Liputan6.com, Jakarta - Seni menjadi media yang tepat bagi setiap individu, tak terkecuali penyandang disabilitas, untuk menuangkan kreativitas dan mengekspresikan diri. Seni lukis dipilih Teresa Olivia Purba, gadis dengan cerebral palsy, untuk menyalurkan kreativitasnya.
Berpartisipasi dalam pameran seni lukis Canvas of Dreams yang diselenggarakan For the HeArts (FTHO) di Chillax Sudirman, Olivia memamerkan empat karya abstraknya yang berjudul Rajawali, Jesus is My Savior, Raflesia Arnoldi, dan Tangan Rajawali.
“Meski terlahir sebagai anak berkebutuhan khusus cerebral palsy, Olivia memang memiliki kemampuan menuangkan potensi kreativitasnya dalam bentuk lukisan,” ungkap Lisa Zen Purba tentang bakat melukis putri tercintanya.
Advertisement
Menurut sang ayah, Daniel Purba, bakat Olivia di bidang seni lukis ditemukan setelah melalui proses eksplorasi panjang, tepatnya ketika putrinya itu berusia 9 tahun. Dengan dibantu guru-gurunya, orangtua Olivia memang sengaja memberikan banyak stimulasi untuk menelusuri minat dan bakat putri bungsunya ini.
“Kita perkenalkan dengan alat musik, kita kasih peralatan gambar dan melukis. Ternyata untuk melukis, Olivia lebih antusias. Ia senang sekali mencoret-coret kanvas. Yang membuat kami kaget, hasil lukisan Olivia meskipun abstrak namun bisa memadukan warna dengan harmonis dan indah,” ujar Daniel Purba.
Tak hanya piawai memadu warna, Olivia juga mampu memebri judul dan mendeskripsikan tentang lukisan yang dibuatnya.
Dibantu dengan fitur Assistive Touch di iPad, Olivia bisa berkomunikasi dan mengungkapkan yang ada di benaknya dalam bentuk tulisan dengan kata-kata yang indah.
Olivia Kecil Senang Melihat Obyek Penuh Warna
“Saya jadi ingat, dari kecil Olivia senang sekali kalau melihat sesuatu yang warna-warni. Contohnya melihat lampu warna-warni berkelap-kelip, ia bisa serius mengamati. Mungkin itu yang membuatnya peka dengan permainan warna dan ia ungkapkan lewat lukisan serta kata-kata yang indah,” tukas Daniel Purba mengenang masa kecil Olivia.
Hingga kini, lebih dari 30 lukisan terlahir dari coretan tangan gadis 18 tahun tersebut. Sebelumnya, Olivia juga pernah menggelar pameran tunggal "Beyond the Limit" di Astha District 8, Jakarta pada Juni 2023.
Advertisement
Canvas of Dreams Dihadiri Lebih dari 1.000 Pengunjung
Adapun pameran seni Canvas of Dreams yang berlangsung pada 24-25 Agustus 2024 dihadiri lebih dari 1.000 pengunjung. Hal tersebut diakui pelukis muda sekaligus Founder FTHO Audrey Kurniawan di luar ekspektasi.
"Target kami 500 pengunjung, ternyata terlewati sampai ribuan yang hadir. Sebagai pihak penyelenggara, tentunya kami senang sekali,” kata gadis berusia 16 tahun ini.
FTHO sendiri menyediakan wadah bagi seniman muda untuk mengembangkan potensinya. Dalam pameran seni Canvas of Dreams ada 24 seniman muda dengan rentang usia 12 sampai 30 tahun yang turut berpartisipasi. Mereka mengeksplorasi berbagai gaya, media, dan juga pengaruh budaya. Menurut Audrey, lewat Canvas of Dreams para seniman muda bisa berinteraksi langsung dengan publik dan para penikmat seni, termasuk berbagi cerita di balik karya mereka, serta mendapat apresiasi yang layak. “Kami punya misi untuk membangun komunitas seni berbasis generasi muda Indonesia sekaligus memberikan apresiasi terhadap seni di dalam negeri, serta membuka peluang bagi anak-anak muda untuk mengembangkan potensi kreatif mereka,” tukas Audrey lagi.
Selain pameran, acara ini juga menghadirkan workshop seni dan juga talkshow bersama Intan Anggita Pratiwie, co-founder Setali Indonesia yang lebih dikenal sebagai recycling artist, serta Muchlis Fachri (Muklay) seorang seniman visual ternama. Juga ada Arts Auction untuk mendukung pengembangan komunitas seni.