Sukses

Lenny Agustin Angkat Wajah Fun Kain-kain Tradisional

Diwawancara oleh liputan6.com di butiknya pada Selasa (3/6/2014), desainer Lenny Agustin mengutarakan pandangannya tentang kain tradisional.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu yang menjadi ciri khas desainer ini adalah potongan rambut pendeknya yang berganti-ganti warna. Saat ditemui Liputan6.com pada Selasa (3/6/2014) di butiknya yang berlokasi di Jalan Setiabudi II, Jakarta, Warna rambut Lenny Agustin adalah merah menyala.

Jika Anda melihat gaya desainer funky ini dan belum cukup mengenalnya sebagai seorang desainer, Anda mungkin tak mengira bahwa dirinya adalah desainer yang mengangkat kain-kain tradisional Indonesia dalam rancangan-rancangannya.

Sebagaimana personalitas seorang Lenny Agustin yang terpancar melalui gaya funky-nya, rancangan-rancangan desainer kelahiran Surabaya 1 Agustus 1973 inipun bergaya fun meski material yang digunakan adalah kain-kain tradisional Indonesia.

 

Apa nilai yang dipegang oleh Lenny Agustin dalam membuat rancangan-rancangan seperti itu? Bagaimana pandangannya tentang dunia fesyen Indonesia? Dan Apa saran dari sang desainer untuk tampil percaya diri dengan busana nuansa etnik? Simak hasil wawancara liputan6.com dengan Lenny Agustin berikut ini.

 

Nilai apa yang Anda pegang dalam merancang busana berbahan kain tradisional?

Dalam mendesain saya lebih memilih untuk tak terbentur oleh aturan-aturan sehingga desain-desain yang dihasilkan juga lebih free-style, baik dari siluet, warna, dan lain sebagainya. Hal ini berpengaruh pada pemilihan kain tradisional yang digunakan. Karena memilih free-style, saya tak menggunakan kain-kain tradisional yang memiliki arti khusus. Saya menggunakan bahan-bahan tradisional yang biasa dipakai sehari-hari.

Apa yang ingin Anda sampaikan melalui rancangan-rancangan Anda?

Dengan rancangan busana funky bernuansa tradisional, saya ingin menunjukkan bahwa kain-kain tradisional tak hanya dapat dibuat menjadi busana-busana bergaya klasik. Diversifikasi gaya busana dari kain-kain tradisional akan meningkatkan penggunaan kain-kain tersebut sehingga berdampak pada tumbuhnya industri kain tradisional Indonesia.

Apa harapan Anda untuk dunia fesyen Indonesia?

Sebagai desainer Indonesia saya berharap agar rancangan-rancangan desainer Indonesia menjadi tuan rumah di negri sendiri atau bahkan menjadi pemain di negeri orang lain. Selama ini saya melihat hal itu belum terwujud.

 

Saya ingin agar dunia fesyen Indonesia bisa sejajar dengan dunia fesyen internasional. Untuk bisa mencapai hal ini, desainer-desainer Indonesia harus bisa menyesuaikan selera masyarakat internasional, misalnya dalam hal desain.

Selain itu desainer-desainer Indonesia juga harus memiliki kesiapan profesional di dunia industri, misalnya terkait dengan volume produksi. Ajang seperti Indonesia Fashion Week secara bertahap berusaha untuk memfasilitasi hubungan industrial antara desainer, bisnis garmen, dan lain sebagainya agar industri fesyen Indonesia menjadi lebih solid.

Dengan menguasai pasar negeri sendiri, dunia fesyen Indonesia akan punya jalan yang lebih lapang menuju tingkat internasional.

2 dari 2 halaman

Pandangan Lenny Agustin tentang Fesyen

Apa arti fesyen menurut Anda?

Fesyen bukan sekadar busana. Oleh karena itu, fashion designer sesungguhnya tak bisa diterjemahkan sebagai perancang busana. Perancang Busana adalah terjemahan kata Dress Maker. Busana adalah fisik pakaian itu sendiri sedangkan fesyen adalah konsep gaya. Berbusana adalah tindak mengenakan pakaian sementara berfesyen adalah tindak mewujudkan taste dalam sebuah konsep gaya tersendiri.

Menurut Anda sejauh apa peran seorang desainer terhadap gaya busana kliennya?

Saat klien datang ke butik saya akan memberi ruang bagi mereka untuk melakukan mix and match sendiri. Seorang desainer memang perlu memberi masukan kepada klien, namun saya ingin agar saran-saran yang saya berikan tidak membuat klien tersebut ketergantungan dengan perkataan desainer.

 

Bagaimana menurut Anda selera fesyen masyarakat Indonesia?

Selera masyarakat Indonesia sesungguhnya bagus, sayangnya pilihan fesyen masyarakat pada umumnya terbatas oleh daya beli untuk produk-produk masal yang desainnya kurang bagus.

Apa tips yang bisa dibagikan agar seseorang dapat percaya diri mengenakan busana berbahan kain tradisional?

Agar seseorang percaya diri tampil mengenakan busana-busana nuansa etnik, seseorang harus membebaskan diri dari pemikiran yang menganggap busana-busana berbahan kain tradisional hanya berkesan formal. Pikiran seseorang harus lebih kreatif dalam melihat busana-busana berbahan kain tradisional itu.

Foto: Faisal R. Syam (liputan6.com)