Liputan6.com, Jakarta Susuk adalah benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Benda asing atau yang sering disebut dengan `media` ini dimasukkan ke dalam kulit dan di atas daging manusia. Tujuan memakai susuk antara lain agar terlihat lebih cantik.
Media yang biasa dimanfaatkan sebagai susuk adalah emas, berlian, lawang atau samber lilen (semacam sayap tawon yang dipotong lalu dikeringkan).
Ketika berkeinginan memakai susuk, seseorang harus berkonsultasi kepada sang ahli atau pemasangnya. Hal ini disebabkan ada berbagai pantangan ketika seseorang memakai susuk. Jika pantangan dilanggar, efek samping akan timbul atau bahkan susuk keluar dengan sendirinya.
Advertisement
Seperti contoh, media emas bisa memberikan efek samping dengan timbulnya busikan atau kulit bersisik jika tempat yang dipasangkan susuk tersebut tidak pas.
Menurut salah satu orang pintar yang biasa memasangkan susuk pada seseorang, Ki Joko Kendil, seperti yang dihubungi oleh liputan6.com, Kamis (23/10/2014), pantangan yang tidak boleh dilanggar itu tergantung dari media yang ia pakai.
Seseorang yang memakai media emas berpantangan untuk memakan pisang emas. Seseorang yang memasangkan media lawang berpantangan untuk tidak boleh datang dan menerima makanan dari orang yang baru saja meninggal. Selain itu, ia juga tidak diperbolehkan menyebrang sungai secara langsung.
"Melalui jembatan boleh. Asal kakinya enggak kena air sungai langsung, boleh. Contohnya, banjir dan air yang mengalir itu boleh diseberangi. Buat berlian dan media lainnya pun memiliki pantangan sendiri-sendiri yang beragam," jelas Ki Joko Kendil.
Jadi, pastikan Anda melakukan konsultasi sebelum memasang susuk. Melalui konsultasi tersebut, Anda bisa mengetahui pantangan, risiko, atau efek samping apa saja yang didapatkan setelah susuk dipasangkan. (Jazaul Aufa/Igw).