Liputan6.com - Anda termasuk pria yang canggung kala berbelanja pakaian dalam wanita untuk dijadikan sebagai hadiah? Jika ya, jangan khawatir. Anda tidak sendiri. Hal seperti ini juga dirasakan oleh seorang alumni Tufts University dan Stanford Graduate School of Business, Roy Raymond.
Mengatasi hal itu, Raymond muncul dengan label busana pakaian dalam wanita, Victoria Secret. Butik Victoria Secret dibuat dengan konsep di mana para pria bisa merasa tak canggung kala berbelanja pakaian dalam wanita untuk dijadikan hadiah.
Baca Juga
Gisele Bundchen Hamil Anak Ketiga di Usia 44, Fans: Pantas Tak Hadir di Victoria's Secret Show
8 Potret Gigi Hadid yang Selalu Memukau di Victoria's Secret Fashion Show dari Tahun ke Tahun
Top 3 Berita Hari Ini: Erina Gudono Pamer Makan Omakase Usai Lahiran, Kaesang Pangarep Pesan Langsung ke Kamar Rumah Sakit
Lalu, bagaimanakah kondisi sesungguhnya di butik Victoria Secret? Seorang mantan pekerja di butik Victoria Secret di Chicago bercerita bahwa para pegawai di sana dilatih untuk memperlakukan kostumer pria secara berbeda.
Advertisement
“Gambaran umum tentang kostumer pria adalah bahwa mereka canggung untuk berada di butik pakaian dalam wanita hingga mereka akan terburu-buru membeli sesuatu agar segera bisa keluar dari butik itu,” ucap wanita mantan pegawai Victoria’s Secret yang ingin namanya tak dipublikasikan.
Sambungnya, “Hal itu berarti bahwa mereka akan dengan mudah mengeluarkan uang”. Wanita tersebut menjelaskan bahwa oleh karena itu, para pegawai akan lebih mempromosikan diskon-diskon untuk kostumer wanita dan barang-barang harga normal kepada kostumer pria.
Bahwa pria lebih `mudah` megeluarkan uang plus kompetisi menjual antar pegawai di butik Victoria Secret membuat para pegawai memperebutkan kostumer pria yang datang ke butik. “Kami selalu diingatkan tentang berapa banyak item yang harus kami jual. Kedatangan seoranng kostumer pria ke butik dilihat sebagai keberuntungan,” ucapnya seperti dilansir dari Businessinsider.com, Rabu (19/11/2014).