Sukses

Met Gala 2014: Dari Beyond Fashion hingga Out of Fashion

Ajang fesyen Met Gala kembali digelar.Tema kali ini adalah Beyond Fashion. Siapa saja yang tampil sesuai tema dan siapa yang out of Fashion?

Liputan6.com, New York Sebuah event bersejarah di dunia fashion terjadi pada Senin malam, 5 Mei 2014 di Metropolitan Art Museum, New York. Acara galang dana tahunan dari museum tersebut, The Costume Institute Gala atau familiar disebut Met Gala, kini menjadi sebuah acara yang lebih spesial.

 

Seperti dilansir dari nytimes.com, Selasa (6/5/2014), disamping menjadi red carpet bagi selebriti dunia yang tampil dengan busana-busana cantik, Met Gala kali ini juga diisi dengan peresmian sebuah sayap ruangan dari Metropolitan Museum of Art yang diberi nama Anna Wintour Costume Center.

 

Peresmian ruang yang berisi koleksi busana The Costume Institute ini dilakukan oleh istri presiden Amerika Serikat, Michelle Obama. Anna Wintour yang mendapat standing ovation menampilkan rasa haru dengan meneteskan air mata.

 

Pemilihan nama Editor in Chief Vogue USA pada ruang yang baru direnovasi ini didasari oleh sebuah alasan. Yakni bahwa Anna Wintour telah membuat aktivitas The Constume Institute berjalan melalui penggalangan dana dari berbagai proyek yang dinisiasinya. Salah satunya adalah Met Gala.

 

Mengisi peresmian Anna Wintour Costume Center adalah sebuah pameran bertajuk `Charles James: Beyond Fashion` yang berlangsung sejak 5 Mei 2014 hingga 19 Agustus 2014. Sesuai dengan pameran tanda penghargaan terhadap desainer Charles James, tema Met Gala kali ini adalah Beyond Fashion.

 

Charles James lahir pada 18 Juli 1906 dan meninggal pada 23 September 1978. Charles James yang berasal dari Inggris memberi banyak sumbangsih pada dunia fesyen Amerika. Ia dikenal sebagai America’s First Couturier.

 

Bagaimana para tamu undangan Met Gala 2014 menginterpretasi tema acara tersebut? Mampukah bintang-bintang dunia yang menghadiri acara tersebut berbusana beyond fashion? Mari simak ulasan gaya busana para tamu Met Gala 2014.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Beyond Fashion

Beyond Fashion

 


Anna Wintour

Mari mulai dengan bintang utama di acara ini, Anna Wintour. Sebagai seorang Editor in Chief Vogue USA, Wintour menanggung beban untuk selalu dapat berpakaian fashionable. Pemangku jabatan suci majalah fesyen ternama ini mengenakan busana rancangan rumah mode asal Prancis, Chanel.

 

Mengenakan gaun panjang dengan dekorasi kelopak bunga tiga dimensi, Anna tampak seperti mengenakan sebuah lukisan. Jika dipandang sebagai sebuah lukisan, gambar lukisan itu memang tidak berisi banyak objek. Tumpukan kelopak yang membentuk mawar abstrak tertuang pada dasar berpola kotak-kotak warna peach dan abu-abu kebiruan.

 

Jejeran kelopak hitam yang membagi tiap kotak secara diagonal menghasilkan sebuah pola lain yang tumpang tindih dengan pola kotak-kotak yang mendasarinya. Nuansa kontemporer klasik hadir pada busana Wintour. Feminitas yang artistik namun lembut dan rendah hati dari busananya menjadi simbol bagi kematangan Wintour di dunia fesyen.

 

 

 

Gabrielle Union

Aktris asal Amerika yang pada tahun 2000 membintangi film tentang cheerleader `Bring It On` ini mengenakan pakaian two-pieces dari rumah mode Prada yang berasal dari Italia. Meski bagian atas busana Gabrielle Union bermodel seperti bra, desainnya yang eksotis dan estetis menghilangkan kesan senonoh dari ukuran mini dan ketat pakaian tersebut.

 

Sebuah keputusan yang berani untuk memakai pakaian revolusioner itu pada sebuah acara seperti Met Gala. Apresiasi positif patut diberikan pada keputusan Gabrielle tersebut. Rancangan Prada ini membawa sebuah fashion statement yang merombak kemapanan busana-busana pesta konvensional dan menghadirkan eksotisme tribal dalam balutan kemewahan.

 

Fringe dari roknya berupa bulu-bulu burung gagak dengan cermin-cermin kotak sebagai embellishment. Selain kesan eksotis, busana yang dikenakan oleh artis yang lahir pada 29 Oktober 1972 ini juga berkesan magis, rebellious, dan seksi.

 

 

Janelle Monae

Penyanyi R&B Janelle Monae tampil pada acara ini dengan mengenakan busana rancangan Tadashi Soji. Tadashi Shoji adalah desainer Amerika berketurunan Jepang yang menjadi anggota Council of Fashion Designers of America. Sebuah pernyataan fesyen yang juga kuat dan berkarakter juga hadir pada karya Shoji yang dikenakan oleh Janelle.

