Sukses

Kiwi, Lorde dan New Zealand di Mata Polisi Fashion

Seorang polisi fashion memuji gaya penduduk New Zealand. Ia menyebut fashion New Zealand dengan istilah “Nuansa Pantai Kosmpolitan".

Liputan6.com, Jakarta Sebagai pecinta fashion, hal mana yang lebih Anda pilih? Menilai cara busana orang lain atau dinilai cara Anda berpakaian? Hidup dalam budaya urban di mana fashion menjadi satu hal penting, dinilai dan menilai gaya busana menjadi hal lumrah yang dilakukan.

 

Hal ini mungkin menjadi satu faktor yang membuat kita tampil sebaik mungkin. Alih-alih karena kita benar-benar menikmati fashion, kita berupaya tampil modis hanya karena tidak ingin dinilai norak oleh masyrakat kota.

 

Tentunya menilai gaya busana orang jauh lebih menyenangkan dibandingkan menjadi objek penilaian. Sebuah acara televisi Amerika yang dimulai sejak 10 September 2010 di jaringan televisi E! Entertaintment menampilkan beberapa fashion police untuk menilai gaya busana para selebriti Hollywood.

 

Salah satu fashion police yang sudah dikenal khalayak umum adalah Kelly Osboune, penyayi Amerika yang juga anak dari bintang rok Ozzy Osbourne. Selain Kelly, ada satu nama lain yang menjadi pembawa cara fashion police. Ia adalah George Katsiopoulos.

 

Fashion Police, George Kotsiopoulos, memuji gaya busana penduduk New Zealand. Ia menyebut fashion New Zealand dengan istilah “Nuansa Pantai Kosmpolitan”. Demikian diberitakan oleh situs berita The New Zealand Herald yang dikutip Jumat (14/3/14).

 

George yang juga merupakan fashion associate di majalah The New York Times mendarat di

Auckland bersama dengan pembawa acara Fashion Police lainnya, Joan Rivers.

 

Kunjungan ini khusus untuk bertemu dengan staf sebuah jaringan televisi entertainment dan melihat sekilas gaya busana dari para Kiwi (sebutan bagi warga New Zealand).

 

Di tengah jadwal kunjungan yang cukup padat, George menyisihkan waktu sebanyak 15 menit untuk melihat-melihat toko ritel fashion di mana ia kemudian menemukan jaket berdesain unik warna hitam untuk dibelinya sendiri.

 

Kepada situs nzherald.co.nz, ia mengatakan bahwa gaya-gaya busana yang ditemukannya di jalan memiliki kombinasi yang unik dari gaya busana orang-orang di Lagoona Beach dan San Fransisco.

 

“Apa yang kita gunakan memiliki peranan yang penting. Gaya busana adalah citra yang ditampilkan pada dunia. Hal ini adalah tentang bagaimana Anda tampil dan bagaimana Anda ingin dilihat oleh dunia,” terang George kepada The New Zealand Herald.

 

Salah seorang Kiwi yang tak luput dari perhatian George adalah penyanyi Lorde yang memenangkan kategori Song of the Year dan Best Pop Solo Performance melalui lagu berjudul `Royal` pada Grammy Awards 2014.

 

George memuji sikap Lorde yang tampak sangat mengutarakan pikirannya dan tidak mengatakan hal-hal yang bodoh. Gaya Lorde yang grungy dan moody mengingatkannya pada karakter fiksi `Beetlejuice` dalam film `Beetlejuice`. Beetlejuice adalah fiksi komedi-horor besutan sturadara handal asal Amerika, Tim Burton.

 

“Untuk seseorang yang begitu muda dan belum terlalu terkenal, merupakan cara yang pandai untuk memiliki tampilan seperti itu,” ucapnya tentang gaya busana Lorde. Lanjutnya, “Anda mengenalnya dengan rambut hitam keritingnya yang megar. Biarkanlah hal itu menjadi sebuah tren untuk beberapa waktu. Orang akan mengenalnya melalui gaya itu dan itulah yang ia butuhkan.”

 

Dalam kunjungan ini George Kotsiopoulos bertemu dengan media-media lokal dan juga para selebriti di sebuah pesta Kamis malam lalu (13/03/14). Kegiatannya akan dilanjutkan dengan melihat fashion week di Melbourne dan Sydney.

 

Anda para The Jakartans, sudah siapkah bila seorang fashion police datang ke ibukota Indonesia ini dan menilai gaya busana penduduknya? Jangan sampai Anda `ditilang` karena gaya busana yang buruk. Lantas, busana apa yang akan Anda kenakan esok hari? (Bio/Igw)