Sukses

Surya Sahetapy Didiskriminasi Ojol karena Tuli, Organisasi Disabilitas: Miris dan Sedih

Surya Sahetapy mendapat tindak diskriminasi dengan ditolak oleh pengemudi ojek online (ojol) lantaran menyandang Tuli, ini tanggapan organisasi disabilitas di Bandung.

Liputan6.com, Jakarta Kejadian tidak menyenangkan dialami dosen sekaligus aktivis disabilitas, Surya Sahetapy, ketika hendak memesan kendaraan daring.

Putra penyanyi Dewi Yull dan aktor Ray Sahetapy mendapat tindak diskriminasi dan ditolak oleh pengemudi ojek online (ojol) lantaran menyandang Tuli. Hal ini ia bagikan melalui tangkapan layar yang diunggah di Instagram pribadinya pekan lalu.

Dalam tangkapan layar itu, terlihat percakapan antara Surya dengan driver.

"Saya pakai bahasa isyarat," tulis Surya dalam pesan kepada driver.

Alih-alih mendapatkan pengertian, Surya justru menerima jawaban yang mengecewakan.

"Maaf saya cancel, saya nggak biasa bawa orang cacat," tulis pengemudi itu.

Tindak diskriminasi ini pun viral dan tak hanya menyinggung perasaan Surya tapi juga para penyandang disabilitas lain di Indonesia.

Menanggapi masalah ini, Direktur Bandung Independent Living Center, Zulhamka Julianto Kadir mengaku sedih dan prihatin karena masih ada masyarakat yang merendahkan penyandang disabilitas.

“Miris, prihatin, dan sedih atas kejadian yang dialami Surya Sahetapy, penolakan naik ojek online. Seharus hal-hal seperti ini tidak ada lagi atau setidaknya penolakan dengan bahasa tulisan yang halus, ini menggunakan istilah (cacat) yang masih merendahkan penyandang disabilitas,” kata Anto kepada Disabilitas Liputan6.com, Jumat (3/1/2024).

Menurut Anto, tindak diskriminasi seperti ini masih terjadi lantaran kurangnya edukasi dan sosialisasi dari semua kalangan.

“Faktornya kurang edukasi dan sosialisasi dari semua kalangan, perlu diadvokasi dari tingkat masyarakat kecil hingga ke atas,” ucap Anto.

Sementara, bagi pihak perusahaan, guna memberikan pelayanan yang prima maka perlu menerapkan Key Performance Indicator (KPI). Indikator kinerja utama ini salah satunya perlu mencakup edukasi pelayanan disabilitas supaya lebih inklusif.

2 dari 4 halaman

Usulkan Aplikasi Ojol Nonaktifkan Fitur Telepon bagi Pengguna Tuli

Usai kejadian ini, Surya Sahetapy menyarankan aplikasi transportasi ojek online (ojol) untuk menonaktifkan fitur telepon bagi pengguna Tuli.

"Usulan untuk @gojekindonesia dan aplikasi transportasi lainnya. Mohon untuk non-aktifkan telepon untuk pengguna bahasa Isyarat dan tuli, dan infokan driver kalau akun ini pakai bahasa isyarat," kata Surya di akun X pribadinya.

Surya Sahetapy juga meminta agar aplikasi transportasi ojol memberi edukasi kepada para driver bahwa orang Tuli dan menggunakan bahasa isyarat itu normal, bukan cacat.

"Juga sekalian edukasi driver kalau pengguna bahasa isyarat itu bukan ‘cacat’ tetapi mereka ‘normal’ cuma beda bahasa, budaya, dan mode komunikasi saja, kalau bisa trainingnya ada simulator ketemu penumpang Tuli dan bahasa isyarat, jadi terbiasa ke depannya," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Istilah Cacat Perlu Dihindari

Surya Sahetapy yang telah lama menetap di Amerika pulang ke Indonesia untuk berjumpa keluarga. Tak disangka ia mendapat pengalaman tak baik di negaranya sendiri.

"Seandainya kamu jadi saya. Terus orderan kamu dibatalkan oleh driver karena driver bilang bahwa dia tidak biasa bawa orang cacat. Kira-kira apa reaksi kalian?" tulisnya pada Senin, 30 Desember 2024.

"Saya kan bisa baca, tulis dan pakai bahasa isyarat kok. Beda bahasa. Itu masuknya saya cacat?” tutur Surya ke pengikutnya.

Ia pun menyatakan terima kasih kepada driver yang di-blur namanya itu karena dirinya tak diantar oleh orang dengan sikap kurang baik.

"Makasih sudah cancel karena saya tidak jadi diantar oleh orang yang attitude-nya tidak mencerminkan masyarakat dunia pada umumnya, jadi mental saya pun terjaga,” ujarnya.

4 dari 4 halaman

Warganet Minta Aplikasi Ojol untuk Berbenah

Cuitan yang ditulis Surya pada 30 Desember 2024 sudah dilihat lebih dari 1,9 juta orang.

Beragam tanggapan disampaikan warganet di kolom komentar. Termasuk soal usulan bagi aplikasi transportasi seperti Gojek untuk berbenah.

"Gojek perlu banget berbenah sih, bukan hanya gimana memastikan driver yang disabilitas bisa dapat kerjaan aja tapi juga gimana semua driver bisa mengakomodir kebutuhan penumpang dengan disabilitas," tulis pemilik akun Nurul Dwi.

"Kak semogaa sehat dan bahagia selalu yaa! Baik sekali masih disensor nama drivernya. Buat @gojekindonesia tolong driver nya di edukasi lagi buat masalah kayak gini," tulis Nov.

Seorang driver ojol juga ikut berkomentar di kolom komentar Surya.

"Maafkan semua atas kesalahan yang diperbuat si driver tersebut kak. Semoga di lain kesempatan bisa bertemu dengan saya atau bahkan driver-driver lainnya yang mungkin bisa lebih baik lagi untuk pelayanan sesuai SOP ya kak. Semoga @gojekindonesia juga selalu berbenah lebih baik," kata Irvan.