Liputan6.com, Jakarta Setidaknya ada 2 hal yang perlu disyukuri oleh bangsa Indonesia. Pertama bahwa sejarah singgahnya banyak bangsa ke nusantara yang menghasilkan anak-anak budaya baru (meski tak boleh dilupakan bahwa ada banyak hal untuk dipelajari dari sisi kelam pertemuan bangsa-bangsa itu) dan yang ke dua adalah eksistensi desainer Indonesia, Jeanny Ang, yang secara cantik dan kreatif mengolah kembali budaya-budaya peranakan itu. Hasilnya bisa dilihat di hari ke-5 Jakarta Fashion Week 2015, Rabu (5/11/2014).
Bertajuk Beauty Treasure, koleksi Jeanny Ang ini terbagi dalam beberapa sequences. Dari beberapa sequences itu, yang bagian akhirnya adalah evening dress dan sebagian lainnya terbuat dari tenun garut, ada 2 sequences yang patut diberi apresiasi lebih. Rasanya tak berlebihan untuk menyatakan sedari awal bahwa 2 sequences tersebut cantik, feminin, kreatif, fashion, dan brand-new.
Salah satu produksi anak budaya hasil dari perkawinan antara budaya tradisional nusantara dan tiongkok yang digunakan oleh desainer Jeanny Ang dalam rancangan-rancangannya adalah batik peranakan. Batik-batik motif floral khas budaya tradisional Tiongkok itu tampil dalam midi-dress berdesain modern.
Advertisement
Paduan warna-warna cerah kuning, pink, dan biru di busana-busana itu membawa kesan feminin nan ceria. Bordir-bordir bunga timbul pada motif-motif bunga (buketan) di busana beraksen ruffle bagian bawah dress atau model kerah tinggi atau juga yang dipadankan dengan bolero memberi dimensi atrataktif pada busana-busana itu. Nuansa tempo dulu dari batik peranakan di rupa busana moderen ini menghasilkan sebuah rasa yang unik.
Feel yang lebih lawas di koleksi ini hadir pada sequence yang menampilkan kain-kain batik peranakan sebagai busana bagian bawah dengan paduan busana bagian atas berwarna putih yang modern. Kain-kain selutut berwarna dasar soft berhias motif bunga warna-warni ala Tiongkok berpadu cantik dan feminin dengan crop top leher sabrina, crop tank top bergaris leher datar atau `V` atau juga bermodel layer ciri khas Jeanny Ang.
Sebagian busana-busana itu dibalut dengan olahan kreatif kebaya encim atau kebaya nyonya sehingga tampak sebagai outerwear moderen bernuansa etnik. Busana-busana ini rasanya perlu dipakai kala menghadiri acara garden gathering pada hari Minggu. Di kelilingi aneka bunga, obrol-obrol sambil duduk cantik bersama teman-teman ditemani secangkir teh mawar dan biskuit akan terasa sempurna bila tampilan busanyanya adalah karya-karya Jeanny Ang ini.
Secara umum, jiwa yang tenang, rileks, namun penuh senyum cantik menjadi nafas dari koleksi Beauty Treasure. Beda dari konsepsi umum tentang treasure yang menyilaukan, treasure dari Jeanny Ang ini lembut di mata dan rendah hati namun fashionable.
(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)