Liputan6.com, Jakarta Itang Yunasz, desainer membanggakan dari ajang Lomba Perancang Mode pada tahun 1981 memamerkan karya-karyanya di Jakarta Fashion Week 2015. Desainer senior Indonesia ini mulai merancang busana-busana Muslim pada tahun 2000.
Warna-warna light blue, teracotta, dan oranye merata tampil pada koleksi bermotif ikat karya Itang di hari ke-2 Jakarta Fashion Week. Menggunakan motif-motif ikat, koleksi Itang ini diberi judul `Exotic Journey`.
Efek flowy pada busana-busana di koleksi ini menyeimbangkan kesan yang lebih berat dari model layer yang digunakan. Tunik panjang hingga ke mata kaki, long coat, turtle neck top dengan aplikasi anyaman, yang tampil dengan warna-warna dan motif yang telah disebut sebelumnya membawa kesan yang sangat elegan dengan sapuan kemewahan.
Advertisement
Dengan bentuk-bentuk bahu yang tegas, busana-busana Itang di koleksi ini terasa kuat jiwa retronya. Sosok wanita Muslim yang elegan dan trendi berjiwa retro dan etnik begitu tampak pada koleksi Itang ini. Independensi seorang wanita pun begitu terasa pada karya-karyanya. Rasa eksotis dari busana-busana motif etnik itu sedemikian rupa menyeruak berbalut kemewahan.
Berbeda dengan koleksi-koleksi busana wanita Itang yang mature itu, rancangan-rancangan busana pria dari desainer kelahiran tahun 1958 tersebut memiliki feel yang begitu dinamis dan sangat funky. Merujuk pada judul koleksi yang menyebut kata Exotic, maka eksotisme tersebut sangat kuat terasa di busana-busana pria dari Itang ini.
Motif-motif etnik warna hijau gelap, biru gelap, atau oranye menyala yang ada di jas, baju koko, dan celana di koleksi ini sangat nyaring terdengar. Eksotisme yang muncul pada padanan baju koko dan loose pants yang pada beberapa karya dibalut lagi dengan jas serta aksen kain yang mengikat pinggang ini merupakan eksotisme pemuda berselera etnik nan eksentrik dengan pandangan yang moderen.
Â
Â
Â
(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)