihon.