Liputan6.com, Jakarta - Beberapa perilaku atau keterlambatan perkembangan anak usia prasekolah dan balita bisa menjadi tanda awal anak memiliki disabilitas belajar. Meski demikian, direktur senior program di Zero to Three, National Center for Infants, Toddlers, and Families Rebecca Parlakian mengatakan bahwa perkembangan masing-masing nak berbeda.
"Namun, perkembangan anak-anak berbeda-beda, dan ada banyak sekali kemungkinan yang menyebabkan terjadinya suatu perilaku," ujarnya, dilansir Parents.
Baca Juga
Keterlambatan dalam keterampilan motorik halus bisa jadi merupakan gangguan umum dalam perkembangan, atau mungkin mengindikasikan sesuatu yang lebih serius. Namun, satu hal yang pasti, semakin dini orangtua dan guru dapat mengidentifikasi keterlambatan dan mulai intervensi, semakin baik pula kemampuan anak secara social dan akademis di kemudian hari.
Advertisement
Berikut beberapa perilaku yang perlu dicermati oleh orangtua terkait kemungkinan disabilitas belajar anak.
Masalah Bicara dan Bahasa
Kebanyakan anak usia 3 tahun sudah bisa mengucapkan kata-kata untuk bagian tubuh, benda sehari-hari, dan kata ganti dasar seperti "kamu" atau "aku". Mereka juga akan mulai bertanya “kenapa?” dan mulai menggunakan bentuk jamak.
Gangguan bicara dan bahasa sering kali merupakan salah satu tanda pertama dari disabilitas belajar seperti gangguan pendengaran atau pemrosesan bahasa di mana otak anak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau menggunakan suara atau bahasa.
Gangguan pendengaran yang tidak terdiagnosis—atau bahkan infeksi telinga kronis—juga dapat menunda kemampuan bicara, kata Mark Griffin, PhD, pakar pendidikan khusus yang sudah lama menjadi konsultan untuk Understood, sebuah kelompok advokasi nirlaba untuk orang tua dan anak-anak yang mengalami masalah pembelajaran dan perhatian.
Pendengaran seorang anak diperiksa saat lahir dan diperiksa lagi pada usia sekitar 5 tahun, namun Anda dapat meminta pemeriksaan kepada dokter anak Anda sebelum tanggal tersebut jika Anda khawatir.
Kesulitan Memahami Angka dan Membaca
Pada usia 36 bulan, anak-anak prasekolah harus memahami konsep "berapa banyak" dan mampu menentukan berapa usia mereka. Mereka harus mampu “menghitung”, yaitu mereka dapat melafalkan beberapa angka secara berurutan (walaupun sering kali mereka melewatkan beberapa angka). Pada usia 4 tahun, anak-anak biasanya dapat menghitung hingga 20.
Keterlambatan yang terus-menerus pada area ini mungkin merupakan tanda awal diskalkulia, yaitu ketidakmampuan belajar yang mengganggu pemahaman angka dan waktu, kata Dr. Griffin.
Kesulitan Membaca, Menulis, dan Mengeja
Antara usia 3 dan 4 tahun, anak-anak seharusnya sudah bisa mengenali 10 huruf atau lebih ketika mereka melihatnya.
Beberapa orang dapat mengenali nama depan mereka sendiri atau bahkan beberapa kata yang sering mereka lihat. Jika anak Anda tertinggal dibandingkan teman-temannya dalam bidang ini, hal ini mungkin disebabkan oleh gangguan pemrosesan bahasa atau disleksia, yaitu ketidakmampuan belajar yang menyebabkan kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja.
Advertisement
Kesulitan Mengatur Emosi
Anak-anak dengan ADHD bisa tertinggal tiga tahun dibandingkan anak-anak seusianya dalam aspek perkembangan otak tertentu, menurut sebuah penelitian dari National Institutes of Health.3 “Keterampilan sosial dan emosional sangat penting ketika beralih ke taman kanak-kanak,” kata Parlakian. Anak-anak harus mampu bekerja sama dengan teman sebayanya dan mengelola rasa frustrasinya sendiri tanpa memukul atau mengamuk.
“Bahkan orang dewasa pun kadang-kadang merasa panik, namun pada usia 5 tahun, seorang anak harus mampu mengatur emosinya dengan cara yang sesuai dengan usianya, seperti bertahan melewati rintangan atau tantangan daripada menyerah karena frustrasi seperti yang dilakukan anak kecil. mungkin," kata Parlakian.
Jika anak Anda belum mencapai tahap tersebut, bukan berarti ia mengidap ADHD atau akan mengalami ketidakmampuan belajar. “Tetap saja, Anda harus tetap mewaspadai situasinya,” kata Dr. Griffin.
Tidak Mencoba "Membaca"
Anak-anak prasekolah dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang mereka lihat di buku dan mungkin berpura-pura membaca dengan membalik halaman dan mengarang cerita berdasarkan ilustrasi.
Pada usia 4 tahun, sebagian besar juga dapat menghafalkan beberapa baris dari buku favorit. (Atau akan menangkap Anda saat Anda mencoba melewatkan sesuatu!) Ini berarti mereka belajar bahwa gambar membantu menyampaikan cerita, dan mereka memahami bahwa simbol (huruf) di halaman memiliki makna—keterampilan literasi awal yang penting, kata Parlakian.
Kesulitan dengan Keterampilan Motorik Halus
Antara usia 3 dan 4 tahun, sebagian besar anak sudah mampu memegang garpu dan sendok dengan jari, bukan dengan kepalan tangan. Demikian pula, anak-anak prasekolah juga harus bisa memegang krayon atau spidol tebal dengan jari mereka.
Seorang anak yang tidak melakukan hal-hal ini mungkin mengalami keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya—terkadang merupakan tanda awal disgrafia, suatu ketidakmampuan belajar yang membuat sulit menulis.
Kesulitan Dengan Pemrosesan Pendengaran
Hal ini mungkin mengisyaratkan adanya defisit pemrosesan pendengaran (auditori) atau visual yang menghambat kemampuan anak Anda untuk memahami dan menggunakan informasi yang mereka dengar atau lihat. Defisit ini dapat memengaruhi kemampuan bicara, ingatan, dan mengetahui keberadaan objek pada tempatnya.
Advertisement
Kesulitan dengan Motorik Kasar
Pasti sulit untuk melarang anak prasekolah pergi ke mana pun. Pada usia 3 tahun, mereka sudah bisa dengan mudah berjalan menaiki dan menuruni tangga, melompat, dan menarik gagang pintu sendiri. Anak-anak yang tidak melakukan hal ini mungkin mengalami keterlambatan motorik kasar.
Kurang Keterampilan Sosial
Pada usia antara 3 dan 4 tahun, anak Anda seharusnya bermain dengan anak-anak lain seusianya, bukan hanya sekadar berada di sekitar mereka dan berpura-pura main atau melakukan permainan imajinatif.
Jika anak menunjukkan perilaku bahwa mereka tidak bermain dengan teman di sekitarnya, sebaiknya bicarakan dengan dokter anak Anda tentang apakah mereka mungkin mengalami keterlambatan dalam keterampilan sosial.