Sukses

Dokter Penerbangan Jelaskan Alasan di Balik Kewajiban Vaksinasi Meningitis bagi Calon Jemaah Umrah

Meningitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada lapisan otak dan sumsum tulang belakang (meningen).

Liputan6.com, Jakarta - Meningitis adalah satu dari 10 kondisi neurologis teratas yang berkontribusi terhadap disabilitas dan hilangnya kesehatan pada tahun 2021.

Hal ini diungkap oleh The Lancet Neurology seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2024.

Menurut dokter spesialis kedokteran penerbangan RS EMC Cibitung, Andyka Banyu Sutrisno, meningitis merupakan suatu peradangan yang terjadi pada lapisan otak dan sumsum tulang belakang (meningen). Biasanya, penyakit ini dipicu oleh organisme baik virus, bakteri, maupun jamur.

Meningitis adalah penyakit endemik di beberapa negara yang disebut sebagai meningitis belt yang dekat dengan Arab Saudi. Maka dari itu, pemerintah kembali mewajibkan calon jemaah umrah untuk vaksinasi meningitis sebelum berangkat.

Andyka menjelaskan, umrah merupakan suatu ibadah yang memerlukan kekuatan rohani dan fisik. Pasalnya, ada aktivitas yang padat, perbedaan karakteristik lingkungan, perbedaan zona waktu, dan pertemuan dengan individu dari berbagai negara dalam satu wilayah.

“Apabila sebelumnya kewajiban vaksinasi meningitis sempat hanya diwajibkan bagi jemaah haji, namun pada Juli 2024 jemaah umrah juga diwajibkan untuk melakukan vaksinasi meningitis,” kata Andyka mengutip laman EMC, Jumat (18/10/2024).

Kembalinya kewajiban untuk melakukan vaksinasi meningitis diputuskan karena adanya kejadian luar biasa meningitis yang terjadi pada bulan April 2024 di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Kasus ini  terindentifikasi dari pasien yang baru saja kembali dari umrah. Sehingga pada April 2024 Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan kewajiban vaksinasi meningitis bagi jemaah umrah. Peraturan tersebut juga kemudian diadaptasi dan disosialisasikan di Indonesia melalui Surat Edaran Kementerian Kesehatan pada Juli 2024.

2 dari 4 halaman

Apa Saja Gejala Meningitis?

Andyka menjelaskan, gejala yang ditimbulkan pada pasien yang mengalami meningitis cukup beragam seperti:

  • Demam;
  • nyeri kepala;
  • kaku kuduk;
  • mual;
  • muntah;
  • penurunan kesadaran,
  • hingga kematian.

Meningitis ditularkan melalui cairan pernapasan seperti saat bersin dan batuk. Meningitis juga dapat ditularkan oleh individu-individu yang menjadi karier meskipun individu tersebut tidak memunculkan gejala.

“Dengan tingkat keparahan dan tingkat infeksi dari meningitis yang cukup tinggi inilah yang menyebabkan meningitis menjadi perhatian khususnya bagi jemaah haji dan umrah. Karena itu penting untuk para calon jemaah melakukan tindakan pencegahan sebelum berangkat baik haji maupun umrah,” ujar Andyka.

3 dari 4 halaman

Cegah Tertular Meningitis Saat Umrah dengan Vaksinasi

Salah satu cara untuk mencegah terinfeksi meningitis adalah dengan melakukan vaksinasi.

“Vaksin meningitis dapat mencegah dan menurunkan risiko tertularnya meningitis yang disebabkan oleh bakteri Neiserria meningitidis, yang mana menjadi endemis pada beberapa negara khususnya meningitis belt yang membentang dari negara Gambia hingga Eritrea.”

Negara-negara tersebut memiliki lokasi cukup dekat dengan Arab Saudi, serta memiliki rata-rata populasi muslim yang dominan di setiap negaranya.

4 dari 4 halaman

Vaksinasi Turunkan Risiko Infeksi Meningitis 94 Persen

Lebih lanjut, Andyka memaparkan, vaksin meningitis bukanlah vaksin hidup. Artinya, vaksin ini relatif aman dan jarang menimbulkan reaksi paska vaksinasi.

Meskipun begitu, setiap orang yang telah melakukan vaksinasi tetap harus diobservasi terlebih dahulu. Waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi meningitis sebelum berangkat umrah adalah setidaknya 14 hari dari waktu keberangkatan dan dalam kondisi sehat.

Vaksin meningitis dapat menurunkan risiko infeksi hingga 94 persen berdasarkan penelitian. Karena tidak ada vaksin yang dapat mencegah 100 persen dari terkena suatu penyakit, termasuk vaksin meningitis ini.

“Sehingga untuk mengoptimalkan kesehatan selama melakukan ibadah umrah juga disarankan untuk tetap menjaga kebersihan dan melakukan pola hidup sehat seperti mencuci tangan dan mengurangi kebiasaan menyentuh area wajah,” saran Andyka.

“Sedangkan bagi para individu yang memiliki kondisi khusus baik usia lanjut, anak, maupun memiliki komorbid atau penyakit penyerta sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter spesialis kedokteran penerbangan terkait vaksin dan juga persiapan-persiapan yang dapat dilakukan sebelum, saat, dan setelah penerbangan, juga saat berada di Tanah Suci,” pungkasnya.