Sukses

Mengenal 5 Desainer Indonesia di Paris Fashion Week 2014

5 desainer Indonesia telah mengharumkan nama Indonesia di Paris Fashion Week 2014. Mari lihat lebih dekat siapa saja mereka.

Paris Semua mata kini tertuju pada kota fashion dunia, Paris. Pada Selasa, 25 Februari 2014, dimulailah rangkaian penutup The Big Four Fashion Week, yakni Paris Fashion Week 2014. Sebelum Paris Fashion Week, 3 fashion week besar yang diselenggarakan secara berurutan adalah New York Fashion Week, London Fashion Week, dan Milan Fashion Week.

Indonesia boleh berbangga diri karena pada acara bergengsi dunia fashion itu ada 5 desainer asal Indonesia yang berpartisipasi. Salah satu di antaranya, dan yang paling masyarakat umum kenal, adalah Tex Saverio. Pada hari pertama Paris Fashion Week 2014, Tex Saverio berkesempatan untuk menampilkan koleksinya melalui sebuah fashion show.

Meski hanya Tex yang menampilkan koleksinya dalam bentuk fashion show, label dan desainer asal Indonesia yang juga berpartisipasi dalam Paris Fashion Week 2014, seperti Major Minor, Toton Januar, Vinora Ng, dan Yosafat Dwi Kurniawan, juga layak diberi apresiasi sebab tidak sembarang label atau desainer yang dapat ikut serta dalam ajang fashion tingkat dunia seperti Paris Fashion Week.

Untuk mengetahui lebih dekat 5 desainer yang telah mengharumkan fashion Indonesia di kancah internasional itu, mari kita lihat ulasan berikut ini.

 

Tex Saverio
Karya-karyanya yang teatrikal membuat Tex Saverio kerap dijuluki Alexander McQueen Indonesia. Ia menempuh pendidikan desain di Bunka Fashion School, Jakarta. Pada tahun 2010, ia meluncurkan label Tex Saverio Prive yang merupakan awal dari karirnya di dunia fashion. Karya-karya label tersebut mengarah pada desain couture. Setelah mendapat penghargaan The Most Talented Young Fashion Designer dari Amica Indonesia Awards, Tex Saverio, bekerja sama dengan partnernya, memutuskan untuk meluncurkan label koleksi ready to wear dengan nama Saverio & Liu.

La Glacon adalah nama gaun karya Tex Saverio yang dipakai oleh penyanyi sukses Amerika Lady Gaga pada pemotretan sampul majalah fashion Harper’s Bazaar US edisi Mei 2011. Hal ini adalah ujung tombak kepopuleran Tex Saverio di masyakarat umum. Pria kelahiran Jakarta tahun 1984 ini kembali populer dengan digunakannya gaun rancangan Tex Saverio oleh artis Hollywood Jennifer Lawrence pada film The Hunger Games: Catching Fire.

2 dari 2 halaman

Major Minor, Toton, Vinora, Yosafat Dwi Kurniawan

Major Minor
Sebagaimana ditulis pada halaman resmi label Major Minor, bahan-bahan yang digunakan oleh label ini didesain dan diproduksi di Indonesia. Dua nama dibalik peluncuran label Major Minor adalah Ari dan Sari Seputra yang memang sudah memiliki pengalaman yang lama di industri fashion. Bergabung bersama kedua orang tersebut adalah perancang muda Inneke Margareth dan Ambar Pratiwi. Inneke dan Ambar adalah teman sekelas di Esmod Jakarta sebelum bergabung di label Major Minor.

Toton
Toton Januar yang lahir di Makasar ini memiliki keterarikan pada fashion sejak usia belia. Saat ia mengambil pendidikan Media Broadcasting, ia juga bekerja sebagai perancang pada seorang perancang ternama di Indonesia. Untuk memperluas pengetahuannya tentang fashion, ia hijrah ke New York dan belajar di Parsons New School of Design. Berbasis di Jakarta, label Toton adalah label yang memproduksi pakaian-pakaian wanita.

Vinora
Kakeknya yang seorang seniman, Vinora Ng tumbuh dengan ketertarikan pada fine art. Lahir pada 12 Juni 1989, Vinora menempuh pendidikan fashion di Mod’Art Paris di usianya yang ke-17. Pada tahun 2009 Vinora Ng menjadi juara pertama di Lomba Perancang Mode. Lulus dari pendidikan fashion pada tahun 2010, Vinora kemudian menerima beasiswa untuk belajar di Fashion Institute Design and Merchandising di Los Angeles. Label Vinora ia luncurkan pada tahun 2011. Label Vinora memproduksi pakaian-pakaian yang ready to wear

Yosafat Dwi Kurniawan
Tumbuh di pekalongan, Jawa Tengah, Yosafat Kurniawan adalah seorang desainer muda yang menamatkan pendidikan fashionnya di LaSalle College International, Jakarta. Selama masa studinya, ia merupakan satu-satunya desainer Indonesia yang diberi kesempatan untuk menampilkan koleksinya di China Fashion Week 2009 di kota Beijing sebagai bagian dari Hempel Award yang diterimanya. Lulus pada tahun 2009 sebagai The Best Student, ia kemudian berkecimpung di industri fashion dengan bekerja pada perancang-perancang ternama sebelum akhirnya meluncurkan labelnya sendiri di tahun 2010. Koleksi ready to wear pertamanya muncul di Jakarta Fashion Week 2011.

Â