Sukses

Mensos: Program MBG Bakal Sasar Sekolah Luar Biasa dan Difabel Pendidikan Nonformal

Gus Ipul pastikan program MBG akan sasar SLB dan anak-anak difabel yang tak sekolah.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Saifullah Yusuf memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menyasar sekolah luar biasa (SLB).

“Ya tentu menyasar (SLB) nanti pada saatnya akan menyasar semua. Masih bertahap kan, tapi pasti akan menyasar, pada akhirnya pasti menyasar ke sana,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul kepada Disabilitas Liputan6.com saat ditemui di peringatan Hari Disabilitas Internasional bersama Gerindra di Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2024).

Sementara menunggu pemberian makan gratis bagi penyandang disabilitas, Kemensos telah melakukan program serupa yang menyasar lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.

“Untuk sementara ini, Kementerian Sosial memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia yang usianya di atas 75 tahun, lansia terlantar. Dan yang kedua kepada penyandang disabilitas,” jelas Gus Ipul.

Bantuan makan program Kemensos disalurkan kepada 33 ribu penyandang disabilitas dan 100 ribu lansia, satu hari dua kali makan.

Gus Ipul menegaskan, MBG kedepannya tidak hanya akan menyasar anak-anak sekolah, tapi juga anak yang tidak terdaftar secara formal di lembaga pendidikan.

InshaAllah pada akhirnya semua akan terjangkau, bahkan yang ibu hamil dan anak-anak balita pun akan disasar juga pada saatnya.”

“Jadi menurut saya ini adalah program yang luar biasa ya, tidak hanya memenuhi gizi tapi juga menggerakkan perekonomian di daerah,” jelas Gus Ipul.  

2 dari 4 halaman

MBG Sudah Digagas Sejak 18 Tahun Lalu

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengungkap hal menarik soal MBG.

Menurutnya, meski baru dimulai pada 6 Januari 2025, program MBG sebetulnya sudah dirancang sejak 18 tahun lalu.

“MBG adalah janji Pak Prabowo, ini adalah gagasan Pak Prabowo 18 tahun yang lalu. Itu gagasan dilahirkan bulan enam, bulan Juni saya dipanggil beliau ke kantornya, beliau, saya dan kawan-kawan belum menjadi pimpinan partai Gerindra, ini 2006,” kata Hashim dalam sambutannya di peringatan Hari Disabilitas Internasional.

Adik Prabowo Subianto itu pun mengatakan bahwa pada tahun tersebut, program ini belum disebut MBG, tapi tujuannya sama, salah satunya untuk memerangi stunting.

“Gagasan beliau (Prabowo) untuk melawan stunting, kita harus bikin program baharu, waktu namanya belum Makan Bergizi Gratis. Itu wujud dari janji Prabowo, dan Alhamdulillah, Puji Tuhan, kita bisa memiliki kekuasaan untuk berbuat baik untuk memperbaiki nasib bangsa Indonesia,” jelas pria yang dikenal sebagai pengusaha itu.

3 dari 4 halaman

Kata Menkes Soal MBG

Dalam kesempatan lain, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin juga telah berkomentar soal MBG.

Menurutnya, Kemenkes memiliki peran tersendiri dalam pelaksanaan program ini.

“Kita perannya bekerja sama dengan teman-teman di gizi di Badan Gizi Nasional menentukan standar gizinya seperti apa. BGN sempat datang ke kita untuk meminta bantuan akses terhadap ahli-ahli gizi di Puskesmas kita juga sudah memberikan akses tersebut,” kata Budi di Ditjen Tenaga Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2024).

Budi menambahkan, pihaknya juga sedang menjalin kerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk membahas soal penyediaan makanan bagi para ibu dan balita yang kekurangan gizi.

“Kita juga sekarang sedang menjajaki kerja sama (dengan BGN) untuk ibu-ibu dan balita-balita yang kurang gizi. Kalau bisa standar makanannya juga dibuat oleh mereka karena mereka kan membuat makanan untuk yang sehat, kita butuhnya makanan untuk yang sakit, kurang gizi,” jelas Budi.

Dia berharap, dengan bantuan ini masyarakat bisa hidup lebih sehat.

“Muda-mudahan dengan demikian masyarakat Indonesia bisa lebih sehat,” ucapnya.

4 dari 4 halaman

Momen Kenalkan Anak pada Makanan Sehat

Dalam keterangan lain, pakar kesehatan global Dicky Budiman mengatakan bahwa ini momen yang baik untuk menyadarkan anak-anak tentang gaya hidup sehat.

“Ini adalah momentum di mana kita ingin menyadarkan anak-anak termasuk orangtua bahkan perangkat sekolah tentang perilaku hidup bersih sehat di segala aspek. Termasuk mereka mengetahui makanan sehat itu seperti ini, bukan hanya di sekolah tapi juga di rumah,” kata Dicky melalui keterangan video yang diterima Health Liputan6.com, Senin (6/1/2025).

Oleh karena itu, lanjut Dicky, untuk mencapai hal tersebut maka perencanaan menjadi sangat penting. Pasalnya, jika program ini dilakukan tanpa adanya kesiapan dalam pengadaan dan distribusi yang matang maka sebagian masyarakat bisa antipati atau ragu-ragu.