Keira Knightley Buka Rahasia Cantiknya: Dari Kuku Hingga Buku

Meski bagian tubuh dan wajahnya lebih sering disorot ketimbang kukunya, Keira mengaku bahwa mengenakan cat kuku membuatnya selalu tenang dan percaya diri.

"Saya kecanduan membeli dan mengenakan cat kuku dalam berbagai warna dan model,” ungkap bintang yang melejit melalui film Star Wars Episode I: The Phantom Menace ini.

“Setiap kali sehabis syuting film, saya akan langsung ke trailer untuk memoles cat kuku. Dan setiap kali bepergian ke tempat-tempat baru, toko yang menjual cat kuku adalah salah satu tempat yang pasti saya tuju,” katanya.

Keira mengakui ada ritual aneh yang senang dijalaninya terkait dengan cat kuku. Ketika hendak syuting, ia lebih senang tidak mengenakan cat kuku. “Saya menikmati ritual membersihkan cat kuku sebelum syuting, dan kembali mengenakannya setelah syuting selesai,” kata wanita yang pernah dinobatkan sebagai aktris termahal berkebangsaan non-amerika pertama oleh Forbes di tahun 2008 ini.

Apa warna cat kuku favoritnya? “Saya suka warna apa saja, kecuali kuning. Saya pernah mencoba memoles kuku saya dengan warna itu dan hasilnya sungguh buruk. Warna itu membuat kuku saya terlihat seperti saya kecanduan nikotin. Saya tidak akan pernah menggunakan warna itu lagi untuk kuku,” akunya sambil tertawa. 

Aktris yang berperan menjadi Elizabeth Swann dalam tetralogi Pirates of the Caribbean ini juga mengaku tidak bisa keluar rumah tanpa mengenakan krim wajah.

"Kulit wajah saya sangat kering, dan hanya ada satu jenis krim dari Australia yang bisa menyelamatkannya,” keluh Keira.

Ia juga mengaku harus mengenakan krim pelembab di seluruh tubuhnya karena ia tidak suka kulitnya terasa kering saat berada di udara terbuka.

“Saya merasa ‘telanjang’ tanpa krim di wajah dan tubuh saya,” kata istri dari musisi James Righton ini.

Dipilih tampil sebagai bintang iklan Chanel sejak tahun lalu membuat Keira sangat senang dan bangga. “Saya telah menggunakan parfum Chanel sejak lama, dan benda ini adalah ‘hal paling feminin’ yang diperkenalkan kepada saya sejak kecil.”

Chanel telah menjadi bagian dari Keira sejak ia menjelang remaja. Neneknya menggunakan parfum Chanel No. 5 yang klasik, sementara sahabatnya memberinya hadiah sebotol parfum Coco Mademoiselle. “Selain kedua hal itu, saya tidak pernah menggunakan parfum lainnya lagi. Chanel adalah wewangian sempurna untuk saya,” ujarnya.

Ia bahkan mengaku bahwa banyak orang yang ketika berpapasan akan menanyakan wewangian apa yang dikenakannya karena terasa segar. “Saya sangat bangga menyebut nama Chanel dari mulut saya,” kata aktris yang meraih nominasi Golden Globes berkat perannya dalam film Pride and Prejudice ini.

Keira juga terkenal dengan riasan smoky eyes-nya. Namun sebenarnya hal ini diakui dilakukannya untuk menutupi kekurangan pada matanya.

“Mata saya agak kecil, dan saya punya kantung mata adalah bagian yang jelas tidak saya banggakan,” katanya.

Meski tidak selalu tampil dengan riasan smoky, namun menggunakan pensil mata baginya adalah sebuah keharusan sebelum keluar rumah. Terutama karena ia jarang mengenakan kacamata hitam saat keluar.

Keira tak menolak disebut konservatif atas kesukaannya membaca buku. Tak heran, diantara sederet bintang terkenal Hollywood, namanya merupakan salah satu yang masuk dalam daftar ‘selebriti cerdas’.

Membaca buku telah dilakukannya sejak berusia 3 tahun. Dan buku-buku sastra seperti `Pride and Prejudice` diselesaikannya ketika berusia 7 tahun!

“Saya harus membaca setiap hari. Entah pagi hari atau malam sebelum tidur, bahkan ketika menunggu waktu syuting. Saya bahkan memilih menghabiskan waktu luang untuk mengurung diri di rumah dan membaca ketimbang berbelanja,” ungkapnya.

Ia mengaku membaca sastra sejak kecil dan sangat menikmatinya. “Sastra membuat saya memandang dunia sekaligus menikmatinya dengan cara yang berbeda,” katanya. “Mungkin itu sebabnya banyak orang mengira saya aneh ketika saya mulai membuka mulut dan berbicara tentang buku,” imbuhnya.

Namun Keira jelas sangat bangga ketika American Library Association memintanya untuk membantu kampanye membaca bagi anak-anak di Amerika. Perannya dalam film Pride and Prejudice yang merupakan impiannya sejak kecil, juga memberi porsi adegan untuk mengampanyekan aktifitas membaca.