Liputan6.com, Jakarta Trend berpakaian jilbab ketat atau Jilboobs menuai krontroversi di kalangan masyarakat. Jilboobs adalah gabungan kata jilbab dan boobs (payudara) karena memakai baju ketat sehingga payudara terlihat sangat menonjol.
Dengan adanya trend Jilboos ini, Psikolog di Bidang Pendidikan dari Universitas Indonesia (UI), Dr Rose Mini A.p., M.Psi menilai, sejumlah perempuan muslim berusaha keras agar terlihat mampu mengikuti tren, tapi tidak mengerti bahwa apa yang mereka lakukan justru keliru buat pandangan muslim.
"Pakai kaos ketat atau lengan panjang ditimpa dengan kaos ketat, lalu atasnya jilbab, sudah jelas sekali itu tidak sesuai dengan ketentuan agama. Sebab, bila berbicara mengenai aurat, harus siap dengan pakaian yang longgar, panjang, dan tidak memerlihatkan lekuk tubuh, bentuk payudara, terlebih lekukan bokong, karena seksi," kata Rose Mini saat diwawancarai Health Liputan6.com di Gedung Satmarindo, Jalan Ampera Raya Nomor 5, Cilandak, Rabu (6/8/2014)
Di Arab Saudi, tambah Rose Mini, pakaian ketat memang dikenakan sebagai dalaman. Di bagian luar, mereka mengenakan pakaian muslim sesuai dengan syariat yang dianjurkan. "Kalau ke Masjidil Haram, dan sholat di bagian khusus perempuan, suka terlihat tanktop di bagian dalam ketika jubah mereka yang besar itu terbuka sedikit. Bukan sebaliknya, dalaman dijadikan luaran," kata Rose Mini.
Psikolog yang akrab disapa Bunda Romie melanjutkan, ketika memutuskan untuk berjilbab, seorang perempuan harus menanamkan dalam dirinya bahwa jilbab tidak hanya aksesoris semata. Sebab, tanggung jawab besar tengah menantinya. Selain itu juga, sebelum berjilbab, pikirkan dengan matang bahwa iman mereka memang sudah benar.
"Saya berharap mereka mengerti benar apa yang mereka lakukan. Tindak-tanduk yang mereka perbuat, akan dicap tidak hanya namanya saja, tapi agamanya turut terbawa," kata Rose Mini.
Sebagai contoh, bila ada seorang perempuan berjilbab tapi kelakukannya jauh dari sifat seorang muslimah sejati, atau dalam hal ini dia adalah orang yang suka mencuri, yang dicap jelek oleh orang lain bukan nama dan dirinya, melainkan agama yang dianut oleh perempuan itu yang tercemar, yaitu Islam. "Be carefull untuk masalah seperti ini," kata Rose Mini.
Terpenting, lihatlah tingkah laku diri sendiri dan pastikan dengan penuh keyakinan bahwa mereka benar-benar siap untuk berjilbab. Tidak melakukan suatu hal yang merugikan orang lain, tidak mengambil hak orang lain, karena itu tidak akan mencoreng nama baik orang yang melakukannya itu, tapi juga agama yang dianutnya.