Liputan6.com, Jakarta Minuman keras atau miras dapat memicu berbagai dampak negatif salah satunya disabilitas netra.
Hal ini seperti dialami oleh pemuda asal Bandung, Dino CAW. Pria yang hobi main skateboard ini tak pernah mengira bahwa dirinya akan menjadi seorang penyandang disabilitas netra.
“Gua yakin banget di antara kalian yang lagi nonton video ini tidak menginginkan menjadi tunanetra atau buta, sama seperti gua. Tidak pernah terbayang atau terpikir untuk gua menjadi seorang tunanetra tapi di tahun 2016 mata gua yang kiri menjadi buta pun di tahun 2018 yang kanan ikut menjadi buta,” kata Dino dalam unggahan di Tiktok pribadinya @commonattitudewear dikutip Jumat (1/11/2024).
Advertisement
Dia menambahkan, disabilitas netra yang dialami tidak datang begitu saja, melainkan disebabkan oleh glaukoma akibat konsumsi minuman keras.
“Ini semua disebabkan karena penyakit glaukoma dan diakibatkan dari minuman keras,” ujarnya.
Dengan kondisi yang disandangnya, kini Dino sadar betul tentang bahaya minuman keras dan mengajak semua penonton untuk segera berhenti konsumsi minuman tak halal itu.
“Stop bilang alkohol kamu jahat tapi enak, karena dampak buruk dari hal bodoh yang kita lakukan sangat bisa merusak diri kita dan sekitar,” pesannya.
Apa Itu Glaukoma?
Seperti yang disampaikan Dino, sebaiknya orang yang biasa menenggak miras segera berhenti guna menjaga kesehatan termasuk mencegah glaukoma.
Glaukoma adalah penyakit mata penyebab disabilitas netra terbesar kedua setelah katarak. Menurut dokter spesialis mata dari KMN EyeCare, Maria Magdalena Purba, glaukoma kerap menyerang penglihatan tanpa gejala di tahap awalnya.
“Sehingga dapat terabaikan dan menyebabkan kerusakan permanen pada mata,” kata Maria dalam keterangan pers dikutip Selasa, 23 Juli 2024.
Advertisement
Glaukoma Rusak Saraf Optik Mata
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) tahun 2010, setidaknya ada 3,2 juta orang yang mengalami disabilitas netra akibat glaukoma.
Glaukoma merupakan kelompok penyakit mata yang merusak saraf optik dan dikenal sebagai penyebab utama kebutaan pada orang berusia di atas 60 tahun.
Adanya cairan ekstra di dalam bola mata menyebabkan tekanan pada bola mata semakin meningkat sehingga merusak saraf optik mata. Saraf optik bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dari mata ke otak, dan jika rusak, dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
Mata menghasilkan cairan mata (humor aqueous) dan dikeluarkan melalui suatu area yang disebut sudut drainase sehingga menjaga tekanan di dalam bola mata tetap stabil. Peningkatan tekanan cairan dalam bola mata terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah produksi cairan mata dengan jumlah yang dibuang.
Apabila sudut drainase tidak berfungsi dengan baik akan membuat cairan mata menumpuk dan tekanan di dalam mata terus meningkat. Lama kelamaan, situasi seperti ini akan merusak saraf optik.
Maria menambahkan, saraf optik terbuat dari satu juta lebih serabut saraf kecil. Ibarat kabel listrik yang terdiri dari banyak kabel kecil, ketika serabut saraf ini mati maka akan muncul titik buta pada penglihatan dan menyebabkan penurunan lapang pandang.
Seseorang mungkin tidak menyadari titik buta ini sampai sebagian besar serabut saraf optik mati sehingga lebih lanjut dapat terjadi disabilitas netra.
Tekanan bola mata normal seharusnya tidak lebih dari 20 mmHg, tapi pada pengidap glaukoma, tekanan dapat berada di atas angka tersebut. Penyakit hipertensi dan diabetes melitus menjadi penyebab utama seseorang bisa terkena risiko glaukoma.
Hubungan Alkohol dengan Glaukoma
Senada dengan yang disampaikan Dino, melansir laman RSUP Soeradji Tirtonegoro, kebiasaan terus menerus mengkonsumsi alkohol bisa membuat masalah pada hati.
Hati bertugas untuk menyaring semua racun dalam tubuh. Jika tubuh menerima banyak alkohol maka bisa membuat kerja hati akan terganggu. Ketika hati sudah mengalami masalah maka glaukoma bisa muncul sebagai salah satu gangguan.
Maka dari itu, menghindari konsumsi alkohol menjadi salah satu cara mencegah glaukoma yang dianjurkan.
Advertisement