Sukses

Transformasi Tubuh Perempuan Ideal dalam 100 Tahun Terakhir

Cantik adalah sebuah konstruksi sosial, termasuk bentuk tubuh yang ideal. Ia tidak statis dan selalu berubah.

Liputan6.com, Jakarta Cantik adalah sebuah konstruksi sosial. Makna tentang kecantikan dibentuk oleh masyarakat dalam konteks tertentu dan berlaku dalam jangka waktu tertentu pula. Dengan begitu, makna kecantikan tidaklah statis dan berubah dari masa ke masa.

Begitu pula dengan bentuk tubuh seorang perempuan. Saat ini, seorang perempuan dikatakan cantik salah satunya adalah karena memiliki tubuh yang ramping, dan itulah bentuk tubuh ideal. Padahal, di masa lalu seorang perempuan cantik tidak selalu identik dengan tubuh yang ramping.

Itulah mengapa, dalam lukisan-lukisan abad pertengahan misalnya, kita akan lebih banyak menemukan lukisan perempuan (terkadang bugil) yang bertubuh gemuk. Sebab pada masa itu, perempuan yang cantik memang identik dengan tubuh yang gemuk.

Berikut adalah ilustrasi pergeseran persepsi tentang 'tubuh perempuan yang ideal' dalam 100 tahun terakhir seperti yang dilansir Greatist, Senin (26/1/2015).

2 dari 12 halaman

1910: The Gibson Girls

1910: The Gibson Girls

Leher panjang, bahu melengkung, rambut keriting mengembang dan lingkar pinggul yang kecil adalah bentuk tubuh yang dianggap cantik di tahun 1910an.

3 dari 12 halaman

1920: The Flapper

1920: The Flapper

Payudara dan pinggul yang kecil menggantikan persepsi tentang cantik dekade sebelumnya. Selain itu, tinggi badan juga menjadi faktor yang penting dalam membentuk persepsi tentang 'cantik'.

4 dari 12 halaman

1930: The Soft Siren

1930: The Soft Siren

Salah satu perubahan penting dalam periode ini adalah terciptanya bra seperti yang saat ini dikenal. Penciptaan bra tersebut membuat payudara kembali menjadi faktor penting dalam memaknai kecantikan. Selain itu, bahu yang besar juga menjadi daya tarik pada periode ini.

5 dari 12 halaman

1940: The Star-Spangled Girl

1940: The Star-Spangled Girl

Perang Dunia II yang terjadi antara tahun 1940an ternyata juga mempengaruhi persepsi tentang cantik. Pada masa ini, perempuan terlihat cantik dengan tubuh mirip tentara seperti bahu yang kuat dan otot bisep yang terlihat.

6 dari 12 halaman

1950: The Hourglass

1950: The Hourglass

Tahun ini, bentuk tubuh yang dianggap cantik menyerupai jam pasir. Perempuan dianggap cantik ketika memiliki lingkar pinggang yang kecil tetapi bokong yang besar.

7 dari 12 halaman

1960: The Twig

1960: The Twig

Tahun 1960an, tren kembali bergeser. Kecantikan akan identik dengan bentuk tubuh yang datar antara pinggul hingga paha. Selain itu, wajah kekanak-kanakan juga menjadi tren tersendiri.

8 dari 12 halaman

1970: The Disco Diva

1970: The Disco Diva

Kerampingan tetap menjadi faktor penting dalam persepsi tentang 'cantik' pada dekade ini meskipun tidak seperti tahun 1960an. Di dekade ini, lekukan tubuh juga diperhatikan.

9 dari 12 halaman

1980: The Supermodel

1980: The Supermodel

Hal yang dominan pada dekade ini adalah merebaknya tren aerobik dan jogging. Hal ini membangun persepsi tentang perempuan cantik adalah mereka yang memiliki tubuh yang berotot tetapi tidak berlebihan.

10 dari 12 halaman

1990: The Waif

1990: The Waif

Mungil, satu kata ini menjadi penanda tentang kecantikan perempuan dekade 1990an. Dibalut dengan jins dekil dan sweater besar, perempuan seperti ini niscaya akan digilai pria.

11 dari 12 halaman

2000: The Buff Beauty

2000: The Buff Beauty

Rambut lurus, pinggang ramping dan bahu sedikit terangkat adalah penanda kecantikan di dekade 2000an. Selain itu, tinggi badan juga menjadi faktor yang penting.

12 dari 12 halaman

2010: The Booty Babe

2010: The Booty Babe

Selamat datang di dekade dimana cantik identik dengan payudara dan bokong besar. Inilah dekade kita saat ini. Aktris-aktris Hollywood adalah contoh paling nyata bagaimana kecantikan dekade ini dimaknai.