 

Busana yang bagian luarnya adalah jubah merah tua dengan motif kuno ini berhasil manyangkal ide umum bahwa sebuah pesta identik dengan pakaian berkilau. Tanpa adanya aksesoris bercahaya pada busananya, Janelle melalui busana ini mampu memancarkan elegansi retrospektif yang kuat.

 

Pakaian bagian dalam yang terdiri dari atasan putih turtle-neck dan bawahan hitam mendukung segenap nuansa yang dihadirkan dari tampilannya. Termasuk juga tatanan rambut, make up, dan sepatunya.

 

 

 

3 Selebriti lain yang dapat dikatakan berbusana beyond fashion dalam acara ini adalah model Karolina Kurkova dalam rancangan Marchesa, Rita Ora dalam Donna Karan, dan Suki Water House dalam Burberry.

3 dari 4 halaman

At The Edge of Fashion

At The Edge of Fashion

 

 

Erykah Badu

Erykah Badu terlahir dengan nama Erykah Abi Wright pada 26 Februari 1971. Penyanyi asal Amerika ini menghadiri Met Gala dengan mengenakan busana karya Givenchy. Busana bagian luar berupa coat putih panjang dengan aksen batu-batu berkilau yang tersusun rapih di bagian pinggang ke atas dan lengan.

 

Pakaian bagian dalam berwarna hitam dengan ukuran yang besar. Topi tinggi dengan hiasan serupa di coat-nya melengkapi penampilan Erykah saat itu. Meski cukup menabrak tradisi busana pesta, tampilan Erykah masih dapat dikatakan terlalu aman untuk sosok musisi seperti dirinya.

 

 

Ivanka Trump

Anak dari pengusaha terkenal Donald Trump ini memilih rancangan Oscar de la Renta untuk tampil pada Met Gala 2014. Busana dari label Oscar de la Renta ini memang memiliki motif yang artistik. Hanya dengan menggunakan warna-warna hijau pada karya ini, gaun panjang tersebut nampak sebagai perwujudan seni atas keindahan alam.

 

Bila saja Ivanka dapat memadukan busana tersebut dengan tatanan rambut yang lebih bersentuhan alam dan menampilkan sisi liar alam ini, atau juga memakai tata rias wajah serupa, Ivanka akan dapat keluar dari zona edgy dan menjadi beyond fashion dengan inspirasi dasar alam.

 

 

Florence Welch

Lahir pada 28 Agustus 1986, Florence Welch yang berdarah Inggris merupakan vokalis band indie beraliran rock bernama Florence and the Machine. Busana lautan kupu-kupu dengan warna dominan biru yang dipakaianya ini adalah karya dari Valentino. Dibalik coat seni kupu-kupu itu adalah sebuah gaun polos warna abu-abu yang menjuntai hingga karpet.

 

Memandang identitas Florence sebagai seorang vokalis band indie beraliran rock, tampilannya pada acara ini jelas merupakan sebuah terobosan. Rancangan ini sendiri memiliki nuansa fesyen yang tak biasa meski modelnya sangat simple. Sayangnya Florence menyia-nyiakan sisi seni busana itu dengan hanya tampil bertata rias dan tata rambut yang biasa saja.

 

 

 

Tamu undangan lain yang juga berada di tepian fesyen yang hanya butuh sedikit langkah maju untuk bisa beyond fashion adalah Michelle Williams dalam Louis Vuitton, Marion Cotillard dalam Dior, dan Rosie Huntington Whiteley dalam Balmain.

4 dari 4 halaman

Out of Fashion

Out of Fashion

 

 

Brie Larson

Aktris kelahiran California 1 Oktober 1989 ini mengenakan busana label Prada. Meski busana itu memiliki kesan eksentrik, tampaknya busana ini lebih cocok untuk dipakai ke sebuah acara bertema glam rock. Dengan busana ini, Brie seperti seorang penyanyi glam rock era 70-an yang hendak tampil di atas panggung namun tersasar ke acara fesyen. Brie juga perlu seorang penata rambut baru.

 

Chloe Grace Moretz

Aktris yang memulai debut aktingnya sejak umur 7 tahun ini tampil dengan rancangan Chanel. Ada kesan country atau peternakan dengan paduan rasa kuno dalam busana yang dikenakannya. Sayangnya semua perpaduan berbagai bahan dan model-model tak biasa pada pakaian itu tidak terjadi secara harmonis. Chloe nampak seperti gadis desa yang kaget karena diundang ke acara fesyen ternama dan menjahit gaun pink-nya sendiri dengan bahan-bahan yang tersedia dirumahnya tanpa sense of fashion yang cukup.

 

Lupita Nyong’o

Dari tahta putri fesyen di ajang Academy Awards 2014, aktris berbakat Lupita Nyong’o harus terlempar ke satu tempat bumi yang dihuni oleh penduduk peradaban antah-berantah. Itulah kesan yang nampak dari busana Prada yang dikenakannya. Tribal yang terlalu mentah tanpa tersentuh tangan fesyen. Rasanya sungguh tak percaya, Lupita mengenakan busana itu ke acara sekelas Met Gala.

 

 

 

Selain ketiga figur ini, figur-figur lain yang perlu menjadikan tampilan di Met Gala 2014 sebagai pelajaran fesyen adalah Maggie Gyllenhaal dalam Valentino, Naomi Watss dalam Givenchy, dan Shailene Woodley dalam Rodarte.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini